Tak sampai 10 menit, kini Seth sudah berdiri tak jauh dari posisi Succubus yang sedang asyik memakan energi kehidupan dari seorang pria yang berhasil ditangkap olehnya.
“Ahhh.. Tolong lahap aku! Biarkan aku menyatu dengan tubuhmu yang menawan” ucap pria yang tubuhnya kini sudah mengering kehabisan energi kehidupan.
“Mmmm… Walaupun rupamu tidak setampan itu, ternyata energi kehidupanmu lezat juga” ucap Succubus itu sambil menjilati bibirnya.
“Bocah yang di sana, kenapa malu-malu? Tidakkah kau menginginkan tubuhku?” ucap Succubus yang ternyata menyadari kehadiran Seth.
“Hoho, tidak kusangka monster sepertimu mempunyai sensor yang sensitif” jawab Seth yang kini tidak lagi mengamati secara diam-diam.
“Charm!” Succubus itu menggunakan sihir pemikat miliknya untuk membuat Seth terpengaruh. Tapi sayang, sihir itu sama sekali tidak mempan terhadapnya dan tentu saja ini pertama kalinya bagi si monster.
“Aneh, kenapa tidak mempan?” monster Succubus merasa keheranan.
“Examine!” monster Succubus menggunakan sihirnya untuk melihat tingkat kekuatan Seth.
Tapi sayang, yang dia lihat hanyalah kamuflase yang dibuat oleh Seth agar identitas aslinya tidak bocor.
“Haahh? Bagaimana mungkin manusia tanpa energi sihir bisa menahan sihir pemikat ini!” ucap Succubus dalam kepanikannya.
“Hehe, sudah puas mengintipnya?” Seth berjalan semakin mendekat ke arah monster tersebut dengan senyuman jahatnya.
“Wind Slash!” tanpa basa-basi, Seth langsung menyerang Succubus itu dengan memotong salah satu sayapnya yang merupakan kelemahan dari ras Succubus.
“Arrrrrgghhh..! Kurang ajar kau! Aku tidak akan berbaik hati lagi!” teriak Succubus dan langsung melesat ke arah Seth dengan belati yang diselimuti energi sihir di tangan kanannya.
“Mati kau!! Death Dance!!” dan serangan bertubi-tubi dari Succubus pun dimulai.
Tapi, semua ayunan belati itu bisa dihindari dengan mudah oleh Seth, hingga akhirnya “Bruakkk…”.
Tubuh Succubus itu menghantam tanah dengan sangat keras hingga menyebabkan luka dalam dan muntah darah setelah terkena satu sentilan di punggung dari Seth.
“Ahaaakkk…” tubuh Succubus itu kini tertimbun sejauh 10 meter ke dalam tanah.
“Ti.. tidak mungkin! Mana ada manusia yang bisa melakukan ini padaku!” ucap Succubus itu sambil berusaha berdiri kembali.
“Dari tadi kau bicara apa sih?” Seth terjun ke dalam tanah dan menghampiri Succubus yang sedang berusaha melarikan diri.
Seth menarik rambut Succubus itu dan menyeretnya keluar dari dalam tanah lalu melemparnya ke arah pepohonan hingga tumbang.
“Mana ada manusia yang bisa melakukan ini katamu? Yah, sekarang kau sudah melihat manusia itu!”
“Zzeepp..” dalam sekejap, Seth sudah berada tepat di hadapan Succubus dan mengarahkan jari telunjuk padanya.
“Hmm, kira-kira sihir apa yang asyik ya? Bagaimana kalau ini” Seth menempelkan jari telunjuknya ke wajah Succubus yang sudah tidak berdaya.
“Eternal Torment!”
Seketika itu juga, tubuh Succubus diselimuti aura berwarna hitam pekat dan menyiksanya dari dalam.
Eternal Torment adalah sihir buatan Seth untuk menyiksa lawannya dengan meledakkan organ di tubuh kemudian disembuhkan hanya untuk diledakkan kembali hingga Seth melepaskan sihir itu dari lawannya.
“Arrrrrghhhh!! Arrrgghhhh!!! Ampuuun!! Hentikan iniii…!!” teriakan Succubus yang sedang tersiksa itu benar-benar terdengar memilukan.
Namun suara teriakan itu justru sangat dinikmati oleh Seth.
“Aahhh, teriakan seperti ini memang kesukaanku! Hahahaha” Seth kini benar-benar terlihat seperti seorang psikopat.
Dia bersikap seperti itu setiap bertemu dengan monster. Karena monster hanya mengingatkan dirinya kepada kedua orang tua yang selalu menganiaya dirinya sejak kecil, dan ingatan itu tidak akan pernah bisa dia lupakan.
“Kalian para monster tidak ada bedanya dengan kedua orang tua sampahku!! Jadi, kau boleh menyusul mereka ke neraka!” ucap Seth yang kemudian menambah intensitas Eternal Torment.
“Selamat tingga, Monster..l Incinerate..!” Seth menjentikkan jarinya dan tubuh Succubus itu pun langsung terbakar hingga menjadi abu.
Seth masih memandangi abu dari Succubus itu dengan tatapan penuh kebencian.
“Sebenarnya, bisa saja aku membasmi kalian semua sampai ke akar! Tapi, aku ingin ras ku menjadi lebih kuat dengan melawan langsung monster seperti kalian agar tidak tertindas lagi!” ucap Seth sambil membalikkan tubuhnya dan berniat untuk mencari sisa monster dengan rank A ke atas di dalam hutan itu.
Meskipun sudah ada pahlawan Rank S, Seth masih merasa kurang puas karena jumlahnya masih sangat sedikit.
