Dia lagi..

.....

Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice sedang merapikan barang-barangnya di kamarnya.

Alice duduk di atas tempat tidur, melihat sekeliling kamarnya. Dia merasa ada beberapa barang yang perlu diatur ulang, dan mulai merapikan buku-buku dan pakaian yang ada.

Dia mengambil semua buku-buku dari rak dan menatanya dengan rapi di meja belajar. Selain itu, dia berpikir bahwa pakaian-pakaian yang sudah tidak digunakan perlu disortir dan diberikan pada yang membutuhkan.

Alice memutuskan untuk menyumbangkan pakaian-pakaian yang sudah tidak digunakan dan membereskan lemari pakaiannya. Dia memisahkan baju-baju yang tidak terpakai dan meremasnya menjadi beberapa kantong sampah dan barang-barang yang masih layak pakai dia letakkan di tas dengan rapi.

Dia merasa senang bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi orang lain dan merelakan barang-barang yang sudah tidak dipakainya tapi masih bisa berguna. Alih-alih membuang pakaian itu ke tempat pembuangan sampah, ia merasa lebih baik memberikan mereka kepada orang yang membutuhkan.

Setelah merapikan semuanya, Alice merasa puas dengan hasil kerjanya. Dia merasakan bahwa dirinya lebih produktif dan memiliki perasaan bahagia karena bisa memberikan hal yang berguna bagi orang lain. Dia memutuskan untuk mengembangkan kebiasaan yang seperti ini dan membantu orang lain sebanyak mungkin dengan apa yang ia miliki di rumahnya.

" Huh , sangat lelah ...!!" Ucapnya sambil berbaring di atas kasurnya dan tak lama setelah itu ia pun terbangun karena ia sangat gerah .

" Aku harus mandi...!" Ucapnya sambil mengambil peralatan mandi nya.

.

Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice menemukan Azka sedang memarahi seorang laki-laki, dan membuat keputusan tepat dalam mengatasi situasi tersebut.

" Hei , Kau mau ke mana ..! Bersihkan ini dulu ini tugasmu bukan, Aku tidak ingin melihatnya kotor. Kau harus membersihkannya sekarang juga ." Ucapnya sambil memberikan sapu dan kain lap .

Alice melihat Azka memarahi seorang laki-laki di dapur dan merasa sedih melihat Azka yang biasanya tenang menjadi marah seperti itu. Namun, dia juga tidak ingin terlibat dalam kekerasan atau mengalihkan situasi menjadi lebih buruk, jadi dia memilih untuk bertindak dengan bijaksana.

" Apa yang akan kau lakukan di sini ..? " Tanya nya pada Alice yang sedang berada di belakang mereka saat ini.

" Kenapa kau selalu marah-marah ...!! " Ujarnya pelan tapi masih bisa di dengar oleh Azka.

" Selalu saja membuat ulah..!! " Ketus Azka mau pergi menghilang menuju kamu ke kamarnya.

Alice memutuskan untuk mengambil inisiatif untuk berbicara kepada Azka tentang situasi tersebut dan mencari cara untuk mengatasi masalah lebih baik. Dia pergi ke kamar Azka untuk membicarakan apa yang terjadi dan menyampaikan keprihatinannya terhadap perilaku Azka.

Mereka membicarakan tentang bagaimana cara yang lebih baik dan positif dalam menangani situasi seperti itu, yang tidak melibatkan kekerasan dan kompromi untuk menyelesaikannya.

Alice menyarankan agar mereka melakukan pendekatan yang lebih santai dan berbicara dengan laki-laki tersebut tentang masalahnya, dan mengajaknya untuk berbicara dari hati ke hati tanpa harus menjadi agresif atau mengancam.

Akhirnya, Alice dan Azka berhasil menyelesaikan situasi tersebut dengan cara yang lebih baik dan damai. Mereka berbicara dengan siswa tersebut dari hati ke hati, dan tanpa ada tindakan kekerasan atau intimidasi.

Dengan cara ini, Alice dan Azka membuktikan bahwa dengan bicara santai, kesabaran, dan saling mendengarkan, semua masalah dapat terselesaikan dengan cara yang lebih baik dan efektif. Mereka belajar bahwa tidak perlu melibatkan kekerasan dan tindakan negatif dalam menyelesaikan masalah, dan bahwa sebuah masalah dapat diselesaikan dengan bijak dan bermartabat.

