Membujuk

Pagi itu Laras membantu ibunya didapur untuk menyiapkan sarapan. Laras terlihat sangat telaten saat berhadapan dengan dapur. Ia memang gadis yang juga rajin di antara saudarinya, maka tak heran jika semua orang menyayanginya.

Pagi itu Laras kembali mengumpulkan keberaniannya, niatnya untuk tetap melanjutkan pendidikan di Ibu Kota masih sangat menggebu-gebu. Maka pagi ini Laras ingin sekali lagi membujuk Ayahnya agar sang Ayah mau menyetujui keputusannya.

" Ibu," panggil Laras

" iya Nak " jawabnya

" Apa aku boleh membujuk Ayah sekali lagi? " tanya Laras ragu.

" kamu masih kekeh dengan keputusan kamu itu? "

" Iya Bu, Laras ingin sekali kuliah disana, bolehkan Laras yaj Bu " Laras merengek

" Hemmm,, ibu terserah Ayahmu saja nak, kamu boleh membujuk Ayahmu lagi, tapi ingat jika nanti kamu gagal lagi, maka tolong ikuti aturan Ayahmu,, tentu kamu tidak lupa kan, bagaimana watak Ayahmu?" jelas sang Ibu. Laras mengangguk, meski ia sadar betul bahwa apa yang dikatakan oleh Ibunya itu adalah benar, namun ia tetap akan mencoba membujuk sang Ayah, sampai akhirnya Ayah atau dirinya sendiri yang mengalah.

Semua orang sudah menyantap sarapan dimeja makan, seperti biasa tak ada percakapan saar semua tengah makan, hanya ada suara sendok dan piring saling berketukan.

Tak lama beberapa orang sudah menyelesaikan sarapannya, termasuk Laras Ayah dan Ibunya. Laras melirik sang Ibu, ia memberi kode kepada Ibunya, dan ternyata sang Ibu mengerti arti lirikan Laras, dan Ibunyapun mengangguk, menandakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk bicara.

" Ehem " Ibu Laras berdehem cukup keras.

" Mmm Ayah,, " ucap Laras lirih.

" Ayah, masalah kuliah itu aku -"

" Laras Ayah tak akan mengijinkanmu kuliah jauh-jauh, apa lagi di Ibu Kota, apa kamu tau, kota-kota besar itu bahaya bagi anak gadis sepertimu " Ayah Laras memotong ucapan putrinya.

" Tapi Laras bisa jaga diri Ayah,, Laras yakin Laras akan baik-baik saja " ucap Laras

" Tidak Laras, Ayah tetap tidak akan mengijinkannya " sekali lagi Ayahnya menolak.

" Ayah,, Ayah tidak perlu takut, aku tidak sendiri kok, aku bersama sahabat-sahabaku Dian, Zahra dan Sukma, kami akan tinggal bersama Ayah, dan kuliah ditempat yang sama " mendengar ucapan Laras sang Ayah berpikir sejenak, ia mengingat-ingat nama-nama yang disebutkan Laras barusan. Tentu Ayahnya sangat mengenal para sahabat putrinya.

" Ayah,, Laras janji, Laras tidak akan macam-macam, aku hanya akan fokus mengejar pendidikanku, percaya padaku Ayah, Laras tidak akan berani mengecewakanmu " Suara bujuk rayu Laras terdengar begitu lembut ditelinga sang Ayah, sehingga dapat terlihat sedikit senyum yang terbentuk di bibir pria paruh baya itu.

" Sudahlah Yah,, izinkan saja dia ke Ibu Kota untuk kuliah, Ibu percaya kok sama Laras " Ibu Laras menimpali

" Baiklah,, Ayah izinkan kamu kuliah disana, Tapi ingat, jaga diri kamu baik-baik jangan membuat Ayah malu " ucap sang Ayah tegas. Meski terdegar begitu mengancam, namun Laras bisa tersenyum legah, seban keinginannya terlaksana.

Laras memeluk erat Ayahnya, dan mengucapkan banyak terimakasih, setelah itu ia kembali memeluk Ibunya dengan erat.

" Ingat yah Nak, Ayah dan Ibu begitu percaya padamu, jadi tolong jaga dan hargai kepercayaan yang sudaj kami berikan padamu " ucap Ibu Laras saat putrinya melepaskan pelukannya.

" Iya Bu, Laras Janji, Laras tidak akan pernah mengecewakan kalian " ucap Laras

" Dan ingat, disana kamu jangan bergaul sembarangan,, pergaulan dikota besar itu bahaya nak " sambung ibu Laras lagi

" iya,, iya Ibuku yang cantik, Laras tau "

" Jadi, kapan kamu mulai mendaftar Laras?" tanya sang Ayah.

" Laras sudah mendaftar fia online Yah, dan Laras sudah diterima, begitu juga dengan Dian Sukma dan Zahra, kami semua lulus seleksi Ayah " ucap Laras, Tentu Ayahnya kembali heran, bagaimana bisa Laras selancang itu mengambil keputusan tanpa merundingkan dengannya dulu. Begitu pikirnya.

" Kamu memang sangat bandel Laras, kamu rupanya sudah selangkah lebih maju sebelum izini kepada Ayah " Ucap aang Ayah, tentu saat ini ia begitu kesal, tapi sudahlah, toh pada akhirnya dia juga menyetujui keinginan Laras.

" Jadi kapan kamu berangkat ke Ibu kota? " tanya sang Ibu

"minggu depan Bu, sepupu Zahra disana sudah mendapatkan kost untuk kami tempati. dan jaraknya tidak jauh dari kampus Bu " jawab Laras

"Kostnya aman kan? dan khusus putri?" sang Ayah menimpli

" Pastinya Ayah, mana mau kami gabung dengan kost cowok " jawab Laras

" Baiklah, siapkan semua keperluanmu, minggu depan Ayah yang akan mengantar kalian ke Ibu Kota" ucap Ayah Laras

" Baik Ayah, Terimakasih banyak " Laras kembali memeluk sang Ayah, dan memberi kecupan dipipinya, ia begitu senang saat itu. Dan setelah itu ia berjalan sambil menari menuju kekamarnya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

pembaca 🤟

pembaca 🤟

mampir ya thor

2023-03-01

0

Fitria Hermanti

Fitria Hermanti

ciayoo 💪💪 thor

2021-01-01

0

Nuviza

Nuviza

aq sempetin baca sambil nunggu antrian ,,,

2020-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!