RYKEL MAXIMOVA

Tok...tok..

Sang maid membuka pintu kamar tuan mudanya ia melihat sang tuan muda yang masih tertidur betapa takutnya sang maid untuk membangunkan sang tuan muda "tu..tuan muda bangun... Tuan besar memanggil anda..." Sang tuan muda perlahan membuka matanya membuat sang maid gemetar takut "Elly?... Apa Daddy memanggilku?..." Helaan nafas lega Elly keluarkan

"Iya tuan muda anda dipanggil tuan besar..." Elly mengucapkannya dengan senyum hangat di wajahnya berbeda dengan tadi saat ia masuk "baiklah aku akan siap-siap..." Rykel bangun dari tidurnya ia berjalan menuju kamar mandi lalu bersiap menemui Dave di ruang kerjanya

Drap.. Drap..

Rykel berdiri di depan pintu ruang kerja yang biasa Dave tempati terdapat puluhan penjaga di lorong tersebut bertujuan untuk menjaga Dave

Rykel memegang kenop pintu ia membukanya perlahan pemandangan di depan matanya tidak pernah berubah sejak dulu Dave selalu duduk dengan tatapan dingin dan laptop di depannya "Daddy?... Apakah ada sesuatu?..." Rykel tersenyum begitu manisnya saat ia tersenyum bahkan gerak-geriknya seorang Rykel sama seperti Violet dimana senyuman manis selalu ia perlihatkan wajah polos dan juga imut membuat seorang Rykel terlihat sempurna

"Perusahaan disini hampir bangkrut, pergilah bereskan dengan RAPI!!" tak ada kelembutan di nada bicaranya hawa di sekitar Rykel sangat dingin bahkan tatapan Dave begitu tajam tapi itu tidak membuat Rykel takut "baik Daddy..." Rykel berbalik menutup pintu kembali lalu berjalan menuju mobil pribadinya "ke perusahaan Daddy..." Ujarnya pada supir dihadapannya dan mobil pun melaju dengan kecepatan normal

Sesampainya di perusahaan Dave yang berada di USA itu Rykel langsung berjalan menuju ruang kerja ayahnya yaitu sang CEO dan sangat mengejutkan setelah Rykel mengutak-atik laptop Dave terdapat kerugian yang amat besar yang mencapai lima ratus milliar dan tentu Rykel tidak bodoh ia tahu siapa yang sudah korupsi seperti ini dan sepertinya orang tersebut ingin menjual data perusahaan Rykel kembali berdiri dan berjalan menuju ruang manajer axen

BRAK!!..

Betapa terkejutnya sang manajer melihat anak pemilik perusahaan mendatanginya secara langsung "tuan muda ada urusan apa anda kesini?.." tanya nya dengan sopan Rykel menatap sang manajer perlahan mata hijaunya berubah menjadi mata hitam yang amat menakutkan dan siapapun juga tau jika ini sisi tergelap Rykel yang akan keluar saat ia sedang marah tapi terkadang sisi tergelap tersebut akan tiba-tiba keluar dengan tak terduganya

"Kerugian yang tidak sedikit!! cara main mu cukup rapi hanya saja kamu terlalu bodoh meninggalkan sedikit jejak!!' Rykel berjalan menuju axen yang tengah berdiri di depan Sofanya saat Rykel memiringkan kepalanya melihat sang manajer axen yang sudah keringat dingin sang menejer axen perlahan memasukan tangannya ke dalam saku celananya

Klak

Tatapan Rykel berpaling ke saku celana tersebut ia mendengar jelas suara pistol di dalam saku celana tersebut membuat Rykel tertawa remeh "jangan macam-macam denganku... Kau tau jika aku tidak bisa diremehkan!!" Rykel begitu angkuh ia mengambil pisau lipat di sakunya memperlihatkannya pada axen "tembaklah aku!!"

Axen menggerakkan tangannya bersiap menembak kepala Rykel tapi dengan cepat tangan kiri Rykel mengambil alih pistol tersebut lalu menarik tangan kanan axen untuk lebih mendekat dan

Jleb

Pisau kecil itu menancap tempat di bawah rahang axen membuat axen tak bisa bergerak merasakan sakit yang begitu besar "hm.. pistol ini sangat murahan!!.. sama seperti dirimu manusia bodoh tidak berguna!!..." Rykel menatap axen yang perlahan melepas nyawa dan setelah itu tak ada pergerakan axen telah tewas "huwek..." Rykel menutup mulutnya kini mata hijaunya kembali lagi "ugh.. kenapa harus sekarang sih..." Rykel berjalan keluar ruangannya ia langsung menghadap kanan untuk bersender sejenak "bereskan mayatnya.." ujarnya pada bawahannya "itu sangat menjijikan kenapa Baran pergi di saat waktu yang tidak tepat..." Ya! Rykel berbicara dengan dirinya sendiri dimana sisi tergelap tersebut ia beri nama Baran dan inilah kelainan yang Rykel punya sejak ia lahir dimana Dave pun sudah mengetahuinya dan itulah mengapa Dave mempercayakan pekerjaannya pada Rykel

