Kekonyolanku!!

30 menit berlalu sejak, Bu Siska pergi dari kelas untuk mengikuti rapat disekolah lain, Beliau hanya memberikan tugas kepada kami tanpa penerangan dan penjelasan yang ada disoal.

Satu siswa berteriak kesulitan saat mengerjai tugas.

" Aaahhh!! Ini gimana ngerjainnya, susah banget!! " murid cowok.

Aku melirik kearah cowok itu, dan sedikit menyapa untuk memberikan isi jawaban ku kepada siswa itu.

" Hei!. " Memelankan suaraku, agar siswa lain tidak melirik ke arahku.

Siswa itu menoleh membalas panggilanku dengan muka kusutnya.

" Yang belum kamu kerjain soal nomer berapa?! " Tanyaku.

" Nomer enam sama nomer sembilan! Soal itu gak ada yang bisa aku pahami, susah banget?!. " Jawab siswa itu.

" Hmmm! Ya udah!. Nih aku kasih soal jawabannya. Tapi buruan salin yang cepet biar gak ada yang tahu!. "

" Oke!. Makasih banyak, Nis!. " Sambil tebar senyumannya.

Ketua Murid menyadari kenakalanku! Dia memberikan tatapan tajam kearahku, seolah dia gak suka apa yang aku lakukan barusan!.

Aku hanya membalas tatapan ketua murid dengan sedikit senyuman sebelum aku menundukan kepalaku ke bawah meja.

Hana juga melihat kejadian ini, dia cengengesan saat aku menerima tatapan menyeramkan dari ketua murid.

Tersisa menit lagi menuju jam istirahat pertama, kembali kejadian yang sama!.

Murid lain ada yang kesusahan lagi untuk menjawab soal dibuku itu, saat aku menoleh ke arah murid itu, ketua murid kembali menatapku dengan tatapan yang sama.

Aku menoleh kearah lain supaya ketua murid tidak menyadari, kalau aku sedang melihat ke arah suara siswa itu.

Secara kebetulan! Saat kejadian ini berlangsung. Lisa dan Winda meminta ijin kepada ketua murid untuk keluar kelas sejenak untuk ke ruang UKS.

Nasib apes keduaku terselamatkan! Aku kembali melirikan pandanganku, akan tetapi!. Saat aku arahkan pandanganku, aku melihat, Hana. Sedang cengengesan untuk yang kedua kalinya!.

Aku menahan rasa malu atas kejadian ini, sampai jam pelajaran berakhir. Hana dengan lepasnya ia tertawa terbahak menertawakan kejadian konyol ku saat jam pelajaran berakhir.

" Hahaha!! " Dengan tawa lepasnya Hana.

" H-hanaa!! Udah ketawanya ih! " Tersipu malu tingkat tinggi.

" Gak bisa, ini lucu banget soalnya. Hahaha!! "

" Udah ih! A-aku malu tau!! "

" Haduh, haduh!!.

Lagian kamu ada-ada aja. Nis! " Berhenti tertawa.

" Y-ya mau gimana lagi! Temen lagi kesusahankan harusnya kita bantu, bukan kita biarin gitu aja!. "

" Iya. Aku tahu maksud kamu! Tapi lihat situasi kondisi juga, Nis. Kamu konyol! Hahaha!!. " Hana kembali tertawa saat aku cetuskan perkataan seperti itu.

" Udah ih! Kamu ketawa mulu!!. "

" Haduh, ampun!. Aku udah gak kuat lagi buat ketawa, perut ku sakit banget! " Hana sembari menyusutkan air mata yang keluar saat dia tertawa lepas tadi.

" Syukurin! Makan tuh karma dari ngetawain temen sendiri! " Dengan kesal aku mengucapnya.

" Hahaha!. "

" Ih! Hana batu! Malah ketawa lagi! "

" Aku gak tahan! Ke inget mulu pas kamu buang muka dengan ekspresi kaya gitu. Polos banget sumpah mukanya. Hahaha! " Kembali tertawa akan tetapi, ketawanya lebih parah dari yang sebelumnya.

" HANA UDAH IH KETAWANYA!!.

Bikin bad mood aja tau ga si!! " Membuang muka dengan ekspresi bad mood.

" Hahaha!. Iya, iya nggak! Maaf ya, Nis " Tebar senyuman manis.

Saat kami sedang asik ngerumpi, tiba-tiba siswa yang aku tolong tadi menghampiri ku.

