Chapter 1.4 Menjadi seorang penyihir

Aku dan Albert mulai memasuki bangunan Asosiasi penyihir. Bangunan Markas Asosiasi penyihir terasa cukup dingin. Benar benar tidak ada perbedaan sejak 5 tahun yang lalu saat aku datang kemarin untuk menghadiri acara kematian ibuku.

Didalamnya terlihat ratusan penyihir benar benar bangunan yang cukup sibuk. Ada beberapa penyihir terlihat sedang berada di meja resepsionis untuk mengklaim permintaan mereka. Adapula yang sedang melihat ke arah sebuah papan yang besar. Papan tersebut adalah papan yang memperlihatkan permintaan untuk para penyihir.

\=\=\=

7 Tahun yang lalu. Di Markas asosiasi penyihir.

"Ibu ibu. Ini ada misi yang sangat bagus"

"Hm coba ku liat."

Rei kecil mendekati ibunya sembari meperlihatkan sebuah lembaran permintaan.

Ibu Rei yang mengambil kertas permintaan itu dengan seksama membaca isi permintaan tersebut. Namun, wajah ibu Rei yang terlihat semangat seketika Memperlihatkan wajah yang menakutkan, seolah olah sedang bersiap siap untuk membunuh. Sebuah tatapan yang sangat mengerikan.

Rei kecil yang melihat ekspresi ibunya sontak ketakutan, Rei yang berpikir sedang mengambil sebuah permintaan yang akan merepotkan ibunya.

Ibu Rei yang sadar memperlihatkan wajah yang mengerikan dengan cepat mengubah kembali wajahnya ke semula. Sebuah wajah yang penuh ceria dan dengan senyuman yang hangat.

Rei yang tidak mengerti dengan ekspresi ibunya pun bertanya

"Ibu.... Apakah permintaanya sulit?."

"Ah tidak tidak ini mudah kok, hanya tugas membasmi se ekor Naga Hitam"

"Tapi.... Ibu memperlihatkan ekspresi yang berbeda, bagaimana aku mengatakannya. Ibu terlihat seperti sedang mar--"

"Tidak, ibu tidak marah."

Rei kecil yang belum menyelesaikan kalimatnya langsung di potong oleh ibunya.

"Apakah Kamu tau Rei, Naga hitam adalah salah satu Ras naga yang sangat agresif. Ia selalu menghancurkan sebuah desa untuk mencari makan, Tidak seperti naga lain yang cenderung pasif yang makan pepohonan ataupun hewan."

"Apakah ibu akan baik baik saja?."

"Hahaha tenanglah Ibu adalah penyihir terhebat yang ada di London"

"Hei lihat, Cecil Sang Pemusnah mengambil Quest Pembasmian Naga Hitam" Kata seorang pria (note: di chapter sebelumnya aku selalu menulis permintaan dari asosiasi penyihir tapi sekarang aku mengubahnya menjadi Quest agar lebih mudah.)

"Luar biasa, Nona Cecil mengambil Quest tingkat S sendirian."

Setelah Ibu Rei mengatakan Tentang Naga hitam, terdengar para penyihir sedang berbisik bisik membicarakan tentang Quest tersebut.

Rei kecil yang tau bahwa ia baru saja memberikan Quest yang berbahaya kepada ibunya lantas terlihat gugup dan cemas.

Namun Ibu Rei Yang sadar akan kecemasannya pun menenangkannya, sembari mengelus rambut manis Rei kecil.

"Jangan Cemas ibumu pernah melawan 5 Naga sekaligus."

\=\=\=

"-Ei... Rei...."

"Ah maaf aku sedang melamun"

Jawab Rei, Saat itu Rein teringat masa lalu bersama ibunya. Saat ia membantu mencarikan sebuah Quest untuk ibunya.

"Apakah kamu sedang mengantuk"

Tanya Albert dengan khawatir.

"Sepertinya pergi ke Asosiasi penyihir malam hari adalah ide yang buruk" lanjut Albert.

"Ah tidak tidak, aku hanya--"

Rei membalas perkataan Albert namun ia tidak menyelesaikannya, seolah olah tenggorokannya tersangkut akan sesuatu.

Dengan menghela napas Rei tersenyum melihat ke Arah Albert.

"Aku baik baik saja."

"Baiklah, kalau kamu sedang tidak enak badan katakan saja. Masih ada hari esok." Kata Albert dengan nada Santai.

Albert yang melihat senyuman Rei membalas senyuman tersebut. Walau senyuman Albert masih mengerikan namun ada ketulusan dari senyuman tersebut.

