3 Jangan Main-Main

Hari sudah semakin gelap, aku dan kedua temanku pun segera pergi dari sekolah. Belum sempat melewati pintu gerbang sekolah, geng nya mereka yudan tiba-tiba mencegat ku dan teman-temanku. Apakah ini perkara saat kami latihan tadi? Kenapa pemikirannya sealay dan selabil ini? padahal ucapan ku tadi hanya sekedar bercanda.

Terdengar jelas dari dekat suara yudan yang sedang marah-marah kepada teman-temannya, dia tiba-tiba menghampiriku yang sedang terdiam di motor. Firasatku mengatakan ada yang nggak beres nih.

"Heh lo, tau kan kenapa lo di berhentiin?" tanya yudan

"Bisa sopan dikit ga sih?aku punya nama!!!" tegas dara

"Banyak omong lo, minta maaf gak sama gue sekarang!!" bentak yudan

"Aku ga bakalan minta maaf ke kamu karena bukan aku yang salah" sahut dara dengan nada kesal

"Dengerin ya NOVADARA AURELIN, lo yang duluan mulai nyindir gue dan lo pura-pura ngerasa gak bersalah?"tanya yudan dengan sangat marah

Dara pun langsung menjawab "Kalo kamu ngerasa tersinggung sama perkataan aku berarti memang kamu yang ada salah sama aku, emang ucapan aku tadi keterlaluan?kamu nya aja yang baperan"

"Oke kalau lo gak mau minta maaf, liat aja balasan dari gue. Yok cabut kita, dasar cewek sinting!" ucap yudan sambil mengajak teman-temannya pergi dari tempat itu.

"Aku ga tau harus berbuat apa, aku ga salah kan ren?aku takut dia bakalan macem-macem sama aku sa" kata dara sambil mengeluarkan air mata yang tidak mampu dia bendung lagi

"Dar, maaf banget ya kita gak ikut bantuin tadi. Kita gak tau cerita awal nya kalian bisa berantem gini gara-gara apa" ucap reni sambil mengusap bahu dara

"Iya nih dar, maaf juga ya gue ga ikut bantu lo. Udah mendingan sekarang kita pulang, lo tenangin dulu diri lo di rumah. Ntar kalo ada apa-apa kabarin kita, okey?" bujuk lisa kepada dara

Mereka pun pergi pulang ke rumah masing-masing setelah geng nya yudan beranjak dari tempat itu. Tibanya dara di rumah, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur tanpa mengganti pakaian satupun. Kemudian tidak lama, terdengar suara notifikasi dari handphonenya. Dara kembali mengecek handphone itu.

"Ha? siapa lagi sih ini? pede bener bilang cowo paling ganteng di sekolah, baru aja mau istirahat" keluh dara. Ia pun segera membuka chat tersebut.

"Pantesan banyak gaya rupanya si cowok itu, berani-beraninya dia nyuruh aku jadi babunya?emang dia siapa, tcihhh" remeh dara

Aku membaringkan kembali handphone ku di kasur, dan tanpa sadar mataku terpejam sampai esok harinya. Ketika matahari terbit, aku pun terbangun dari tidurku. Nyenyak sekali, rasa tidak ingin beranjak dari atas kasur ku yang nyaman ini. Tapi aku harus segera bangun karena hari ini ada mata pelajaran kesukaanku, cek hp sebentar ah.

"Loh perasaan semalem hp ku udah di matiin deh datanya?apa sih ni anak gaje banget pake ngancem segala. Dikiranya aku bakal takut apa?ga tau ah mau mandi dulu ntar malah telat lagi" mengacuhkan pesan dari yudan

Merasa chat dari yudan hanyalah sebuah isengan belaka, dara pun beranjak dari kasur nya dan bersiap untuk olahraga pagi-pagi. Selang beberapa waktu, dara pun selesai berolahraga dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.15 wib. Ia segera bergegas untuk mandi dan siap-siap berangkat ke sekolah. Tidak terpikirkan sedikit pun di pikirannya untuk takut akan peringatan pesan dari yudan, ia mengganggap itu hanyalah sebuah isengan belaka.

****************

Tiba di sekolah, aku langsung duduk di kursiku dan meletakkan tas di atas meja belajar. Kelas pagi ini tampak sepi, padahal kan sudah mau masuk. Hanya ada beberapa orang aja di kelas, teman-temanku yang lain pasti sedang ada di kantin. Sambil menikmati udara khas di pagi hari lebih baik aku duduk di kursi depan kelas, crushku juga belum kelihatan dari tadi.

Tidak lama setelah aku duduk di kursi tua berwarna cokelat muda, tampak dari kejauhan seorang laki-laki menghampiriku dan ikut duduk di sampingku. Ia membuka topik dengan beragam macam pertanyaan, aku pikir dia tertarik kepadaku?

"Daraa, kamu gapapa kan?maaf ya soal kemarin sore" ucap mark dengan mata yang berbinar

"iya aku gapapa kok, udah jangan khawatir. Lagian si yudan baperan itu juga cuma bercanda kok" seru dara kepada mark

"T-tapi di grup kami kemarin yudan sempet ngirimin screenshotan chat sama kamu, kok kamu diam aja? ga ngelawan sama sekali" tanya mark kembali dengan bingung

"Ah paling cuma mau sombong aja ke kalian, udah jangan di pikirin nanti jadi beban buat kamu" alih dara

"Yaudah iya, tapi kalau ada apa jangan segan buat hubungi aku ya" canda markus sambil memberikan secarik kertas berisikan nomor teleponnya.

Belum sempat dara menanyakan apa maksud dari niatnya itu, markus pun segera pergi dan meninggalkannya sendiri. Tidak lama kemudian, bel masuk kelas pun berbunyi. Seluruh siswa siswi pun segera masuk kelas dan memulai mata pelajaran pertama.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!