..

Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice yang berada di kamarnya.

Setelah berbicara dengan Azka tentang situasi di dapur, Alice kembali ke kamarnya untuk bersantai dan menenangkan diri. Dia merasa terbebani oleh kejadian yang baru saja terjadi, dan ingin merefleksikan kembali tentang sikap dan perilaku Azka yang sangat tidak biasa.

" Dasar ketua asrama aneh...¡!! " Ketusnya kesal.

Sambil duduk di tempat tidur, Alice memikirkan tentang kejadian tersebut dan mencoba mencari cara untuk membantu Azka. Dia merasa sedih dan khawatir bahwa Azka mungkin menghadapi masalah yang lebih besar saat melihat bagaimana dia begitu terlibat emosional dalam situasi tersebut.

Alice memutuskan untuk berbicara dengan Azka lagi dan mencoba menawarkan bantuan dan dukungannya. Dia juga menyampaikan kekhawatirannya dan mengajak Azka untuk berbicara lebih banyak tentang perasaannya dan apa yang bisa dilakukan untuk membuatnya merasa lebih baik.

Akhirnya, laki-laki itu pun membuka diri dan menuturkan masalah yang sedang dihadapinya. Dia mengaku merasa stres dan tertekan dengan tekanan yang ia rasakan di sekolah, dan kesulitan untuk menangani situasi yang terkadang sulit dihadapi.

Alice merasa sedih mendengar perasaan laki laki itu namun pada saat yang sama juga merasa senang bahwa dia dapat membantu temannya. Dia mengajak teman nya untuk mencari solusi bersama dan memberikan dukungan dan semangat yang dia butuhkan.

Mereka berbicara dan merencanakan apa yang harus dilakukan berikutnya, dan dengan saling bercerita satu sama lain, mereka berhasil mempererat persahabatan mereka. Alice merasa bahwa ia telah mendapatkan teman sejati dalam Azka dan bersumpah akan selalu ada untuknya.

Dengan bantuan dan dukungan dari Alice, laki laki itu dapat melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Mereka membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi masalah dan rintangan yang mereka hadapi. Akhirnya, mereka merasa bahagia dan karena memiliki teman seperti Alice di sisinya, mereka merasa yakin bahwa mereka dapat melewati apa pun yang mungkin terjadi dalam kehidupan mereka.

..

Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice sedang melakukan ritual mandinya.

Alice adalah seorang gadis yang senang menjaga kebersihan dirinya, entah itu dalam melakukan ritual mandi ataupun perawatan lainnya. Setiap sore, Alice selalu meluangkan waktu untuk melakukan ritual mandi dengan perawatan yang sangat detail dan menyeluruh. Tapi kali ini ia lupa karena Alice harus beberes menata ruang kamar nya.

Setelah selesai dengan aktivitas di asramanya, Alice pergi ke kamar mandi dan mulai menyiapkan air dengan suhu yang sesuai dengan keinginannya. Dia menambahkan sedikit minyak esensial ke dalam air untuk memberikan efek relaksasi dan membuat aroma yang segar.

Alice kemudian membuka semua tabir di kamar mandi untuk memberikan cahaya alami yang memasuki ruangan. Dia mulai membersihkan dirinya dengan sabun mandi yang lembut dan beraroma segar, sambil memijat tubuhnya untuk membantu menghilangkan ketegangan dan kelelahan setelah seharian beraktivitas.

Setelah membersihkan tubuhnya, Alice menggunakan kondisioner dan masker rambut untuk memberi nutrisi dan perlindungan kepada rambutnya agar tetap sehat dan berkilau. Setelah itu, dia merendam tubuhnya di baskom air hangat dengan campuran garam mineral dan minyak aromaterapi.

Dia merasakan sensasi yang sangat menyenangkan ketika merendam tubuhnya dengan air yang hangat. Dia bisa merasakan ketegangan otot-ototnya yang menghilang dan merasa lebih segar dan bugar setelah selesai.

Setelah selesai mandi, Alice memakai piyama yang nyaman dan pergi ke tempat tidur. Dia merasa senang dan rileks setelah melakukan ritual mandi yang menyegarkan dan melepaskan segala ketegangan yang ada di tubuhnya. Dia tahu bahwa dengan menjaga kebersihan dan melakukan perawatan diri secara teratur, tubuhnya akan tetap bugar dan sehat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!