" Nisa! Cepat bangun, Sayang! Udah pagi, waktunya kita sarapan! " Ibuku sambil berdiri didepan pintu dikamarku.
" Hoam!! Iya, Bu. Aku udah bangun! Ibu turun aja dulu kebawah, nanti aku nyusul! "
" Jangan lama-lama! Bangun buru dari kamarmu, nanti bisa telat masuk sekolah! "
" Iya, Bu! Aku udah bangun. " Dengan nada orang malas.
" Ya udah! Nanti kalau udah selesai ganti baju, cepet turun ya, Sayang! Kasihan, Ayah! Nungguin kamu udah dari tadi! "
" Iyaa, Ibu!! Ini aku udah bangun mau mandi dulu. Udah, Ibu. Tunggu aja dulu dibawah, gak bakal lama kok! "
" Ya udah, Ibu turun dulu buat nemenin, Ayah. Kamu! "
" Iya! "
Menjadi anak semata wayang ternyata tidak mudah! Setiap hari hidupku selalu diatur oleh, Ibuku.
Misal kalau aku jadi anak pembangkang, maka, Ibu dan Ayahku tidak akan peduli lagi memberiku toleransi!
Ibuku sangat disiplin terhadap waktu, jika aku atau, Ayah. Telat bangun pagi! Maka ocehannya akan sulit untuk dihentikan!.
Ayahku! Beliau netral, terkadang dia juga sama seperti, Ibu! Kalau aku melawan apa yang mereka inginkan, ocehan yang ia cetuskan lebih kejam dari, Ibuku!
Yang aku suka dari sifat, Ayah. Adalah, ketika memanjakanku. Apa pun yang aku mau kalau aku nurut dan tidak melawan, Ayah selalu mengabulkannya.
Berbeda dengan, Ibu! Meski pun aku rajin membantunya membereskan dapur atau membantunya memasak untuk makan malam, aku tidak pernah mendapatkan prize pool yang aku minta, meski pun aku memintanya berkali-kali, beliau bersikeras tak pernah mau mewujudkannya!.
Tapi! Meskipun aku tahu sifat dan sikap, Ibuku. Seperti itu! Aku percaya, kasih sayang seorang, Ibu. Lebih besar dari pada kasih sayang seorang, Ayah.
Jika ditanya lebih nyaman dengan siapa, jelas! Jawabanku akan mengarah ke, Ayah! Ayah selalu memberikan apa yang aku mau. Namun berbeda jika ditanya tentang kenyamannya kasih sayang seorang orang tua pilih yang mana?. Jelas aku pilih jawabannya adalah, Ibu.
Meskipun aku anak semata wayang yang selalu dikekang waktu oleh, Ibu!. Aku selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Karena aku telah dilahirkan olehnya.
Kita akhiri perbincangan tentang orang tuaku, karena sudah tiba saatnya pergi kesekolah!.
Setelah sarapan pagi aku selesaikan. Aku lekas pergi kesekolah dan, Ayah. Yang mengantarku berangkat menggunakan motor tuanya.
Ayahku, banyak bercerita disepanjang jalan tentang pertama kali ia masuk sekolah, hingga ia pertama kali kenal dengan, Ibu.
" Ayah dulu kenal, Ibumu! Itu pas pertama kali masuk sekolah!. Waktu perkenalan didepan kelas, Ayah! Langsung jatuh hati sama, Ibumu, pas dia dipanggil maju kedepan untuk perkenalan! Waktu itu gak banyak murid yang tahu kalau, Ayah. Suka sama, Ibumu.
Tapi seiring berjalannya waktu, banyak murid yang sudah mengetahui kedekatan Ayah dan Ibumu, mereka merekomendasikan, Ayah. Untuk segera mengungkapkan isi hati, Ayah. Ke Ibumu sebelum terlambat!.
Karena dulu, Ayah. Orangnya pemalu dan pesimis! Ayah gak berani untuk mengungkapkannya. Hehehe!!!.
Tapi! Berkat teman dekat, Ayah. Yang ngasih tips cara ngedeketin cewek yang baik dan benar! Ayah pun bergegas untuk mencobanya dikemudian hari.
Nah disitulah perasaan, Ayah yang gak nentu tiba-tiba muncul!. Mulai dari malu jika ditolak, sampai malu diejek di kelas nanti.
Tapi untungnya, Ibu. Kamu terima cinta, Ayah. Hehehe. Jadi nasib, Ayah bisa selamat!. "
Disepanjang, Ayah. Bercerita. Aku hanya bisa tertawa mendengar kisah cinta, Ayah dan Ibu yang begitu konyol.
Meski terdengar konyol, nuansa kisah cinta mereka terbilang romantis dan dramatis! Mulai dari perjuangannya hingga ending nya yang begitu romantis!.