"Ikuti aku."

"Baik Paman Albert"

Rei mengikuti Albert dari belakang menuju ke Meja Resepsionis.

Di meja Resepsionis tersebut terlihat seorang pria berkacamata, Pria tersebut memiliki Rambut yang rapi dengan baju kantor berwarna merah.

Pria berkacamata tersebut menyambut mereka berdua dengan seyuman yang ramah. Senyuman tersebut terlihat sudah sangat terlatih, seolah olah ia selalu mempersiapkan senyumannya untuk semua orang.

"Yo Ash." Kata Albert menyapa pria berkacamata tersebut

Pria bernama 'Ash' itu pun mengangkat tangannya dengan rendah membalas salam Albert.

"Jadi, tumben kamu kemari. Sudah sangat lama aku tidak melihatmu semenjak kematian Kak Cecil."

"Tolong.... Jangan bahas sekarang."

Jawab Albert dengan Nada Yang kesal mengisyaratkan bahwa mempertanyakan hal itu akan membuatnya marah.

"Ah maaf.... Jadi ada apa datang kemari."

"Aku sedang membawa anak dari temanku. Ia ingin mendaftar sebagai penyihir."

"Anak dari temanmu?. Jangan bilang ia adalah--"

"Jadi apakah ada Guild Master?."

Sebelum Pria berkacamata bernama 'Ash' menyelesaikan kalimatnya. Dengan cepat Albert memotongnya.

Terlihat wajah pria berkacamata itu menjadi datar.

"Maaf, Aku tidak peka. Jadi anak dari temanmu itu ingin kamu daftarkan bukan?." Jawab Pria Berkacamata tersebut dengan semangat.

"Ya tentu."

"He~~ Jadi nak siapa namamu"

'Ash' menatapku sembari menanyakan namaku

"Ah aku Reinhart Crowford, tolong panggil aku Rei."

"Salam kenal Rei. Aku Asher Roderick seorang pegawai di Asosiasi penyihir. Jadi kalau kamu ingin mendaftar kamu bisa mengikutiku."

"Ah maaf, masalah pendaftaran aku ingin bertemu dengan guild Master."

"Ah guild master sedang keluar, tetapi wakil guild master masih ada. Kalau kamu ingin bertemu dengannya silahkan ikuti aku."

Pria berkacamata bernama Asher tersebut berdiri meninggalkan Kursinya. Rei dan Albert mengikuti Asher Dari belakang.

Mereka bertiga menyusuri lorong, ada banyak pintu dengan hiasan dinding yang indah.

Asher terlihat sedang pergi ke arah sebuah Lift.

Asher, Rei dan Albert menaiki Lift menuju ke lantai 5. Tempat 'Wakil Guild master' berada. Setibanya lantai 5, mereka bertiga berdiri disebuah pintu.

"Nona Jess, apakah anda didalam?."

Sembari Asher mengetuk pintu tersebut.

Tak lama setelah Asher mengetuk pintu tersebut, terdengar suara seorang wanita dibalik pintu tersebut.

"Ya masuklah"

Terpopuler

Comments

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

Wah, bau-bau kalau Reinhart selama ini menyalahkan dirinya sendiri karena waktu itu ngasih quest yg nyebabin ibunya meninggal nih ; - ;

