Axel terus mencuri pandang pada gadis yang duduk di kursi penumpang di sampingnya.
"Kenapa sih kak? Dari tadi ngelihatin aku terus? "
Axel tersenyum,"Kan tadi udah aku bilang kalau aku tuh jatuh cinta sama kamu.."
"Ah, tidak usah menggombal sama aku deh kak, aku tahu banget kalau tipe-tipe cowok seperti kakak itu pasti playboy.. "
"Kenapa kamu yakin?Kita kan baru 2 kali ketemu!"
"Jelas tahu lah!Dengar ya,yang pertama kakak itu ganteng, badannya keren terus kelihatan pinter.. "
"Wah, aku baru tahu kalau kamu pintar menilai penampilan orang?"
"Aku belum selesai ngomong kak! " Gerutu Angel memutar bola matanya malas melihat tingkat kepedean Axel
"Ya, baiklah terus yang kedua apa? "
"Yang kedua, kakak itu mulutnya manis banget pasti tukang ngerayu."
Axel terkekeh,"Siapa tukang merayu? Memangnya aku salesman? "
"Ish..."Kesal Angel
"Terus dari mana kamu tahu kalau mulutku manis?Kan kita belum pernah ciuman.. "
Tuh kan, Angel makin yakin kalau Axel ini lebih playboy dari si Jonathan, mantannya waktu itu
"Mau cobain tidak mulut manisku? " Axel mendekatkan wajahnya pada Angel saat lampu merah Menghentikan laju mobilnya.
"Ish, awas kak nanti di lihat orang."
Angel berusaha mendorong wajah Axel agar menjauh
Lagi Axel terkekeh, baru pernah ia mendapati gadis yang malu-malu menolaknya,sebelumnya semua wanita yang mendekatinya selalu bersikap agresif padanya.
"Jadi kita mau kemana sayang?"Tanya Axel setelah kembali melakukan mobilnya.
"Ke panti asuhan Bulan & Bintang ya kak?!"
"Oke, kamu tunjukan saja jalannya ya!"
Selanjutnya perbincangan mereka hanya seputar hobi dan tempat nongkrong favorit hingga tanpa Terasa mereka telah sampai di tempat tujuan
Angel segera turun dari mobil Axel dan berlari masuk ke dalam panti, Axel menggelengkan kepalanya melihat antusiasme Angel lalu ikut turun dan menyusul Angel masuk ke dalam.
Axel memandang bangunan panti yang terlihat sudah cukup tua meski dindingnya masih terlihat kokoh, mungkin ini adalah rumah peninggalan masa kolonial.
Makin ke dalam Axel bisa mendengar Suara riuh anak-anak menambah rasa penasaran Axel untuk masuk lebih ke dalam lagi.
"Kak.. " Sapa Angel membuyarkan lamunan Axel tentang apa yang di lihat di depannya di mana ada banyak anak-anak yang tengah bermain dengan cerianya
Angel tersenyum ikut memandang ke arah anak-anak," Mereka semua tak punya ayah dan ibu, mereka hanya punya teman dan seorang ibu yang kasih sayangnya harus di bagi bersama puluhan anak lainnya"
Menghela nafasnya panjang,"Aku sama seperti mereka, mungkin mereka lebih beruntung,aku memiliki orang tua tapi mereka tak pernah peduli padaku, yang mereka pedulikan hanya pekerjaanya. Sebelumnya aku tinggal bersama nenekku, papa dan mama hanya setahun sekali mengunjungiku,tapi sejak mama meninggal, papa tak pernah lagi pulang, bahkan saat kematian nenek, papa hanya mengirimkan ku sebuah kunci apartement dan kartu debit saja.. "
Axel memperhatikan wajah Angel yang terlihat sendu meski senyum masih menghiasi bibirnya.
Gadis ini terlihat tegar di luar tapi Axel tahu jika dia merasakan kesepian, sama seperti dirinya.
Axel yang tak pernah merasakan kasih sayang ibunya yang telah meninggal sejak usianya baru satu minggu,didikan keras ayahnya yang memaksa dirinya agar sekuat ayah dan kakaknya meski dirinya tak menyukai pelatihan fisik yang begitu keras membuatnya merasa jika hidupnya tak punya pilihan.
Tapi sejak dirinya kuliah, dia memutuskan untuk mengalihkan hatinya yang sepi dengan bermain-main dengan beberapa wanita.
"Aku terlihat menyedihkan ya kak?"Ujar Angel tiba-tiba membuyarkan segala pemikiran Axel
Axel menggeleng,"Tidak sama sekali, setiap orang memiliki nasib yang berbeda, tapi itu tidak menjadikan si pemilik nasib buruk menganggap semua hal yang terjadi padanya adalah sebuah kesialan atau keburukan. Percayalah, orang seperti kita suatu hari nanti akan menemukan kebahagiaan kita sendiri"
"Kita? " Tanya Angel
Axel tersenyum tipis sebelum menarik tangan Angel,"Ayo kita bermain bersama mereka.. "
"Hai adik-adik ada kakak tampan di sini.. "Ujar Axel dengan percaya dirinya
"Ck, narsis sekali.. "Gumam Angel kemudian menyusul Axel bergabung dengan anak-anak lainnya.
"Jihan,di mana Lucas dan ibu Wulan?"Tanya Angel pada seorang anak
"Bu Wulan sedang ke bank kak, kalau Lucas ada di kebun belakang seperti biasa sedang bermain dengan ketapelnya.. "
Angel menatap Axel,"Aku akan menyusul Lucas, kakak mau ikut tidak? "
"Aku akan ikut kemanapum gadis cantik pergi.. "Ucap Axel tersenyum sambil mengedipkan satu matanya.
Lagi, Axel selalu saja membuat pipi Angel memerah karena godaanya dan Axel selalu suka melihat itu.
Angel terus mencari keberadaan anak bernama Lucas di kebun belakang panti,"Lucas... " Panggil Angel
"Lucas dimana kamu?"
"Di sini kak.. "Seorang anak yang tengah bertengger di atas pohon menjawab panggilan Angel
"Astaga, Lucas turun berbahaya di sana! "
Axel hanya memandang anak laki-laki yang mungkin berusia 6 atau 7 tahun itu.
"Turun cepat.. "Perintah Angel khawatir
"Iya kak.. " Dengan hati-hati Lucas berusaha untuk turun hingga tiba-tiba kakinya tergelincir dan mengakibatkan ia hilang keseimbangan
"LUCAS.. " Teriak Angel melihat Lucas hampir terjatuh jika seseorang tidak sigap menangkap tubuh kecil Lucas
"Axel.. " Lirih Angel melihat Axel yang bagaimana bisa dengan cepat menangkap tubuh Lucas
"Kamu tak apa? " Tanya Axel pada anak kecil itu
"Tidak apa om.. "
"Lucas, apa kamu baik-baik saja? " Tanya Angel khawatir
"Iya kak, ada om hebat yang menolong Lucas" Ucap lucas sambil melirik Axel
"Apa katamu om? Hei aku tak setua itu.. "
Angel menarik Lucas dan memastikan keadaan anak itu benar baik-baik saja.
"Kamu sedang apa di atas pohon itu?"
Tanya Angel penasaran
"Aku mau memetik mangga itu kak, sudah matang tapi tanganku tidak sampai.. "
Axel melihat mangga yang di tunjuk oleh Lucas lalu melirik ketapel yang menggantung di leher anak itu.
"Kamu mau mangga itu? "
Dengan cepat Lucas mengangguk.
"Bolehkah kak Axel meminjam ketapel milikmu? " Tanya Axel lagi
Dengan cepat Lucas mengangguk lagi kemudian menyerahkan ketapel miliknya pada Axel.
Axel mencari beberapa batu lalu memasangnya pada ketapel untuk kemudian ia bidik pada beberapa mangga di atas pohon
"Wuah...om hebat sekali.. " Puji Lucas saat satu mangga jatuh karena bidikan Axel yang langsung tepat dalam sekali bidik di susul dengan mangga lainnya
Sementara Angel menatap tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Hanya dengan ketapel dan batu Axel bisa menjatuhkan semua mangga yang telah matang
"Bagaimana kamu melakukannya kak?Itu hanya ketapel dan batu kerikil.. "Tanya Angel penasaran
"Bukan hanya ketapel dan kerikil Angel, tapi juga memakai otak dan otot" Tunjuk Axel pada kepala dan lengannya
"Wuah om hebat sekali, aku mau di ajari seperti itu om, aku mau sehebat om.. "
Wuah pernyataan Lucas sukses membuat Axel merasa bangga pada dirinya sendiri
"Oke,kak Axel akan mengajarimu tapi dengan dua syarat.. " Ujar Axel menyeringai
"Apa om? " Tanya Lucas tak sabar
"Pertama jangan panggil om, tapi kakak" Dengan cepat Lucas mengangguk setuju
"Yang kedua kamu bujuk kak Angel agar mau menjadi pacarku.. "
Dengan cepat Lucas menggeleng membuat Axel heran,"Kenapa? "
"Tidak boleh, karena kak Angel adalah pacarku.. "
"What.. "Pekik Axel tak percaya mendengar ucapan anak berusia 6 atau 7 tahun itu
Axel dan Lucas
**jangan lupa Vote yah😉
🖤🖤
@myAmymy**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Momsnil
good lukas 😀😀😀
2022-01-27
0
Anonymous
angel cocokn sm axel deh, jgn buat axel patahati min......
2020-07-30
0
mahdewi suriani
kira² siapa yah yg jadi pasangan angel ???
2020-07-28
1