satria juga chaca kini telah sampai di restoran favorit mereka, memang mereka adalah pelanggan setia restoran itu namun tak di sangka oleh satria juga tina kalau mereka bakal bertemu di restoran itu
ketika satria dan juga chaca sedang asyik menunggu pesanan mereka datang lah dua orang wanita berpakaian rapi mereka masuk dan menuju ruangan VVIP yang telah di siapkan oleh owner restoran tersebut
"selamat malam bu tina" sapa dari owner itu kepada tina
"selamat malam pak" mereka berjabat tangan
"oh iya maaf sebelumnya, kenalkan pak ini kakak saya aurel, kak ini pak yudha" tina mengenalkan aurel dengan owner restoran tersebut
"salam kenal pak" sahut aurel sambil menjabat tangan yudha
"salam kenal bu aurel" yudha hanya tersenyum tipis
mereka berbincang soal kerja sama yang akan mereka lakukan karna memang ruang VVIP nya itu transparan jadi terlihat dari luar meskipun begitu ruangan itu kedap suara
dan terlihat dari luar seorang laki-laki menatap wanita yang berada di dalam ruangan VVIP itu dengan lekat untuk memastikan wanita itu benar benar dia kenal atau bukan
"aku seperti mengenal mereka berdua" satria bicara dalam hatinya sambil terus memandangi ruang VVIP itu
"hey sayang kamu lihatin apa sih" tanya chaca namun tidak ada jawaban
"sayang" sedikit meninggikan nada bicara nya
"eh iya sayang ada apa??" satria kaget bukan main
"kamu lihatin apa sih??"
"nggak nggak ada kok sayang"
"alah bohong kamu kan??"
"nggak sayang beneran deh, kita lanjut makan nya ya" satria mencoba merayu chaca agar tidak marah dan ngambek
"ok lah sayang"
aurel yang merasakan dilihatin orang dia pun mencoba melihat kearah luar ruangan VVIP itu dan bener saja apa yang dia rasakan itu, disitu aurel pun kaget bukan main karna melihat seseorang yang dia kenal
"waduh gimana ini, jangan sampai tina melihat satria apalagi sekarang dia lagi bersama calon istri nya, bisa gawat ini mah" aurel bicara dalam hatinya dan aurel pun mencoba menutupi tina agar di saat dia menoleh tidak melihat satria
"jangan jangan sampai kamu melihat dia tin, kakak nggak mau kamu sakit hati lagi" bicara dalam hati
mereka masih membahas soal kerja sama yang akan tina lakukan dengan yudha dan setelah mereka deal dan setuju dengan kerja sama itu mereka melanjutkan dengan makan malam
ternyata disini aurel belum sadar kalau yudha owner dari restoran tersebut adalah pria yang pernah dia taksir waktu SMA
"hay rel apa kabar kamu??" yudha mencoba membuka percakapan
"kamu udah kenal aku??" pertanyaan di jawab dengan pertanyaan oleh aurel
"hahaha, ternyata kakak belum sadar ya kak" sela sang adik
"memang nya dia siapa sih tin??"
"dia kak yudha cowok yang pernah kakak suka waktu SMA" berbisik di telinga sang kakak
"hah" aurel kaget bukan main dan merasa malu
"kenapa rel??" sahut yudha
"kenapa nggak bilang dari tadi kalau kamu yudha temen aku SMA" aurel merasa kesal
"hahaha, emang nya kamu nggak bisa ngenalin aku rel??" tanya yudha
"kamu beda banget sama dulu ya mana mungkin aku bisa kenal"
"haha, masih sama kok" jawab yudha singkat
"bedalah sekarang kamu makin ca" aurel menyetop omongan nya
"cakep maksudnya kak yud, hahaha" tina meneruskan pembicaraan sang kakak
"ih apaan sih kamu nyamber mulu" aurel menyubit paha tina
"hahaha, ya udah aku keluar dulu ya kakak ku sayang, kalian lanjut aja" tina menyadari posisinya
"kamu mau kemana sih?" menarik tangan tina
"ya biar kakak bisa nostalgia lagi gitu, hahaha
nggak nggak kak, aku cuma mau ke toilet bentar kok"
"ya udah bentaran aja loh"
"iya iya bawel" tina pun beranjak dan pergi meninggalkan sang kakak berdua dengan laki laki yang aurel suka
namun tina tidak sadar kalo dari belakang dia di ikuti oleh pria yang dia kenal bahkan sangat dia kenal disinilah pertemuan mereka berdua
tina yang masuk ke toilet wanita cukup lama karena memang dia ke toilet hanya alasan saja agar sang kakak bisa ngobrol banyak dengan yudha, namun tak di sangka di luar telah ada pria yang menunggunya
dan di saat tina keluar dari toilet pria itu pun langsung menarik tangan tina dan hap tina pun jatuh pas di pelukan satria
"hah satria" dalam hatinya tina berbicara
mereka saling memandang satu sama lain begitu lama pandangan itu jatuh karena memang sudah bertahun-tahun lamanya mereka terpisah dan saat itulah mereka melepaskan kerinduan mereka
"hah kamu" tina pun langsung berusaha menguasai kesadaran nya
"hey, apa kabar kamu??" satria menanyakan kabar tina
"baik, ngapain kamu disini nanti di bilang ngintipin cewek tau rasa kamu" tina berusaha untuk menutupi rasa rindu nya itu
"haha, nggak apa apa asal sama kamu" tak sadar satria mengucapkan kalimat itu
"hah, bukannya kamu sudah mau nikah ya?? selamat ya"
"hahaha, itu semua karna kamu"
"nggak perlu dibahas lagi, itu sudah masalalu"
"bagimu memang masalalu tapi tidak denganku"
"udahlah aku mau pulang" tina pun pergi meninggalkan satria sendiri di depan toilet
tina berjalan dengan tergesa-gesa dia lalu masuk ke ruangan VVIP itu dan langsung menarik sang kakak mengajak nya pulang
"kak yudha maaf ya kami harus pulang sekarang"
"lah memang nya kenapa kok buru buru??" jawab yudha
"ada urusan mendadak kak"
"oh gitu baiklah, hati hati di jalan kalian ya"
"baik kak, makasih jamuan nya kak besok lagi kita bahas soal kerja sama kita ya kak"
"baiklah"
tina langsung menarik sang kakak dan mengajaknya pulang tanpa basa basi langsung keluar dari restoran tersebut dan terlihat begitu cemas nya wajah tina itu
aurel yang belum bisa menanyakan hal apa yang membuat tina bertingkah seperti itu dia hanya bisa mengikuti sang adik dengan raut wajah yang sama cemas nya
Bersambunggg......
Hay gaes dukung terus karya ku ya supaya aku bisa menyelesaikan karya ku ini dengan baik dan rapi .. jangan lupa like dan coment di setiap episode episode nya ya dan jangan lupa pula buat vote novel ku ya gaes . 😊
Terimakasih semua
salam dari aku tinok 😊😊😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments