05.

hari terus berganti hari, bulan terus bergulir sejak kejadian yang menyakitkan bagi shaera.

sudah tiga bulan setelah kejadian itu tidak ada yang berubah, semuanya berjalan seperti sebelum kejadian itu.

shaera tetap menjalankan kewajibannya menjadi istri dan Wira mulai menjalankan kesibukkan nya menjadi pemimpin desa.

dan hal itu membuat waktu dan pikiran Wira tersita karena tugas-tugasnya.

dan karena kesibukannya itu pula Wira menjadi seperti melupakan salah nya kepada shaera, dan lagi Wira melihat shaera yang kembali seperti biasa sebelum kejadian itu.

karena ketidak pekaan Wira itulah awal dari penyesalan yang mendalam nantinya untuk dirinya sendiri.

"terima kasih atas makanannya."

"hari ini aku tidak bisa pulang, karena banyak pekerjaan yang menumpuk." ucap Wira setelah selesai sarapan dan akan berangkat untuk ke kantor.

shaera hanya mengangguk pelan sebagai jawaban dan ia turut mengantar Wira ke depan pintu dengan masih diam tak berkata-kata ia melihat Wira yang berlalu pergi.

Wira tidak melihat perubahan pada sikap shaera yang kini menjadi lebih pendiam dan lebih penurut. dan hal ini tidak disadari oleh Wira, selagi shaera tetap disisi-Nya dan selama shaera tidak menuntut lebih itu sudah tenang.

pagi ini shaera merapihkan rumah dan berbelanja kebutuhan rumah. saat dijalan pulang tidak sengaja shaera bertemu dengan Nasya.

"ra..." seru Nasya memanggil shaera dan berjalan mendekati shaera.

"ah iya... Nasya apa kabar?" jawab shaera lembut saat Nasya jalan di sampingnya.

"kau baru selesai belanja?"

"iya.. kau sendiri akan pergi bekerja ya?"

"iya, tapi Masi ada waktu satu jam lagi. bagaimana kalau kita minum kopi dulu dicafe depan sana, kau tidak ada acara habis ini kan?" ajak Nasya.

"baiklah."

skip

saat sudah duduk dicafe Nasya dan shaera belum ada yang memulai pembicaraan dan suasana diantara mereka pun canggung.

"apa kabarmu sya?" tanya lembut shaera memecahkan suasana canggung diantara mereka.

"aku baik ra, kamu sendiri bagaimana kabarmu?"

"aku baik."

kembali hening

"ra sebenarnya mau minta maaf."

"minta maaf ? minta maaf untuk apa ?"

"soal... soal tempo hari." Nasya mengucapkannya dengan gugup

setelah Nasya mengatakan itu suasana kembali hening diantara mereka.

hingga shaera kembali membuka percakapan

"tidak sya.. jangan meminta maaf padaku, seharusnya aku yang meminta maaf padamu dan mas Wira. karena perasaanku pada mas Wira, mas Wira merasa terbebani dan memutuskan menikahi ku,

dan kau harus menikah dengan mas bayu sehingga kau merasakan rumah tangga yang menyedihkan dan bercerai seperti sekarang.

aku yang bertanggung jawab atas semua yang menimpamu dan mas Wira. aku minta maaf dan aku berharap semuanya belum terlambat. dan aku berharap setelah ini kau dan mas Wira bisa bersatu." ujar shaera dengan berderu air mata saat bicara

mendengar penuturan shaera membuat Nasya shock dan tak percaya dengan apa yang baru saja shaera ucapkan.

"ra, apa yang kau bicarakan? kau tau betul apa yang terjadi padaku dan mas bayu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. dan kau tau benar perasaanku pada mas bayu, ra..

aku sangat mencintainya dan akan tetap seperti itu walaupun ia menyelingkuhi ku dengan wanita lain dan menceraikan ku. tapi aku akan selalu tetap mencintainya, karena memang hanya cuma ia lelaki yang ku cintai.

dan masalah Wira aku menganggapnya seperti saudaraku karena kami memang sama-sama tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, jadi kami saling menguatkan sedari kecil. kau tau itukan ?" jelas Nasya yang kini ikut berderai air mata

"justru aku yang mau minta maaf karena kebodohan Wira, kau menjadi sakit hati dan salah paham seperti ini. ra aku yakin Wira hanya belum sadar saja dengan perasaan nya yang sesungguhnya.

dan saat disaat ia sudah menyadari perasaanya kepadamu, ia akan sangat menyesalinya karena telah menyakiti wanita yang begitu tulus seperti mu."

"memang cinta itu buta sehingga kita memberikan cinta yang begitu besar dan tulus kepada pria yang bodoh. sehingga kita harus mengalami hal menyakitkan seperti ini." sambung Nasya

"dan aku berharap yang terbaik untuk mu ra, aku tidak berharap kau mengalami sepertiku.

cinta kepada orang yang tidak dapat menghargai cinta kita. tapi saat melihat kejadian kemari aku begitu sedih, sahabat terbaikku di perlakukan sama sepertiku. dan aku yang jadi penyebabnya. maafkan aku ra... maafkan aku yang menjadi sumber perderitaan bagimu." Nasya sudah tak dapat menyembunyikan isakannya lagi.

"maafkan aku juga sya.. maaf karena tak dapat memahamimu. aku takut aku yang malah menjadi sumber penderitaanmu, dengan menjadi penghalang antara kau dan mas Wira." mereka menangis sambil berpelukan di cafe itu, untung saja keadaan cafe itu sepi jadi mereka tidak jadi tontonan.

"tidak ra, jangan meminta maaf tidak ada yang salah, yang salah adalah keadaan dan situasinya. dan ku harap apapun yang terjadi kedepannya dan keputusan apapun yang kau ambil, kau akan bahagia menjalaninya."

"aku juga berharap kau juga bahagia sya."

.

.

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

🦩NEYRA 🐚

🦩NEYRA 🐚

Alur yang kuat dan tak terduga membuat saya terpukau.

2023-12-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!