5.KEDIAMAN FERDINAN ALEXANDER

Perihal Handuk yang memalukan, dan mencari sarapan akhirnya selesai sarapan ferdinan mengantarkan natasya kembali ke kotanya dan ferdinan pun kembali ke kediamannnya yang berapa di kota B.

Memasukan perumahan elit milik ferdinan dua orang satpam yang bertugas langsung membukan gerbang untuk sang majikan.

Selamat pagi tuan, sapa dua orang satpam pak asep dan pak ujang. Saat ferdinan memberhentikan mobil di pekarangan rumahnya yang luas.

pagi juga, sahut ferdinan. Ferdinan memang terkenal dengan sifatnya yang ramah dan suka berbaur dengan pekerjanya yang ada di rumah. Dia tidak membedakan status sosial mereka, sehingga jangan hera kalo para pekerja di rumahnya terlihat akrab dan tidak kaku.

Ouiia pak asep, abis ini mobilnya tolong di cuci ya, dan langsung di masukan ke garasi pinta ferdinan dengan senyuman.

Baik Tuan.

Ya sudah saya masuk dulu ke dalam.

Iya tuan sahut asep dan ujang bersamaan.

Saat baru membukakan pintu ferdinan langsung di sambut oleh putra bungsunya yang bernama Putra, putra saat ini sudah berusia 8tahun dan duduk di bangku kelas 2. bersekolah di sekolah paling terfaforit dan elit di kota B.

Papa, teriak putra sambil berlari turun dari tangga dan merentangkan tanganya untuk di peluk.

Hay jagon papa, ferdinan langsung merentangkan tangan dan membalas pelukan putranya. Ya namanya anak bungsu putra memang paling manja dengan papanya berbeda dengan dua orang kakaknya.

Apa kabar boy? Udah mandi belum tanya ferdian sambil menggendong putra dan menaiki tangga menuju ruang keluarga yang ada di lantai dua.

Putra baik pa, cuma putra kesepaian ngak ada orang di rumah cuma di temani sama suster Rini jadinya putra malas pa. Ucap putra panjang lebar kepada papanya.

Kasian anak papa, sendirian. Trus mama ke mana boy?

Mama masih sibuk di rumah sakit pa. Jawab putra dengan memasang wajah sedihnya.

Ferdinan hanya mendesah pelan. Ya sudah kalo begitu putra main dulu sama suster Rini ya, papa istirahat sebentar di kamar setelah itu papa ajak putra jalan-jalan ke mall gi mana?

Mau pa, mauu banget. Yeyee ya udah kalo gitu papa cepat istirahat biar sore kita bisa ke mall

Dengan wajah cerianya, putra langsung mencari suster Rini.

Ferdinan pun langsung berjalan menuju kamar.

saat membuka pintu kamar, yang ferdinan lihat pertama adalah tempat tidur kingze mereka yang rapih, tandanya dari semalam tidak ada yang tempati.

Lidia sampe kapan kamu harus sibuk dengan urusan mu terus?, padahal aku usah pernah ingatkan untuk berhenti menjadi dokter apa selama ini yang aku kasi kurang sampai kamu harus bekerja mati matian dan menelantarkan aku dan anak-anak?ferdinan hanya bisa membatin. Bila sang istri pulang tidak pernah untuk bersama dan meluangkan waktu untuk bercerita masing-masing di sibukan dengan urusan masing-masing. Situasi yang seperti ini yang kerap kali membuat ferdinan lelah, dan tidak betah berlama-lama di rumah.

Kamu adalah rumah seharusnya untuk aku pulang Lidia, tapi rumah untuk aku pulang pun tidak jelas dan tidak nyaman. Jangan salahkan aku apa bila aku sudah mencari rumah yang lain.

Saat ferdinan ingin masuk ke kamar mandi ingin membersikan diri, terdengar bunyi pintu di buka.

Papa, ucap lidia, papa kapan datang ko mama ngak tau sih?

Gi mana mau tau kalo mama aja baru pulang.

Udah deh pak ngak usah mulai, mama baru pulang lo ini cape, langsung membuka sepatu dan membaringkan diri dan memejamkan mata.

Ferdinan pun yang melihat hanya geleng kepala seolah sudah mengerti dengan keadaan ferdinan langsung masuk ke kamar mandi membersikan diri.

Beginilah kediamana ferdinan, bergemilang harta, uang kekuasaan tapi kurang kata perhatian dan romantis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!