Sehubungan waktu sudah siang para OSIS meminta adik-adik mereka untuk beristirahat dulu setelah dari tadi jalan-jalan keliling sekolah yang pastinya sangatlah lelah apalagi memang tadi tidak istirahat sebentar jadi sekarang saatnya untuk istirahat.
Kantin menjadi ramai dengan anak-anak baru maupun kakak kelas mereka yang jajan di kantin mengisi perut mereka yang sudah lapar tentunya begitu pula dengan Zetta dan ketiga temannya sudah duduk di bangku kantin sambil menikmati makan siang.
"eh Ze kenalin dong sama kita-kita nggak akan ada yang ngeh juga" pinta ketiga temannya secara bersamaan.
"iya kenalkan dia Kelvin kakak kelas kita dia udah meninggal 2 tahun yang lalu dan dia juga nggak tau kenapa bisa ada di sekolah ini" jawab Zetta setelah meminum jus jeruk nya.
"ya ampun kasian deh ganteng-ganteng kok jadi hantu sih" seloroh Clarissa.
"kak kenalkan ya gue Risa teman Zetta dari orok" Clarissa tersenyum tipis.
"gue Gretha kak salam kenal ya" Gretha memperkenalkan dirinya.
"gue Natta kak salam kenal ya" Natta tersenyum manis.
"iya salam kenal juga, aku tidak sangka jika kalian bertiga juga bisa melihat ku" ucap Kelvin melirik ketiganya bergantian.
"gue juga kak apalagi ganteng hehehe" canda Clarissa.
"heleh, mentang-mentang ganteng ya coba aja enggak pasti Lo udah lari-lari" ledek Zetta.
"hahahah" Natta dan Gretha tertawa terbahak-bahak.
"apa sih malah ketawain gue kalian berdua" kesal Clarissa.
"kan yang di bilang sama Zetta bener Risa, nggak usah sok kesel gitu deh" jujur Natta.
"lagian Lo tuh penakut banget jadi orang giliran hantunya tampan enggak" ledek Gretha.
"iya iya gara-gara Zetta nih" sebal Clarissa.
Sementara yang di tuduh sedang asik dengan soto ayamnya tidak memperdulikan omongan Clarissa yang memang dari dulu sudah seperti itu.
"enak ya, kayak makan di restoran gue" senang Natta.
"hooh" jawab Clarissa juga Gretha bersamaan.
Ketika Zetta sedang makan ada orang yang menepuk pundaknya sangat keras sampai dia hampir saja tersungkur di meja berserta makanan yang keluar dari mulutnya.
"nggak sangka ketemu lagi sama Lo ya" ucapnya tersenyum sinis.
"bangsat lo, lo mau bikin gue mati mendadak hah" marah Zetta.
"cih lebay, mana mungkin gitu doang mati nyawa Lo serep kan" cibirnya.
"anjir dikata gue kucing apa, Lo kenapa sih suka banget ganggu gue" kesal Zetta.
"gue nggak suka aja liat Lo, dan sekarang Lo punya temen baru apa mereka udah tau kalo Lo nggak normal" hinanya dengan senyuman yang mengejek.
"apa Lo bilang hah" marah Zetta dengan wajah yang sudah merah padam.
"eh kalian berdua nggak jangan deket-deket sama mereka nanti ketularan gila kayak mereka, asal kalian tau mereka tuh nggak normal" ejeknya.
brak, Zetta mengebrak meja dengan sangat keras membuat siapapun menatap kearahnya dengan tatapan yang sangat heran juga kesal karena sudah menganggu.
"Ze tahan jangan kebawa emosi" Clarissa menenangkan Zetta.
"kenapa Lo marah ya kan emang bener" cibirnya.
"bangsat lo emang Delon ngomong apa Lo hah" teriak Zetta dengan lantang.
"nggak usah marah kan emang beneran" ucapnya tersenyum mengejek.
"sialan Lo Delon" Zetta menarik kerah baju Delon dengan sangat keras.
"bangsat lepasin Ze" marah Delon.
"kenapa Lo kan yang ajakin gue ribut" Zetta mendorong kasar tubuh Delon sampai hampir terjatuh.
"sialan Lo, ayo kalo emang Lo mau ribut sama gue" tantang Delon.
"oke siapa takut" Zetta tersenyum smrik.
Dengan senyuman sinis nya Delon mulai menyerang Zetta namun bisa di tangkis oleh nya jadilah mereka berdua berantem di kantin sekolah sehingga membuat semua sisiwi teriak melihatnya.
Para OSIS pun melihatnya kebetulan mereka juga ada di kantin mereka sangat kaget melihat kelakuan adik kelas mereka yang sangat diluar prediksi BMKG.
"dasar anak nakal" lirih Xavier lalu segera pergi.
"eh dia malah duluan emang kulkas yuk kita kesana" ajak Chelsea kemudian mereka mengikuti Xavier.
Sementara Zetta maupun Delon tidak ada yang mau mengalah meskipun pakaian mereka berdua sudah sangat amburadul namun sebuah suara menghentikan pergerakan mereka.
"berhenti apa yang kalian lakukan" teriak Xavier dengan dingin.
Sontak saja mereka berdua berhenti karena mereka mengenal suara itu apalagi Zetta yang memikirkan bagaimana nasibnya nanti bisa bahaya.