" Hai! "

Aku dan Hana terkejut, saat dia menyapa seperti itu.

" Oh! H-hai?!! " Aku sedikit membalas sapaannya.

" Makasih ya! Berkat soal jawaban yang kamu berikan tadi. Aku bisa menyelesaikan tugas,

Terus soal masalah ketua murid td, aku minta maaf! Gara-gara aku, kamu dilihatin kaya gitu!."

Saat siswa menjelaskan, aku melirik lagi ke arah, Hana. Dia kembali menertawakanku dengan ketawa nya yang super renyah didengar.

" HAHAHA!! "

" Ha-hana ih!! " Menarik bajunya Hana supaya berhenti tertawa seperti itu.

" Haduhh! Kamu konyol, bener-bener super konyol! Hahaha!!.

Makanya! Kalau dirumah tuh belajar, jangan tahu nya cuma main doang sama temen-temen. Kalau udah kaya gini kan yang rugi kamu sendiri bukan orang lain!.

Kalau nanti kamu gak naik kelas gimana tuh nanti nasib kamu?!.

Pasti nanti diketawain sama temen tongkrongan kamu, pas tau kalau kamu gak naik kelas!. " Tutur Hana dengan ceramahannya yang sama seperti, Ibuku.

Siswa tersebut merasa tersindir dan tak terima dengan ucapan Hana.

" Gak usah so ceramah! Gak butuh ceramahan dari temen seangkatan! " Nada kesalnya.

" Itu hak kamu mau terima atau nggak nya!. Aku si bodo amat, kita kenal aja kagak apa lagi deket?!, ya nggak, Nis?! " Celotehan pedes.

Ada benernya yang, Hana. Ucap!. Tindakanku tadi emang bener tidak layak untuk diulang.

Jika aku ulangi yang kedua kalinya. Maka anak itu akan ke enakan dengan apa yang ia terima dengan cuma-cuma!.

" I-iya! Yang diucapkan, Hana. Ada benernya! Kalau kamu gak belajar terus kamu gak naik kelas. Kamu sendiri yang akan rugi.

Anggap saja apa yang sudah terjadi itu adalah kecerobohan ku! Kalau kamu kaya tadi lagi, aku gak bakalan ngasih jawaban ke kamu, biar kamu sendiri yang usaha ngerjain soal susah itu!!. "

Tak terima dengan pemasukan yang kami berikan! Dia pergi meninggalkan kami berdua dan menghempaskan pukulan dengan tangannya ke meja kosong yang ada disebelahnya.

 *Gbrughh!!*

Aku, Hana dan yang lainnya terkejut dengan tingkah bodohnya saat dia menendang kursi kosong tersebut. Dan para siswa siswi yang ada dikelas pun menatap siswa tersebut dengan tatapan sinisnya!.

" Apa lo lihat-lihat!!! " Kata siswa egois keseluruh siswa siswi yang ada didalam kelas!.

Karena tak ingin melayani tingkah bodoh siswa itu!. Mereka kembali melanjutkan aktifitasnya.

Saat, Winda dan Lisa kembali dari ruang UKS, ketua murid memanggilnya. Dam meminta mereka untuk segera menyelesaikan tugas yang, Bu Siska. Berikan.

Winda dan Lisa memenuhi panggilan ketua murid. Mereka memberikan kertas lembaran tugasnya kepada ketua murid.

 *Krrriinggg!!!*

Jam istirahat pertama tiba, seluruh umat manusia yang ada didalam kelas berlarian keluar untuk merayakan jam istirahat pertama.

Ditengah jam istirahat pertama dimulai!. Hana memberikan usulan untuk ke ruangan musik.

" Eh! Kita ke ruangan musik, yuk! "

" Emang boleh kesana pas jam istirahat?! " Aku memberikan pertanyaan.

" Yaa! Gak apa-apa!. Gak ada yang ngelarang, lagian kan kita juga murid dari eskul musik! "

" Cuma kita berdua aja?! "

" Ajak, Winda sama Lisanya atuh!. Biar nanti pas pulang, ilmu musik kita bertambah, biar cepet pula kalian bisa mainin alat musiknya!. "

" Ya udah atuh! Kamu tunggu disini ya! Aku mau manggil mereka berdua dulu dikelas!. "

" Ya udah atuh sok!. Buru tapi yah sebelum jam istirahat nya selesai. Aku bakal tungguin kamu disini! "

" Ya udah atuh! Aku pamit dulu ya. Punten "

" Mangga Geulis! "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!