Ceklek

Rykel menbuka pintu ruang kerja Dave dimana pemandangan selalu sama hanya tatapan dingin dan mata lelah yang ia lihat "Daddy semua sudah selsai..." Ujar Rykel pada Dave di hadapannya "kemampuanmu sangat buruk!! Hanya satu orang saja kau memakan waktu satu jam!!.. pergilah asah kembali kemampuanmu!!" Ujar Dave begitu dingin wajah datarnya sangat menakutkan "ba.. baiklah Daddy.." Rykel keluar dari ruangan dingin tersebut ia berjalan menuju tempat latihannya

Rykel anak manis dan juga tampan itu sangat menyayangi Dave karena bagaimanapun Dave adalah orang tuanya seberusaha apapun Rykel menanyakan dimana ibunya Dave Takan pernah menjawab dan seberusaha apapun Rykel mencari keberadaan ibunya semuanya hanya sia-sia ia tak pernah menemukan jejak ibunya berada perlahan Rykel pun sudah menganggap bahwa ibunya sudah tewas tapi setidaknya Dave beri tahu siapa nama ibu kandung Rykel Dave terlalu cuek ia terlalu egois menyembunyikan satu manusia karena alasan pribadi

Rykel berdiri di atas ring menghadap lawan barunya yang sepertinya cukup kuat karena lawannya kemarin masuk UGD karena pukulan beruntun Baran "silahkan tuan muda.." salah satu maid di sana memberikan sebuah botol berisikan racun yang setiap hari dosisnya semakin bertambah tanpa rasa ragu Rykel membukanya dan langsung meminumnya hingga habis "baiklah mari kita mulai..." Ujar Rykel dengan senyumannya lalu ia memejamkan matanya

Jeng!

Rykel sudah tidak ada yang ada hanya Baran yang tengah menatap tajam lawan dihadapannya "sialan dosisnya terlalu banyak!!.." ujar Baran memaki racun yang sudah ia minum "Rykel kau harus beritahu Daddy jika racunnya terlalu banyak!!.." ujarnya pada diri sendiri

Bugh..

Pukulan yang Baran tepis dengan kasar menyebabkan lawannya jatuh tersungkur walaupun keringat dingin terus menetes Baran terus bertahan melawan racun ditubuhnya "haah!!... Racunnya dua kali lipat dari kemarin ughh!.." Baran mengeluarkan darah dari dalam mulutnya "tuan muda anda baik-baik saja?!" Tanya maid tadi dengan khawatir "diam!!.. aku baik-baik saja!... Mari kita selesaikan pertarungan ini!!.." Baran berusaha menegakkan tubuhnya ia mendongak memejamkan matanya lalu berlari menghampiri lawannya yang sudah lemas tak berdaya "ampun tuan muda saya mohon ampuni saya... Saya mengaku salah!.." smirk terlihat jelas di wajah Baran kepuasan sangat menyenangkan bahkan Baran masih menikmati wajah takut lawannya "baiklah kawan aku sudah selsai sekarang lihatlah pecundang ini..." Mata hijau itu kembali lagi "apa kau baik-baik saja?.." tanya Rykel sedikit khawatir "sebaiknya kau berhati-hati dengan Baran karena ia sedikit gila..." Apakah Rykel tidak salah bicara? Ia tidak sadar jika ia dan Baran sama-sama gila

"Uhh.. apa-apaan ini kenapa Daddy sadis sekali menambah terlalu banyak racun membuat tubuhku sakit!..." Ujar Rykel memegangi dadanya yang sakit "Baran gila!.. kau terlalu keras memukulnya membuat tanganku sakit!!..." Teriak Rykel di kamarnya

Tok... Tok..

"Masuk..." Rykel melirik pintu "Elly ada apa?.." Rykel berdiri menghampiri Elly "tuan besar memanggil anda..." Rykel tau mengapa Dave memanggilnya dan itu bukan hal yang baik "baiklah aku akan kesana..."

Terpopuler

Comments

Rahmatul Aziza

Rahmatul Aziza

eaa

2021-07-15

0

Nurul nurul

Nurul nurul

sejenis altar ego ya Thor...udah berapa lama sih violet pergi??

2021-05-10

2

jomblo abadi

jomblo abadi

akhirnya up juga🥳🥳

2020-07-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!