Setelah menaiki mobil selama 2 jam. Akhirnya kami pun tiba di kota sihir London.
Kota dengan populasi hampir 10 juta manusia dan ada 20 ribu penyihir. Walau kebanyakan dari para penyihir hanya menghabiskan waktunya untuk belajar sihir di sekolahan.
Sebuah kota yang sudah menjadi pusat para penyihir sejak ribuan tahun yang lalu. Sebuah tempat yang menghasilkan banyak penyihir berbakat. Dan tempat ini adalah tempat kelahiranku, Sungguh nostalgia.
Kami berdua pun tiba di sebuah rumah, rumah ini adalah rumah dari paman Albert. Rumahnya tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil, sebuah rumah yang biasa biasa saja.
Aku pun tiba di depan pintu dan mulai membuka pintu, Aku dan paman Albert mulai mengambil barang-barang yang ada di mobil untuk di taruh ke dalam.
"Sudah lama ya, dulu kamu selalu berkunjung kemari bersama ibumu ya."
Mendengar perkataan Albert, Reinhart terhenti dan mulai menatap lantai.
Dengan wajah murung aku menjawab "ya... Sungguh, sudah lama..."
Melihat wajahku yang sedang sedih, Albert pun mendekatiku dan memegang pundakku. Ia seolah menyemangatiku.
"Semangat lah."
Kata Albert sembari memberikan senyumannya yang terlihat mengerikan.
"Paman Albert, wajahmu tidak cocok saat tersenyum."
"Ugh." kata Albert dengan wajah yang suram.
"Hah~~ Jadi, dimana Bocah tomboy itu"
"Ah dia, dia tinggal di Asrama Sekarang jadi aku tinggal sendiri."
"Syukurlah, aku benar benar trauma dengan bocah itu."
"Haha, kamu selalu dipukul hampir tiap hari. Aku yakin dia pasti terkejut saat melihatmu kembali."
"Ya saking terkejutnya ia akan menonjok wajahku sampai berdarah."
"Hahaha, benar. Benar benar anak yang mengerikan"
Balas Albert Dengan tertawa kecil.
"Ah ngomong ngomong, ikuti aku." Kata Albert
Aku pun mulai mengikutinya, terlihat ia menaiki tangga dan mulai memasuki sebuah ruangan. Ruangan tersebut terlihat cukup berantakan dan kotor.
"Disini adalah kamarmu, memang itu terlihat kotor tapi seharusnya setelah bersih bersih akan terlihat lebih baik."
"Ah terima kasih"
Kamar yang aku tempati memang terlihat cukup kotor tetapi kamar nya terlihat lebih luas dari kamar yang ada di desa tempatku tinggal.
"Ngomong ngomong Rei, apakah kamu sudah memiliki kartu penyihir"
"Kartu penyihir ya, aku tidak diberkati sihir jadi aku rasa tidak perlu melakukannya"
Balasku, Kartu penyihir adalah sebuah identitas untuk para penyihir. Sebuah kartu yang wajib dimiliki para penyihir, bila tidak memilikinya dan ketahuan oleh pihak berwajib. Akan dijatuhi hukuman.
"Hm. Tapi untuk mendaftar di Akademi sihir kamu memerlukan Kartu penyihir."
"Ah begitu, kalau begitu aku akan pergi ke ke asosiasi penyihir dulu."
"Kamu masih ingatkan tempatnya dimana"
"Tentu aku sangat mengingatnya."
"Baiklah kalau begitu aku akan menemanimu."
"Ngomong ngomong apakah tidak masalah? Melakukan sihir Transfer tidak masalah kan?."
"Tentu saja tidak diperbolehkan."
"Kalau begitu bagaimana ini."
"Tenang saja memang sihir Transfer tidak diperbolehkan tapi, kamu punya orang dalam."
Jawab Albert dengan senyumannya yang mengerikan, dia terlihat seperti memiliki rencana yang bagus. Tetapi malah terlihat seperti aku dan paman Albert akan melakukan sesuatu yang ilegal. Aku benar benar cemas.
"Orang dalam? Apakah yang kamu maksud itu dirimu?. Kamu memang penyihir tingkat master tetapi bukan berarti kamu adalah orang yang penting dalam asosiasi penyihir."
"Ya memang benar aku bukanlah siapa siapa, tapi kamu adalah anak dari penyihir paling berpengaruh."
"Dasar, ini seperti aku memanfaatkan nama mendiang ibuku."
"Rei, ibumu berpesan untuk menyekolahkanmu di Akademi sihir. Tentu dia sudah menyiapkan cara untuk masalah seperti ini."
"Ah jadi begitu, kalau begitu kapan kita akan pergi."
"Tentu sekarang."
"Setidaknya makan dulu!."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Mafufu Rawr
Beuh belom tau aja dia seberapa op nya Albert. ckckckckcck
2024-02-14
0
Mafufu Rawr
Awkwkwkwk si Reinhart polos kali XD. Wong illegal tenan kok /Facepalm/
2024-02-14
0
Mafufu Rawr
Anjay Ordal semakin terdepan/CoolGuy//Casual/
2024-02-14
0