lain kejadian dengan tina yang kini menikmati kehidupan nya yang bisa di anggap telah lepas dari terkaman harimau, beda cerita dengan satria yang tengah sibuk menyiapkan sesuatu untuk pertunangannya besok
iya chaca dan satria memang telah setuju akan di jodohkan mereka hanya nurut mengikuti apa yang diinginkan oleh para orang tua mereka masing-masing
dan kini tinggal lah menghitung hari saja untuk menanti hari dimana mereka akan bersatu dalam ikatan pertunangan
"sayang gimana bagus kan gaunnya ini??" tanya chaca kepada satria
"iya bagus kok" jawab singkat satria
"beneran sayang, coba deh perhatiin yang bener sih sayang"
"iya bener loh"
"ok lah" jawab chaca dengan rasa kecewa
ya mereka sekarang ini memang sedang sibuk fitting baju untuk di pakai nanti pas di hari pertunangan mereka
satria yang saat ini masih belum bisa melupakan tina dia hanya bisa menuruti kata kata sang ibu meskipun dia harus berantem dengan hati dan perasaan nya namun mau gimana lagi dia tidak bisa menemukan tina kekasih nya yang telah pergi bertahun-tahun lalu
karena satria telah menyetujui apa yang pernah dikatakan sang ibu, jika dia bisa menemukan tina dia bisa menikahinya namun jika tidak bisa maka satria harus menuruti kemauan dari ibunya itu
"sayang hey" chaca memanggil satria namun tak ada respon
"sayang, hey sayang" masih belum juga ada respon
di dekatilah satria, dengan tergopoh gopoh menenteng gaun yang di pakainya itu untuk mendekati sang kekasih
"hey sayang"
satria pun kaget "hey ada apa??"
"kamu kenapa sih aku perhatiin dari tadi seperti nya kamu melamun terus deh?"
"eh, nggak apa apa kok"
"beneran??"
"iya beneran, gimana udah nemu yang cocok belum??" satria mencoba mengalihkan perhatian chaca
"oh iya, ini aku lagi nyoba gaun yang kedua menurut kamu gimana??" tanya chaca
"bagus kok" jawab singkat satria
"bandingkan sama yang pertama tadi gimana bagus yang mana??"
"bagus semua sih, bingung aku milihnya"
"ah kamu mah gitu kalo di ajak rundingan pasti bingung jawabannya"
"hehehe, kan aku nggak faham tentang baju perempuan sayang" mencoba merayu chaca yang mulai ngambek
"ya terus gimana dong"
"gimana kalo kamu tanya sama mama kamu atau mamaku gitu bagusan yang mana, kamu pakai nanti aku fotoin dan nanti fotonya di tunjukin biar mereka tau dan bisa menilai"
"bagus juga ide kamu sayang, makasih ya"
"iya sayang" satria mengelus rambut chaca dengan lembut
chaca pun semakin bersemangat dia mencoba dia gaun dan memotret nya lalu dia mengirimkan foto itu kepada weni ibu satria juga shella ibunya, chaca meminta pendapat dari mereka berdua
kini mereka pun sudah selesai fitting baju mereka pun berencana untuk makan di sebuah restoran yang enak dan favorit mereka berdua
"mbak kita kan udah selesai nih fitting baju nya nanti aku mau ambil yang mana aku kabarin lewat email atau kirim pesan aja ya mbak" chaca berbicara dengan pelayan yang ada di butik itu
"baik mbak, kami tunggu kabar baiknya mbak"
"iya, terimakasih ya mbak" chaca pun berpamitan dengan pelayan yang melayani nya tadi
dia pun menghampiri sang kekasih satria dan duduk di sebelah nya
"sayang yok kita pulang" ajak chaca
"" kamu udah selesai sayang??"
"udah kok"
"yok kita pulang"
"lah katanya tadi kita mau makan dulu?"
"iya maksud aku juga itu kita pulang nanti mampir makan dulu sebelum pulang rumah" satria mencoba menjelaskan
"oh gitu ok lah sayang"
"kamu itu ya kayak baru kenal aja sama aku, masak setiap ngomong harus detail se detail detailnya"
"iya harus dong biar aku nggak salah faham gitu lah, hahaha" sedikit tertawa melihat ekspresi satria
mereka pun keluar dari butik itu dan berjalan menuju mobil yang terparkir di depan butik yang baru saja mereka singgahi itu
mereka pun masuk lalu satria menyalakan mesin mobil itu dan melaju kan mobilnya dengan kecepatan sedang, dia begitu hati hati dengan perjalanan itu karena dia tau bahwa dia sedang membawa orang lain
satria tau dia dan chaca bakal tunangan namun dia masih belum bisa melupakan sang kekasih yang selama bertahun-tahun lamanya menemani nya dalam susah maupun senang
iya tina, tina adalah sosok spesial yang pernah mengisi hati satria sebelum semua menjadi rumit karna sang ibu tak pernah memberi nya restu bahkan satria pernah berfikir kepergian nya tina itu ada hubungannya dengan sang ibu
namun dia berusaha untuk tidak berfikiran negatif kepada ibunya sendiri meskipun dia tau kalau bisa jadi kepergian nya tina itu ada hubungannya dengan sang ibu
Bersambunggg......
Hay gaes dukung terus karya ku ya supaya aku bisa menyelesaikan karya ku ini dengan baik dan rapi .. jangan lupa like dan coment di setiap episode episode nya ya dan jangan lupa pula buat vote novel ku ya gaes . 😊
Terimakasih semua
salam dari aku tinok 😊😊😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments