“Zzeeepp…” Seth kini tiba di sebuah hutan rimba dan tidak ada satu orangpun yang terlihat olehnya.
“Hmm, boleh juga, aku bisa memulai perjalananku dari sini” gumam Seth sambil melihat ke sekelilingnya.
Di sana, terdapat sebuah pohon besar yang menjulang tinggi ke atas.
Seth melompat tinggi untuk memanjat puncak pohon tersebut agar bisa melihat sekelilingnya lebih jauh lagi.
“Eagle Eyes!” Seth menggunakan sihir penglihatan jarak jauh yang fungsinya mirip seperti teleskop, dan penglihatannya itu bisa mencapai 50 kilometer.
Dia melihat sebuah kota yang terletak 40 kilometer ke utara, sedangkan 30 kilometer ke arah belakangnya terdapat sebuat lembah yang memancarkan energi sihir dan itu berasal dari monster rank A bintang 3.
Monster itu berwujud seperti manusia perempuan dengan wajah yang cantik dan tubuh yang seksi.
“Wah, mirip seperti succubus! Tapi, lebih baik aku berkunjung ke kota terlebih dahulu untuk makan siang” ucap Seth yang kemudian melesat cepat menuju kota yang dilihatnya tadi.
“Zephyr!” sebuah sihir angin yang diciptakannya untuk membuat langkahnya lebih ringan dan dapat melaju lebih cepat.
Tak sampai 5 menit, dia pun kini sudah tiba di gerbang perbatasan dan bersiap untuk memasuki kota.
“Kartu identitasmu, tunjukkan padaku!” ucap penjaga gerbang saat menghentikan Seth.
“Eehh, kartu identitasku..” Seth benar-benar lupa untuk membuat kartu identitas karena selama ini dia tidak membutuhkannya.
“Mind Control!” bisik Seth untuk mempengaruhi pikiran penjaga gerbang agar membiarkannya masuk tanpa menunjukkan kartu identitas.
“Silakan masuk, tuan! Selamat datang di kota Rheia!” ucap penjaga gerbang dengan wajah datar lalu membukakan pintu masuk menuju kota.
“Mmm, oke terima kasih!” Seth pun kini masuk ke dalam kota, kemudian dia menjentikkan jari untuk melepaskan penjaga gerbang tadi dari pengaruh Mind Control setelah pintu gerbang tertutup.
“Woaaah, ternyata kota ini sangat ramai dan lumayan megah!” Seth merasa baru pertama kali dia melihat kota seramai ini.
Karena setiap harinya dia hanya mengawasi dari gedung serikat pahlawan tingkat dunia, dia pun tidak sempat untuk mengunjungi kota lain.
Dia merasa keputusannya untuk berpetualang dan meninggalkan gedung serikat pahlawan tingkat dunia adalah keputusan yang tepat.
Seth mulai membeli makanan ini dan itu seperti yang diinginkannya.
Babi panggang, sate kelinci, sayap kelelawar barbeque, sampai apel segar pun dibeli dan langsung dilahap dengan cepat dengan wajah yang bahagia.
“Waah, aku tidak pernah makan selahap ini” gumam Seth sambil meneruskan langkahnya hingga dia tersadar kalau sedang tersesat saat dia melihat sekelilingnya hanya ada gang buntu.
“Heee, saking senangnya aku sampai tidak sadar sedang melangkah ke mana” ucap Seth yang kemudian perhatiannya teralihkan oleh pemandangan di depannya.
Ada 2 orang gadis yang terlihat sebaya dengan Seth sedang diganggu oleh sekumpulan pria-pria berbadan besar dan berkeringat.
“Hehe, ayolah main dengan kami!”
“Tenang saja, aku jamin main dengan kami akan sangat menyenangkan dan “Nikmat””
Para pria berkeringat itu ternyata sedang ingin “bermain” dengan kedua gadis tersebut.
“Hmm, kejadian yang sangat umum” gumam Seth dengan wajah datar.
“Pergilah! Jangan ganggu kami! Siapapun tolong kami!!” teriak salah satu gadis yang sedang terpojok.
“Ehem, permisi paman-paman yang baik hati dan tidak sombong, apa boleh aku membawa kedua gadis itu bersamaku? Karena sepertinya mereka sangat tidak suka jika bersama kalian” ucap Seth yang semakin berjalan mendekat ke arah mereka.
“Hah? Kau mau apa bocah? Kalau tidak ingin tulangmu patah, lebih baik pergi dari sini!” teriak salah satu pria berkeringat tadi sambil mengancam Seth dengan sebilah pisau.
“Apa kau tidak tahu kalau kami ini salah satu pahlawan?”
“Ya, kami adalah pahlawan rank D bintang 1”
“Kami ini adalah manusia super lho!”
Para pria berkeringat itu membangga-banggakan sebutan pahlawan mereka untuk menakut-nakuti Seth.
“Tolong kami!” teriak salah satu gadis yang terpojok.
Seth sempat terpaku melihat kecantikan gadis yang berteriak minta tolong tadi.
Wajah gadis itu sangat cantik, dengan tubuh yang ideal dan juga suara yang sangat imut. Terlebih lagi, itu semua adalah tipe gadis impiannya Seth.
“Hehe, tenang saja nona-nona, aku akan meringkus para paman-paman bau ini” ucap Seth dengan penuh percaya diri.
“Haahh? Kau bilang apa tadi? Kau cari mati, hajar bocah tengik ini!” teriak salah satu pria berkeringat memberikan perintah kepada yang lainnya untuk menghajar Seth.
Tapi, Seth yang juga merupakan seorang petarung kuat, dia bisa menghajar para pria berkeringat itu dengan sangat mudah sampai-sampai tak sadarkan diri.
“Boom..” pukulan telak mengenai wajah pria berkeringat yang terakhir dan tubuh pria itu pun melayang hingga menghantam tembok dengan sangat keras.
“Kalian baik-baik saja?” tanya Seth seraya menghampiri kedua gadis tadi.
“Yang harus ditanyakan itu keadaanmu! Mereka membawa pisau kan? Apa kau tidak terluka?” tanya gadis yang satunya.
“Hehe, lihat saja!” jawab Seth sambil membentangkan kedua tangannya untuk menunjukkan kalau dia tidak terluka sedikitpun.
“Eehh, terima kasih sudah menolong kami, Tuan” ucap gadis tipe idaman Seth.
Namun karena sangat cantik, Seth sampai termenung saat gadis itu menyapa.
Terlebih karena tatapan pertama Seth malah mengarah ke bagian tubuh lain dari gadis itu.
“Benar-benar tipe idamanku!” gumam Seth yang hidungnya kini mengalirkan darah segar.
“Perkenalkan, namaku Seth” ucap Seth sambil memberikan tatapan tampan kepada gadis idaman yang sedang berdiri di hadapannya.
“Aku Shally, dan ini temanku Eishia” ucap gadis idaman Seth yang bernama Shally sekaligus memperkenalkan temannya.
“Kalau saja aku bisa menggunakan sihir, para berandalan tadi pasti sudah aku kalahkan dengan mudah” ucap Eishia menggerutu.
“Sihir? Jangan-jangan kalian murid di akademi pahlawan?” tanya Seth penasaran.
“Hehe, belum sih tapi kami pasti diterima di akademi pahlawan pada tes minggu depan! Aku akan menjadi pahlawan Rank S tingkat dunia” jawab Eishia optimis.
“Hoo, berarti kalian juga akan ikut tes untuk menjadi pahlawan ya” ucap Seth yang sudah menetapkan niatnya untuk masuk ke dalam akademi pahlawan supaya bisa terus bertemu dengan Shally.
“Juga? Apa kau mau masuk ke akademi pahlawan? Padahal aku kira kau murid akademi ksatria” Eishia sedikit bingung karena Seth sangat kuat meskipun tanpa menggunakan sihir.
Sekarang dia menyatakan bahwa ingin masuk ke akademi pahlawan.
“Eh, memangnya apa bedanya antara kedua akademi itu?” tanya Seth kebingungan.
“Kau ini, meskipun kuat tapi kenapa pengetahuan umum begitu sampai tidak tahu?” ucap Eishia keheranan.
“Akademi ksatria adalah tempat para prajurit negara ditempa, namun semua ksatria yang lulus dari akademi itu hanya mengandalkan kekuatan fisik dan persenjataan” jawab Eishia menjelaskan kepada Seth.
“Hmm, itu terdengar seperti pasukan militer di duniaku sebelumnya. Tapi, kenapa akademi seperti ini malah didirikan kalau sudah tahu hanya sihir yang bisa membunuh monster?” gumam Seth tapi dia tidak langsung menanyakan hal itu dan menyuruh Eishia untuk melanjutkan penjelasannya.
“Akademi Pahlawan adalah tempat para manusia terpilih untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa dengan menggunakan kristal peningkat kekuatan setelah mereka dinyatakan layak” lanjut Eishia.
“Jadi, makanya aku pikir kau salah satu murid dari akademi ksatria karena kekuatan tempurmu yang luar biasa” ujar Eishia sambil mengernyitkan dahinya.
Seth hanya bisa tersenyum kecut karena dia tidak ingin mengekspos identitasnya yang asli.
“Itu artinya kita akan ada di akademi yang sama” ucap Shally dengan wajah senang dan tersipu malu.
“Ya begitulah” jawab Seth sambil tersenyum tipis.
Setelah berbincang beberapa saat, Shally dan Eishia pun berpamitan pada Seth karena ada beberapa hal yang harus mereka persiapkan sebelum uji kelayakan akademi pahlawan dimulai.
“Hei hei Shally, si Seth itu benar-benar keren ya!” ucap Eishia menggoda Shally.
“Mmm..” jawab Shally dengan wajah yang memerah.
“Si Seth itu sangat kuat dan misterius” lanjut Eishia.
“Mmm..” jawab Shally dengan wajah yang semakin memerah.
“Hei Shally, apa boleh si Seth itu untukku saja?” lanjut Eishia.
“Mmm… Ehhh jangaaan..! Kau ini!!” reaksi spontan dari Shally sangat menghibur Eishia karena baru kali ini dia melihat Shally bersikap seperti itu.
Di sisi Seth…
“Hmm, selagi menunggu, aku ingin berkunjung ke tempat itu” Seth ingin mengunjungi tempat dia melihat Succubus sebelumnya karena tidak ingin ada monster rank A yang akan mengancam keselamatan Shally nanti.
“Zephyr!!” dia pun langsung melesat dengan kecepatan penuh.
Mungkin sebagian orang menyebut ini bucin, tapi Seth menyebut ini sebagai “Tindakan Pencegahan”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Theodorus Alvin
up up thor
2023-11-28
2
Dwi Febrianto
di tunggu kelanjutan nya
2023-11-28
1