04.

"sudah aku putuskan kali ini aku tidak akan menjadi beban bagi siapapun lagi. aku tidak ingin lagi orang di sekelilingku menjadi susah karena aku."

"kakak maafkan aku telah membuatmu repot juga karena aku. tapi kali ini aku akan berjanji, atas namaku aku bersumpah tidak akan menjadi penghalang bagi orang yang aku sayangi,

aku akan kembali seperti dulu, saat aku berada di kediaman Wendaru. aku akan tidak terlihat dan berada di sudut."

"aku tidak akan meminta dan berharap akan apapun untuk diriku. karena seharusnya aku bersyukur sudah dibiarkan hidup dan menyandang nama besar keluarga Wendaru.

aku bersumpah akan hal itu dan kakak sebagai saksinya. do'akan aku kakak agar semuanya berjalan dengan semestinya."

***

"shaera.. shaera.. kau di sudah pulang? " suara Wira menggema di seluruh penjuru rumah.

ia berjalan dengan sangat tergesa mencari shaera sambil berteriak saat masuk ke rumah. mencari keberadaan istrinya.

"shaera..." suaranya mulai melemah karena tak kunjung mendapat sahutan.

ia sangat sedih dan merasa menyesal akan perbuatannya kepada istrinya. bayang-bayang akan ditinggalkan oleh shaera menghantui pikirannya.

ia tak akan sanggup jika itu terjadi, walaupun itu tidak sesuai dengan apa yang ia ucapkan tadi saat di resto di depan istri dan teman-temannya.

sesaat Wira menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan memeluk lututnya menangisi kebodohannya.

"maafkan aku shaera... jangan pergi tinggalkan aku." isaknya.

"kau sudah pulang mas ?"

mendengar suara yang familiar membuat Wira mengangkat wajahnya menghadap kearah sumber suara.

seketika ia beranjak bangun dan mendekat kearah orang yang ia cari sedari tadi seperti orang gila.

saat di depan shaera, Wira langsung memeluk tubujh wanita itu dengan sangat erat diserai isakan tangis.

"shaera, maafkan aku.."

"maafkan kebodohanku.."

"maafkan aku... jangan tinggalkan aku." sambil terisak dan memeluk Wira mengucapkan kata maaf

rasa sesak di dadanya karena rasa penyesalan atas perbuatannya yang begitu menyakiti perasaan wanita yang sangat ia cintai.

dan ia baru sadar saat penyesalan dan rasa takut ditinggalkan oleh shaera setelah ia sangat menyakiti wanita yang berstatus istrinya itu.

setelah beberapa saat pelukan itu terlepas dan Wira menangkup wajah shaera yang kini memandangnya dengan tatapan tidak terbaca.

"maafkan ra, dan aku mohon jangan pergi tinggalkan aku." lirih Wira

beberapa saat mereka bertatapan dan belum ada sautan apapun dari shaera.

"aku tidak akan kemana-mana jika kau menginginkannya. dan kau harus belajar terbiasa tanpa aku, karena kita tak akan selama nya terus bersama kan?" dengan pandangan kosong dan kata dan lugas shaera menjawab

mendengar dan melihat tatapan shaera yang berbeda membuat Wira tertegun sejenak dan kemudian memeluk shaera dengan sangat erat.

"tidak ra, jangan tinggalkan aku. aku mohon padamu"

beberapa saat mereka berpelukan tanpa shaera yang berminat menyahuti permohonan Wira.

"aku sudah siapkan air hangat untukmu mandi, dan apa kau lapar? aku lihat tadi kau tidak menghabiskan makananmu mas." ucap lembut shaera sambil melepaskan pelukkan Wira.

Wira tertegun mendengar perhatian yang diucapkan oleh shaera.

bagaimana bisa setelah apa yang telah terjadi shaera masih bisa memperhatikannya dan berbicara dengan lembut padanya.

terbuat dari apa hati shaera ini, dan hal itu tambah membuat penyesalan dalam diri Wira.

"apa mas mau langsung istrirahat ?" lanjut shaera

Wira masih tertegun tak percaya dengan perlakuan shaera.

"mas?" panggil shaera lagi.

"ah.. ia aku.. aku akan mandi" saut Wira gugup dan sambil berlalu kearah kamarnya

shaera melihat punggung suaminya berlalu dengan tatapan kosong.

shaera sudah berjanji tak akan egois dan membebani siapapun termaksud suaminya.

ya shaera sudah memutuskan akan membahas dan menyelesaikan semuanya saat suasana tenang. karena ia tidak mau tergesa-gesa dalam menyelesaikan semuanya.

karena banyak hal yang harus diperhatikan oleh shaera dalam mengambil keputusan. karena ini menyangkut jabatan Wira dan keluarganya.

tapi yang pasti shaera akan pergi dari hidup Wira tanpa membuat kegaduhan yang mengakibatkan nama besar keluarganya dan Wira tercoreng.

"ya Tuhan bantu aku untuk menahan rasa cinta ini yang masih begitu besar untuk suamiku. aku tidak mau jadi beban apalagi penghalang untuk kebahagiaannnya." gumam shaera

.

.

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

NHS CH

NHS CH

Top markotop deh cerita ini, recommend banget!

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!