“Aku harus membiarkan mereka berkembang sendiri agar tidak menjadi manusia pemalas” meskipun kebenciannya pada monster sangat besar, tapi Seth lebih benci melihat manusia yang hanya bisa bergantung kepada manusia lainnya tanpa berusaha sedikitpun.
Selama satu jam Seth mengitari dan membantai semua monster Rank A ke atas yang ada di dalam hutan dekat kota Rheia.
Kota Rheia menjadi kota pertama yang dikunjungi Seth dan dia berencana untuk menetap di kota ini setelah bertemu dengan Shally.
“Oke, seharusnya sudah tidak ada monster rank A ke atas di hutan ini, saatnya kembali!” Seth pun kembali ke kota dengan kecepatan penuh.
Seminggu kemudian…
Ujian kelayakan calon pahlawan di akademi pahlawan kota Rheia pun dibuka.
Seth kini sudah berada di dalam akademi pahlawan untuk melihat daftar nama calon pahlawan yang lulus proses administrasi.
Dia melihat sederetan papan pengumuman yang tertempel nama-nama calon pahlawan.
“Seth.. Seth.. Seth.. Kira-kira namaku ada tidak ya?” gumam Seth sambil mencari namanya di papan pengumuman.
Hingga tak lama kemudian, “Oi kau rakyat jelata, cepat menyingkir dari hadapanku!” terdengar suara membentak dari seorang pemuda berambut pirang dengan tinggi dan usia yang sama dengan Seth.
“Hmm, kenapa aku belum menemukan namaku juga, apa jangan-jangan…” Seth tidak menghiraukan ucapan dari pemuda yang berdiri di belakangnya, malah dia lebih khawatir jika namanya tidak tertulis di papan pengumuman itu maka hilanglah sudah kesempatan untuk selalu bersama Shally.
“Bajingan! Apa kau tidak dengar apa yang barusan aku katakan?” pemuda tadi pun langsung tersulut emosi karena tidak dihiraukan oleh Seth.
Dia mencoba untuk menyingkirkan Seth dengan mendorongnya ke samping, tapi, secara refleks Seth langsung membanting pemuda itu saat tangannya menyentuh pundak Seth.
“Bruaakk…” pemuda itu menghantam cukup keras ke lantai dan mengerang kesakitan karena tangannya terkilir akibat bantingan yang dilakukan Seth.
“Bedebah..! Apa kau tahu apa yang baru saja kau lakukan? Kau tidak tahu siapa aku? Dengan ini tamatlah sudah riwayatmu” teriak pemuda itu dengan nada yang mengancam.
“Hmm? Yang kulakukan hanya membanting anak manja yang sudah pasti cuma bisa mengandalkan status keluarganya saja untuk mengancam nyawaku! Oh dan kau tahu? Aku tidak peduli dengan itu!” jawab Seth dengan sangat tenang.
“Jika saja kau monster, pasti sudah aku habisi dari tadi!” ucap Seth dengan tatapan yang sangat tajam dan dingin lalu membalikkan badan untuk kembali mencari namanya di papan pengumuman.
“Kurang ajar! Besar juga nyalimu berkata seperti itu! Ayahku tidak akan diam saja jika anaknya, Jared dilecehkan seperti ini!” ancam pemuda yang bernama Jared.
“Wah, apa dia tidak takut akibat yang akan diterimanya?”
“Memangnya dia tidak tahu siapa Jared?”
“Aku takut setelah malam ini dia tidak akan bisa hidup dengan tenang”
Murid-murid lain yang melihat kejadian itu pun saling berbisik dan bergumam karena tahu sifat dan sikap keluarga Jared kepada orang yang lebih rendah dari mereka.
Seth lalu berbalik ke arah Jared dan berkata, “Coba kau lihat! Apakah ada kepedulian di wajahku? Terserah kau mau apa, yang pasti, kau akan menyesalinya nanti” jawab Seth dengan senyuman jahatnya.
Jared pun pergi dari situ dengan amarah yang meledak-ledak seakan dia ingin segera menyingkirkan Seth.
Shally dan Eishia yang kebetulan melihat kejadian itu langsung menghampiri Seth dan berkata, “Kau tidak apa-apa?”.
“Mmm, tak perlu dipikirkan” jawab Seth sambil tersenyum ke arah Shally.
“Kau ini benar-benar tidak tahu siapa Jared ya? Aku harap tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu” ucap Eishia yang mulai khawatir pada Seth.
“Seth, kalau saja aku bisa, aku pasti akan membantumu” Shally melanjutkan dengan wajah yang sedih dan cemas.
“Haha, tidak perlu cemas! Bahkan dengan monster rank S pun aku tidak takut” jawab Seth sambil tertawa lepas dan kembali melihat papan pengumuman.
Shally, dan Eishia lolos untuk mengikuti ujian masuk ke dalam akademi pahlawan.
Sedangkan Seth?
Dia tidak bisa menemukan namanya di papan pengumuman akademi pahlawan, yang artinya dia tidak diterima di akademi pahlawan.
“Ti.. Tidak mungkin! Aku terpisah dari Shally?” Seth sangat ingin bersama gadis yang memenuhi kriteria wanita idamannya.
Dia pun kembali mengelilingi papan pengumuman untuk memastikan sekali lagi, siapa tahu ada papan yang terlewat olehnya.
Namun, setelah berkeliling untuk memastikan, dia menemukan namanya tertulis di sebuah papan pengumuman yang terletak di sudut area tersebut.
“APAAAA?” Seth Syok setelah mengetahui dirinya tidak diterima di akademi pahlawan dan malah diterima di akademi ksatria.
Tatapan Seth seketika kosong dan dia pun bergumam, “Kenapa?”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dwi Febrianto
mantap lanjut
2023-11-29
2
Theodorus Alvin
Lanjut Thooor seru nih
2023-11-28
2