King. 04

Maxim terus saja memikirkan gadis buta itu. Entah mengapa kata-katanya terus berputar di kepalanya yang mengatakan tentang kebenciannya terhadap orang kaya. Entah mengapa dia merasa kasihan dengan gadis itu.

Lamunannya buyar saat Troy datang ke ruangan kerjanya dan menjelaskan bahwa ada kelompok mafia lain yang ingin memasuki wilayah mereka untuk membawa barang haram itu. Mendengar penuturan dari Andreas membuat Maxim langsung bangkit dari kursi kerjanya lalu mengajak asistennya itu untuk pergi bersamanya.

"Ayo Troy, aku sudah lama tidak bermain dengan mereka. Sekarang kita berangkat!" ajak Maxim.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam tapi dia belum juga pulang ke rumah hingga membuat Max dan Irene bingung harus menjelaskan apa pada keluarga Andrea yang sudah sampai di rumah mereka saat ini.

"Bagaimana ini Irene? Maxim belum pulang," ujar Max yang merasa bingung dengan keadaan mereka saat ini. Apalagi putra mereka yang tak kunjung kembali dari kantor bahkan di saat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.

"Katakan saja pada mereka jika Maxim mendadak pergi ke luar kota karena ada pekerjaan yang harus di kerjakannya." jawab Irene yang mengerti akan kekhawatiran dari suaminya.

"Baiklah, kamu saja yang mengatakannya pada mereka jika Maxim ada pekerjaan di luar kota." ujar Max lagi membuat mereka berdua langsung turun dari lantai dua menuju ruang keluarga tempat di mana saat ini keluarga Andrea sudah ada di sana.

Di saat keluarnya sedang menjelaskan pada keluarga Andrea, di luar sana Maxim masih bergelut dengan pistol miliknya karena saat ini dia dan Troy bersama anak buahnya sedang menghalangi orang-orang itu yang ingin menyusupkan barang haram tersebut.

Dor!

Bahu Maxim terkena tembakan hingga membuat Troy panik. Dia langsung menghampiri Maxim tapi ketika hendak menghampirinya, pria itu malah sudah bangkit lebih dulu dan menghabisi mereka semua hingga dia selesai membersihkan lukanya.

"Kita ke rumah sakit saja Tuan,"

"Tidak!" tolak Maxim karena dia paling membenci dengan yang namanya rumah sakit. Menurutnya orang-orang rumah sakit itu menyebalkan sekali dan terlalu berlebihan menyuruhnya istirahat hanya karena luka kecil seperti ini saja.

"Tapi anda terluka Tuan," ucap Troy yang merasa panik dengan keadaan Maxim saat ini.

"Aku baik-baik saja Troy. Kita pergi ke apartemen sekarang dan carikan aku alkohol untuk membersihkan luka ini." titahnya pada Troy hingga membuat asistennya itu pasrah dan menurut saja.

Mereka pergi menuju apartemen milik Maxim, Tapi saat mereka hendak melewati sebuah jalanan, dia melihat ada seorang gadis yang di kelilingi 4 orang pria yang sedang mabuk sepertinya.

Awalnya Maxim tidak peduli sama sekali dengan itu karena dia pikir wanita itu juga sedang mabuk, tapi ketika dia melihat wanita itu memegang sebuah tongkat membuatnya langsung meminta Troy untuk menghentikan mobil mereka.

"Hentikan mobilnya Troy! Aku ingin menolong gadis itu!"

"Tapi luka anda Tuan-"

"Berhenti kata ku Troy!"

Citttt....

Troy langsung menghentikan mobilnya saat itu juga atas perintah Maxim yang langsung keluar dari mobil untuk menolong gadis itu.

Dia juga ikut keluar dari mobil dan melihat Maxim yang masih sempat berkelahi dan melakukan baku hantam dengan para pemabuk jalanan itu saat kondisinya sedang terluka tembakan.

"Tuan anda berdarah," ucap Troy ketika melihat luka yang mereka bakut sejak tadi berdarah lagi hingga membuat gadis buta itu kaget.

Dia mencari keberadaan pria itu dan memegang wajahnya lalu memegang bahunya yang ternyata memang basah dan itu basah karena darah akibat lukanya.

"A-anda berdarah? Ke-kenapa anda berdarah?" wanita itu mulai panik ketika tangannya memegang cairan bau anyir tersebut.

Tangannya bergetar hebat ketika memegang bekas darah tadi membuat Maxim berusaha untuk menenangkannya.

"Hey, aku baik-baik saja. Aku bisa mengatasi ini semua." ucap Maxim yang berusaha untuk menenangkan wanita itu, Namun yang di dapatnya malah sebaliknya.

Gadis itu malah memukuli kepalanya dan meracau untuk menyalahkan dirinya sendiri.

"Dasar bodoh kau Larisa, kau benar-benar bodoh! Kau bodoh Larisa! Kau gadis buta yang menyusahkan banyak orang. Kau bodoh Larisa!" teriaknya yang terus memukuli kepalanya hingga membuat Maxim langsung menghentikan aksi gadis itu.

***

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Larisa jodoh ny Maxim 😁😂😍

2024-02-13

0

oppa seo joon

oppa seo joon

semoga nanti ad yg mendonorkan mata ya

2024-01-22

0

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

hai jtmu lg sm maxim 😁

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!