*alamak jang mati gue* batin Zetta kicep.
"Zetta Delon apa yang kalian lakukan kenapa tidak pernah berubah dari dulu" dingin Xavier dengan tatapan yang sangat tajam.
"maaf kak" Zetta maupun Delon hanya bisa mengangguk.
"Ze udah berapa kali kakak bilang jangan berkelahi di sekolah kenapa masih di ulangi lagi" bentak Xavier dengan tatapan tajam.
"maaf kak, Delon yang mulai duluan bukan gue salahin aja dia" sahut Zetta menyalahkan Delon.
"Lo yang mulai duluan serang gue tadi kenapa jadi gue yang salah" nggak terima Delon.
"kan elo yang mulai duluan njir siapa suruh bikin gue emosi" ucap Zetta tidak mau mengalah.
"salah Lo sendiri gampang marah bukan salah gue" tak terima Delon.
"Zetta Delon jangan berdebat" sentak Xavier.
"Ze Lo tuh cewek kenapa sih selalu aja cari ribut" omel Xavier.
"maaf kak" Zetta menundukkan kepalanya.
"kalian berdua ikut gue sekarang" titah Xavier.
Tanpa berbicara apapun mereka berdua hanya mengekor di belakang Xavier dengan saling menatap tajam penuh permusuhan seperti biasa.
Xavier mengajak masuk Zetta dan Delon ke ruangan OSIS kemudian menyuruh duduk di dua kursi di depan Xavier yang menatap mereka dengan sangat tajam.
"kalian berdua jangan pernah mengulangi lagi paham" dingin Xavier.
"iya kak" ucap mereka berdua bersamaan.
"sekarang kalian push up 20 kali" hukum Xavier.
"yah kak jangan dong dikurangi dikit lah" nego Zetta.
"nggak ada buruan" titah Xavier.
Tidak mau berdebat lagi mereka melakukan push up 20 kali sementara teman-temannya hanya bingung namun tidak berani bertanya sebelum Xavier berbicara sendiri.
Tak butuh lama mereka sudah selesai dengan nafas yang ngos-ngosan tentunya kan mereka baru saja berkelahi lalu mereka menatap Xavier bersamaan.
"Delon Lo bisa pergi sekarang" pinta Xavier.
Tampa lama-lama Delon segera pergi tidak mau kena masalah dengan Xavier lagi seperti dulu ketika masih SMP.
"Ze, Lo kenapa sih masih ajak kek gini apa selama kakak udah lulus Lo selalu seperti ini" heran Xavier.
"hehehehe" bukannya menjawab Zetta hanya nyengir kuda.
"astaga Zetta, emang bener-bener ya dasar anak nakal" Xavier menjewer telinga Zetta.
"hiyah kakak sakit" teriak Zetta.
"makannya jangan nakal" Xavier melepaskan jeweranya.
"iya kak maaf, tapi jangan bilang sama bokap gue ya kak please" mohon Zetta.
"iya untuk kali ini kakak nggak akan bilang sama om Arga tapi lain kali awas aja" peringat Xavier.
"iya kak hehehe" Zetta malah nyengir kuda.
"Ze, siapa di sebelah Lo" bisik Xavier.
"teman baru gue kak" jawab Zetta berbisik.
"ouh" Xavier hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"kak gue boleh pergi ya" pinta Zetta.
"obati dulu luka Lo, biar kakak yang obati" Xavier mengambil kotak p3k.
"walah kakak" Zetta merasa tidak enak.
"udah diam dulu" Xavier dengan telaten mengobati Zetta.
Zetta hanya diam saja menatap Xavier yang memang sudah jarang bertemu semenjak Xavier sudah lulus dari SMP dulu apalagi rumah mereka juga jauh.
"udah selesai" Xavier menepuk-nepuk pundak Zetta.
"kak makasih ya, udah baik banget sama gue" senyum Zetta.
"nggak masalah Ze kakak udah anggap Lo adik kakak sendiri" Xavier tersenyum tipis membuat semua temanya melongo.
"njir mata gue nggak salah kan" nggak percaya Viana.
"iya tuh baru kali ini kulkas kita tersenyum" heboh Chelsea.
"hehehe iya kak, gue pergi dulu ya" pamit Zetta.
"iya Ze udah sana, bersihkan tubuh Lo dulu ya" izin Xavier.
"iya kak, gue pergi thanks" Zetta tersenyum tipis.
"iya" Xavier mengelus rambut Zetta.
"kakak-kakak pergi dulu ya" Zetta lalu segera pergi.
"Xav dia siapa sih" kepo Viana.
"adik sepupu gue" singkat Xavier dengan wajah datarnya kembali.
"guys kulkas kita udah balik lagi" ledek Chelsea.
"Chelsea Lo tukeran sama gue" pinta Xavier.
"oke-oke, Lo sama Daniel gue sama yang lain" setuju Chelsea.
"kita balik sekarang" ucap Daniel yang baru saja melihat jam tangannya.
"oke ayo" sahut mereka.
Mereka semua pun kembali bertemu dengan adik kelas mereka yang sekarang pasti sudah stand by menunggu para OSIS yang meminta mereka berkumpul setelah jam istirahat sudah selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments