Pertemuan Pertama

Waktu terus bergulir, tak terasa Laras dan sahabat-sahabatnya telah menjalani masa kuliah selama satu semester. Dan hari ini ada awal untuk memasuki semester kedua.

Laras dan Sukma berniat akan menyesaikan segala pembayaran administrasi ke bank. Zahras dan Dian tidak ikut, mereka hanya menitipkan pembayaran semester mereka kepada Laras.

Tibalah Laras dan Sukma di Bank. Mereka mengantri cukup panjang, sebab ternyata banyak pelajar sepertei mereka yang memiliki tujuan yang sama.

Laras dan Sukma duduk setelah mengambil nomor antrian. Dan ternyata disebelah kursi mereka, ada dua orang pria berseragam polisi yang juga sama mengantri seperti Laras dan Sukma.

Dua orang polisi itu tak lain adalah Wahyu dan Fajar, dua orang pria yang secara tidak sengaja melihat Laras dan Sukma ketika memasuki Cafe waktu itu.

Wahyu yang mengenal betul wajah gadis yang mencuri perhatiaannya hari itu, nampak tersenyum, sebab, selama ini ia selalu mengingat garis wajah laras, terutama senyum manis gadis itu tak henti-hentinya mengganggu pikirannya. Dan hari ini sepertinya kesempatan emas berpihak pada Wahyu, tentu ia tidak akan menyia-nyiakan hari ini.

" Woi, bengong aja lu " ucap Fajar yang menyadarkan Wahyu dari lamunannya.

" Eh "

" Jangan liatin anak gadis orang seperti itu. Dosa, kalau mau langsung lamar aja " ucap Fajar, yang menyadari bahwa sedari tadi teman seangkatannya itu tak henti-hentinya memandang gadis yang duduk tidak jauh dari kursinya.

" Etdah, gimana mau dilamar, kenalan aja belum " ucap Wahyu.

" Yaudah kenalan sono. ntar dia pergi loh " ucap Fajar, sebenarnya dalam hatinya ia juga penasaran pada gadis-gadis yang sempat ia lihat di cafe hari itu. Namun Fajar yang terkesan cool dan cuek, sehingga rasa penasarannya tak terlalu penting baginya.

" Hai,, kalian lagi antri yah " kata Wahyu, yang ternyata sudah berpindah duduk didekat kursi Laras, Seketika Laras dan Sukma berbalik kearah dimana seseorang telah menyapanya.

Laras tidak langsung melihat Wahyu, padangannya langsung tertuju pada pria yang memikiki senyum hangat dan ramah. Laras sontak tersenyum saat melihat Fajar.

" Kita boleh duduk disini nggak?" tanya Fajar

" Boleh, silahkan " jawab Sukma

" Oh iya,, nama kalian siapa? kenalin aku Wahyu " ucapnya, yang lalu mengulurkan tangannya kepada Laras. Laras menerima uluran tangan Wahyu dan menyebutkan namanya. Begitu juga dengan Fajar dan Sukma, dan sebaliknya.

Setelah acara kenalan selesai, dan Wahyu sudah mengetahui dimana Laras tinggal serta statusnya sebagai pelajar di Akademi Kebidanan.

Akhirnya urusan administrasi sudah Laras dan Sukma selesaikan. Mereka berpamitan kepada dua orang pria yang baru saja ia kenal itu. Tapi langkah mereka terhenti tatkala Wahyu memanggilnya.

" Laras, apa boleh aku meminta nomor HPmu?" tanya Wahyu, Laras sejenak berpikir kemudian melirik Fajar yang tersenyum padanya.

" Untuk apa? " tanya Laras

" hanya untuk mengobrol saja. lagi pula perkenalan kita tidak hanya sampai disini kan? aku masih ingin bertemu lagi denganmu setelah ini " Jawab Wahyu.

Lara sekali lagi berpikir. Bagaimana bisa memberi nomor HP pada polisi yang baru ia kenal beberapa menit lalu...

" Udah Ras,, kasi aja.. bukannya bagus klw kita punya kenalan Polisi, sempat besok-besok kita butuh bantuan mereka." Bisik Sukma, Laras memikirkan kata Sukma yang dirasa ada benarnya.

Dan tanpa berpikir lagi Laras mengucapkan satu persatu baris angka dan Wahyu mencatat diHpnya. Begitu juga dengan Faja, saat Laras menyebutkan nomor HPnya. ia diam-diam mencatat nomor itu juga diHPnya.

"Okee terimakasih Laras,, mungkin aku akan sering-sering menefonmu, jangan bosan yah " ucap Wahyu. Laras hanya membalas dengan senyuman. Sesekali ia melirik ke arah Fajar yang tak henti-henti juga mengulas senyum diwajahnya. Entah untuk siapa senyum itu, dirinya kah, atau sahabatnya Sukma.

Laras dan Sukma sudah berada didalam Taksi. Mereka nampak legah saat pembayaran administrasi kuliah mereka telah selesai. Artinya saat ini mereka akan fokus belajar lagi tanla memikirkan atau meminta uang dikampung saat keperluan sudab menipis.

" Eh,, dua orang polisi tadi itu ganteng-ganteng yah " kata Sukma

" Hem,, iya" Laras membalas sekenanya.

" Ramah-ramah pula, kalau salah satu dari mereka nembak kamu, kamu terima nggak Ras?" Tanya Sukma

" Apa sih,, nggak mungkin lah. cwo sekeren mereka nggak mungkin nggak punya pacar, ya kali Ibu kota ini kehabisan anak gadis." ucap Laras.

" Siapa tau kan Ras, ada yang suka sama kamu" Laras hanya mengangkat bahunya tak perduli.

" Eh Ras,, aku perhatiin si Wahyu itu kayaknya ada feel deh sama kamu, dari tadi aku perhatikan dia ajak ngobrol kamu terus. " Sambungnya lagi.

" Apa sih sukma, jangan asal bunyi deh,, mereka itu cuma cari teman kali " ucap Laras

" Tapi kalau emang benar Wahyu suka sama kamu gimana?" tanya Sukma. Laras tidak menjawab, pikirannya melayang pada kejadian beberap jam tadi saat dirinya berkenalan dengan Wahyu. Tiba-tiba wajah Fajar yang melintat Dibenaknya.

Ya ampun,, ada apa denganku. Kenapa wajah pria itu selalu hadir diotakku . Batin Laras.

-

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

pembaca 🤟

pembaca 🤟

keren,, cuma ada typo dikit

2023-03-01

0

Fitria Hermanti

Fitria Hermanti

Wahyu apa fajar Thor🤭🤭

2021-01-01

1

Nuviza

Nuviza

uluh2 ternyata kesandung sama polisi dulu yahh,,,

2020-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!