2024-02-14

1

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

Ada pula*

2024-02-14

1

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

memperlihatkan*

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.1 Si Penyihir tanpa sihir (ARC 1)
2 Chapter 1.2 Kota sihir London
3 Chapter 1.3 Menuju ke Markas Asosiasi penyihir
4 Chapter 1.4 Menjadi seorang penyihir
5 Chapter 1.5 Menjadi seorang penyihir II
6 Chapter 1.6 Pagi hari di kediaman Albert
7 Chapter 1.7 Perpustakaan Sihir
8 Chapter 1.8 Perpustakaan sihir II
9 Chapter 1.9 Pertemuan yang tak terduga
10 Chapter 1.10 Clarisu Fallenstar
11 Chapter 1.11 Persiapan Ujian Masuk
12 Chapter 1.12 Ujian Masuk
13 Chapter 1.13 Ujian Masuk II
14 Chapter 1.14 Ujian Masuk III
15 Chapter 1.15 Ujian Masuk IV
16 Chapter 1.16 Ujian Masuk V
17 Chapter 1.17 Ujian Masuk VI
18 Chapter 1.18 Putri Jenius dan Putri Dingin
19 Chapter 1.19 Reuni
20 Chapter 1.20 Melebihi ekspektasi
21 Chapter 1.21 Panggilan Darurat
22 Chapter 1.22 Lebih cepat dari Kilat
23 Chapter 1.23 Sang Naga hitam Dan Penyihir kilat
24 Chapter 1.24 Jawaban dari kegelisahan
25 Chapter 1.25 Kembali ke London
26 Chapter 1.26 Kondisi Reinhart
27 Chapter 1.27 Kunjungan Pagi
28 Chapter 1.28 Mengunjungi Makam
29 Chapter 1.29 Hari Pengumuman
30 Chapter 1.30 Hari Pengumuman II
31 Chapter 1.31 Kecurigaan Kepala Sekolah
32 Chapter 1.32 Hanya ingin Kabur
33 Chapter 1.33 Di Taman sekolah
34 Chapter 1.34 Kepanikan Trisshia dan Reinhart
35 Chapter 1.35 Di dalam kelas
36 Chapter 1.36 Kecanggungan
37 Chapter 1.37 Menuju kantin
38 Chapter 1.38 Di Kantin
39 Chapter 1.39 Lagi dan lagi
40 Chapter 1.40 Bertemu dengan kawan lama
41 Chapter 1.41 Seorang gadis berkecamata
42 Chapter 1.42 Trio Pengacau
43 Chapter 1.43 Aku tidak membutuhkanmu
44 Chapter 1.44 Di belakang sekolah
45 Chapter 1.45 Di belakang sekolah II
46 Chapter 1.46 Di belakang sekolah III
47 Chapter 1.47 Apakah aku terlambat
48 Chapter 1.48 Mencari pertolongan
49 BAB PENGUMUMAN
50 chapter 49 (Draft) (Not finished)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1.1 Si Penyihir tanpa sihir (ARC 1)
2
Chapter 1.2 Kota sihir London
3
Chapter 1.3 Menuju ke Markas Asosiasi penyihir
4
Chapter 1.4 Menjadi seorang penyihir
5
Chapter 1.5 Menjadi seorang penyihir II
6
Chapter 1.6 Pagi hari di kediaman Albert
7
Chapter 1.7 Perpustakaan Sihir
8
Chapter 1.8 Perpustakaan sihir II
9
Chapter 1.9 Pertemuan yang tak terduga
10
Chapter 1.10 Clarisu Fallenstar
11
Chapter 1.11 Persiapan Ujian Masuk
12
Chapter 1.12 Ujian Masuk
13
Chapter 1.13 Ujian Masuk II
14
Chapter 1.14 Ujian Masuk III
15
Chapter 1.15 Ujian Masuk IV
16
Chapter 1.16 Ujian Masuk V
17
Chapter 1.17 Ujian Masuk VI
18
Chapter 1.18 Putri Jenius dan Putri Dingin
19
Chapter 1.19 Reuni
20
Chapter 1.20 Melebihi ekspektasi
21
Chapter 1.21 Panggilan Darurat
22
Chapter 1.22 Lebih cepat dari Kilat
23
Chapter 1.23 Sang Naga hitam Dan Penyihir kilat
24
Chapter 1.24 Jawaban dari kegelisahan
25
Chapter 1.25 Kembali ke London
26
Chapter 1.26 Kondisi Reinhart
27
Chapter 1.27 Kunjungan Pagi
28
Chapter 1.28 Mengunjungi Makam
29
Chapter 1.29 Hari Pengumuman
30
Chapter 1.30 Hari Pengumuman II
31
Chapter 1.31 Kecurigaan Kepala Sekolah
32
Chapter 1.32 Hanya ingin Kabur
33
Chapter 1.33 Di Taman sekolah
34
Chapter 1.34 Kepanikan Trisshia dan Reinhart
35
Chapter 1.35 Di dalam kelas
36
Chapter 1.36 Kecanggungan
37
Chapter 1.37 Menuju kantin
38
Chapter 1.38 Di Kantin
39
Chapter 1.39 Lagi dan lagi
40
Chapter 1.40 Bertemu dengan kawan lama
41
Chapter 1.41 Seorang gadis berkecamata
42
Chapter 1.42 Trio Pengacau
43
Chapter 1.43 Aku tidak membutuhkanmu
44
Chapter 1.44 Di belakang sekolah
45
Chapter 1.45 Di belakang sekolah II
46
Chapter 1.46 Di belakang sekolah III
47
Chapter 1.47 Apakah aku terlambat
48
Chapter 1.48 Mencari pertolongan
49
BAB PENGUMUMAN
50
chapter 49 (Draft) (Not finished)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!