Jam 12 tengah malam.
Aku pasang baju yang sudah di siap kan oleh Ela, baju khusus latihan, begitu juga Ela dia sudah mengganti baju nya sebelum aku.
Kini kami berjalan keluar kamar menuju arena latihan berpedang.
Ku langkah kan kaki ku masuk ke arena itu. Ela sedang menghidup kan api di sekeliling kami.
Sedang kan aku mengambil 2 pedang kayu, kemudian memberikan nya salah satu nya kepada Ela.
" pemanasan lah dulu " Ucap ku yang di jawab tatapan bingung dari Ela.
Ku hela nafas ku kemudian memperaktek kan bagai mana cara pemanasan kepada Ela, Ela pun mengikuti gerakan ku dengan susah payah.
Yah.. ini sudah aku duga, karna terlihat sekali bahwa Ela tidak pernah melaku kan hal ini sebelum nya.
Ku bimbing Ela pemanasan dengan ku perbaiki terus posisi nya yang salah, agar tidak mengakibatkan cedera.
Hingga kini pemanasan sudah selesai.
Ku beri kan kembali pedang yang terketak di tanah tadi kepada Ela, dan ku ambil pedang satu nya lagi.
" ikuti gerakan ku, dan usahakan untuk menghafal gerakan nya dan terus fokus, jangan sampai salah " Ucap ku memperingati.
Ela mengangguk dengan tatapan serius, aku tersenyum melihat itu, memang anak buah ku selalu masuk ke dalam ekspektasi ku, harus kah aku bangga kepada diri ku sendiri?
Haha..
Ku gerak kan tubuh ku dengan kaki yang sudah terbentuk kuda kuda, ku lirik ke arah belakang ku, terlihat Ela kesusahan mengimbangi ku.
Ku dekati kembali Ela dan ku bimbing kembali, seperti nya hal ini akan susah, namun bukan Mafia nama nya kalau harus menyerah dengan posisi yang sudah ada di depan.
" jangan tegang Ela, atau kau akan cidera " Ucap ku memperingati.
" lemah kan tangan dan kaki mu, tajam kan mata mu, reda kan rasa gugup dan takut di dalam diri mu, fokus dan buat semua nya seperti air mengalir " Ucap ku memperingati kembali, yang langsung di angguki Ela.
Ku lanjutkan gerakan selanjut nya dan ku lirik lagi ke arah belakang, ku lihat posisi Ela sempurnya, ku tarik ujung bibir ku hingga terbentuk senyum yang manis.
Ku lanjutkan kembali dengan ku tarik kaki ku lurus ke atas, ku tatap kembali Ela, tendangan nya tidak lurus, ku bimbing Ela kembali.
" lurus kan kaki mu, jangan manja! aku tidak suka! " perintah ku dengan ku lurus kan kaki nya dengan cepat.
" aaaaa " terdengar dia memekik kesakitan.
" tahan dan coba lah untuk terbiasa " Ucap ku dingin.
Ela meneteskan air mata nya menahan sakit, aku tau itu sakit, namun aku tetap lah aku, apa bila ada seseorang yang ingin menjadi anak buah ku, maka mereka harus menyiapkan fisik nya dengan sempurna.
Ku lepas pegangan tangan ku dari kaki Ela, terlihat Ela langsung terjatuh dengan air mata membanjiri pipi nya.
Aku hampiri dia, ku raih kaki nya dan ku rapat kan dengan posisi selonjor, ku tarik kedua ibu jari kaki Ela.
Terlihat dia memekik, namun tangis nya sedikit demi sedikit menghilang, dia menatap ku yang ada di depan nya.
" Kau yang memutuskan untuk menjadi orang terdekat ku, maka kau harus kuat dan terlatih, aku sendiri yang akan melatih mu kedepan nya, siap kan lah fisik mu dengan baik Ela, karna setelah kau menguasai berpedang, aku akan melatih mu cara menembak, apa kau mengerti? " Ucap ku yang langsung di angguki oleh nya.
" berdiri lah " Ucap ku dengan tangan ku menuntun nya.
" tarik kedua tangan mu ke atas dan berjinjit, itu untuk meregang kan kembali otot otot mu yang kaku tadi " Ucap ku yang langsung di turuti oleh nya.
" bagus Ela, ku rasa cukup latihan untuk malam ini, istirahat lah. Besok pagi pagi sekali kau harus kembali, kita akan lari pagi untuk melatih fisik mu " Ucap ku dengan kedua pedang kayu yang ku letak kembali di tempat nya.
" baik putri, terimakasih sudah ingin melatih ku " Ucap nya membungkuk hormat.
" hm " dehem ku kemudian berjalan pergi, di ikuti Ela di belakang ku.
" pergi lah ke kamar mu, aku bisa jalan sendiri menuju kamar ku " Ucap ku kemudian melirik Ela yang ada di belakang ku.
" baik putri " Ucap nya lagi kemudian membungkuk hormat.
Kami berpisah arah menuju kamar masing masing.
____________
Pagi hari nya.
Aku bangun dari tidur ku, ku lirik ke luar jendela, ternyata belum terlalu pagi, karna terlihat sekali di luar masih sedikit gelap, ku langkah kan kaki ku untuk mengganti baju ku dengan baju latihan.
Tok tok tok.
Terdengar ketukan dari luar.
Aku sudah menebak nya pasti itu Ela.
" masuk! " Ucap ku kemudian memakai sepatu latihan.
Pintu terbuka perlahan, terlihat Ela yang sudah ada di dalam kamar ku.
" maaf putri, seperti nya kita tidak bisa latihan " Ucap nya dengan pandangan ke bawah.
Ku lirik Ela sekilas, " kenapa? " Ucap ku singkat.
" hari ini Raja mengadakan sayembara untuk putri kedua, yang sebentar lagi akan menikah, maka dari itu para pangeran dan para Raja akan datang kemari putri " Ucap Ela.
Aku pun mengernyit, " kakak kecil akan di menikah? heh, berapa umur nya? " Ucap ku bertanya.
" 16 tahun putri " Ucap nya menunduk.
Eh, 16 tahun? gila aja nikah umur 16 tahun, kalo aku dulu umur 16 masih kelas 1 SMA.
Dasar gk jelas emang ni kerajaan, anak masih dini udah di nikah kan, emang gk waras!
Aku tersenyum kemudian cekikikan geli melihat nya.
" baik lah, aku akan datang ke sana " Ucap ku masih dengan tawa yang tak henti.
" baik lah putri, akan saya siap kan semua " Ucap Ela yang langsung ku angguki.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aemi Zatul hasanah
kok udh nggak di wattap sih kk,
2021-11-29
1
Syfa Aulya
jhaaa emang udh dro ononya y pernikahan dini🤣🤣🤣
2021-07-17
0
Suryatina Handayani
pasti ada rencana nihh Anna,mau menculik putri k 2 biar terbebas dari sayembara pernikahan.seruu...
2021-06-11
0