Berkat cerita dari, Ayah! Hari ku semakin bertambah semangat dan berasa berarti.
Karena hari ini adalah hari pertama pembentukan band dan hari perekrutan, Lisa untuk bergabung didalam band kita.
Tepat didepan gerbang sekolah setelah, Ayah. Pergi! Tanpa aku sadari! Tepat dibelakangku ternyata ada, Lisa yang sudah menungguku didepan gerbang.
" Hai! " Lisa menyapa dengan senyuman.
" Oh. Hai! "
" Kamu baru sampai?! "
" Iya! K-kamu dari tadi ada disini menungguku?! " Aku menjawab dengan perasaan yang canggung!.
" Nggak! Aku juga kebetulan baru sampai, pas aku nengok kebelakang, aku lihat kamu! Makanya aku mutusin buat nungguin kamu disini. Hehehe! "
Tepat dibelakangku
" Doorr!!! " Winda
*H'aaaaa??* Nada kaget.
" W-winda!! "
" Hahaha!!! Kaget ya?! "
" Ng-nggak!! "
" Hahaha! Bohong banget kamu, Nis! "
" Ya udah! Kita masuk aja. Yuk! Udah mau bell pelajaran pertama dimulai nih! " Lisa.
" Ayo! " Winda dengan tangan kanannya merangkul bahu dan menatap kewajahku.
Kami bertiga masuk ke kelas secara bersamaan, kebetulan ketika kami sedang berjalan dikoridor menuju ke kelas. Kami melihat, Hana. Sedang sibuk mengerjakan sebuah tugas dari ketua osis.
Ketika kami ingin menghampirinya dan menyapa. Hana! Dengan sigap ia menyapa kami lebih awal.
" Hai!
Kalian baru sampai?! " Hana.
" Nggak! Kami udah dari tadi nyampe, cuma kami tadi sebelum kesini ngobrol dulu didepan gerbang, makanya kami datang agak terlambat. Hehe! " Jawab, Winda.
" Oalah!.
Oh iya, Win " Hana.
" Hem?! "
" Kamu udah ajak, Lisa?! " Tanya, Hana.
" Ajak, Aku?! " Lisa yang kebingungan, apa yang mereka bicarakan!.
" Belum, Na! "
" A-ajak apa si maksud kalian?! "
" Jadi gini, Lis! Kita bertiga kan lagi ikut eskul musik. Nah pas kita lagi latihan! Tiba-tiba, Winda. Ngusulin kita untuk bikin grup band!. Makanya aku nanya ke, Winda. Udah ngajak kamu apa belum?!. " Tutur, Hana. Yang menjelaskan secara detail.
" Ohh!. Aku kira mau ajak aku kemana?! Hehehe! " Jawaban lugu yang dilontarkan, Lisa.
" Gimana nih?! Mau gak gabung sama grup band kita!. Ikut gabung aja ya. Please!! " Hana.
" Hahaha! Kamu yang ngajak kamu yang jawab! "Lisa.
" Hehehe! Gak apa-apa lah! Itung-itung menghibur diri!. " Hana.
" Ya udah! Aku mau ikut gabung! Tapi aku gak bisa main gitar atau drum! "
" Gak apa-apa, Nisa sama Winda juga belum bisa apa-apa kok! "
" Hehehe! Peace!! " Winda tertawa sambil menyelak percakapan, Hana.
" Nanti bakal diajarin sama murid eskul musik disana, pokoknya kamu gak usah risau! Gak usah khawatir! Everything is gonna be oke! "
" Kalau nanti kamu ikut gabung! Posisi pemain kosong tersisa bas sama keyboard. Nah mulai dari sekarang! Kamu mending pilih sendiri, mau diposisi apa kamu nanti?! " Winda.
" Hem, enaknya jadi apa ya?! " Lisa yang kebingungan.
" Kalau saran dari aku si mending pilih bas. Kenapa aku pilih bas! Karena seorang Basis itu sangat menonjol permainannya, dan terkesan keren dimata penonton! " Tutur, Hana yang menjelaskannya secara Pro!.
" Beneran nih?! Jadi Basis itu terkeren?! " Lisa.
" Y-ya nggak sih. Hehehe! Tapi sama aja intinya! Semua player punya perannya masing-masing dimata penggemarnya! "
" Hmmm!.. Ya udah! Aku mau pilih jadi Basis aja kalau begitu! "
" Berarti fix, ya! Kita berempat udah punya perannya masing-masing?! " Winda.
" Iya! Untuk nama band nya nanti saja dibahasnya! Sekarang sudah waktunya jam pelajaran pertama dimulai. Ayo kita masuk ke kelas dulu! " Hana.
Kami bubar setelah selesai perundingan dikoridor tadi!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments