Ethan dan Eric sedang berjalan menyusuri lorong untuk pergi menuju ruang kelas mereka. Di tengah-tengah perjalanan Ethan tiba-tiba bertanya "LAGI" kepada Eric.
"Hey, jujur aku penasaran, siapakah orang yang disebut-sebut orang-orang sebagai Putri?"
"Hei kamu,apakah Otak mu itu edisi keluaran tahun 2008?,mengapa kau tak tau apa-apa tentang hal ini?"
"Jika kamu bertanya kepada ku,maka aku harus bertanya kepada siapa?"
"Orang yang selalu disebut sebagai Putri itu adalah sebutan untuk seorang murid yang di anggap sebagai seseorang yang sempurna,dan dianggap memiliki bakat yang luar biasa. Dan nama dari Putri itu adalah Rikka Redfield" \=Kata Eric
"Rikka Redfield adalah Putri ketiga dari keluarga Esperion ternama,yakni keluarga Redfield. Keluarga itu adalah keluarga dengan Ability yang berhubungan dengan petir,jadi tiap keturunannya selalu punya Kekuatan Ber elemen petir" \=Lanjutan dari Kata Eric.
"Hm, Rikka, sungguh nama yang indah."
tepat ketika pembicaraan mereka selesai, mereka telah tiba di ruangan kelas 1-1. Dan ketika Ethan baru saja mengucapkan kata-kata nya barusan dan akan masuk kedalam kelas,dia berpapasan dengan seorang gadis Cantik berambut hitam panjang dan bermata biru yang keluar dari ruangan kelas dengan wajah yang sedikit memerah.
Gadis itu hanya melangkahkan melewati Ethan dan Eric. Ethan yang merasa bingung dengan gadis yang baru saja lewat itu secara refleks dan insting serta institusi nya menoleh ke arah Eric.
"Kau sungguh kurang beruntung,yang barusan lewat tadi, adalah sang Putri
Rikka Redfield"
"Ya ampun"
Beberapa saat kemudian, setelah masuk ke ruangan kelas mereka pun langsung keluar dan berkeliling Akademi ini. Di saat berkeliling Akademi ini mereka melihat banyak sekali hal dan kelebihan yang dimilikinya. Seperti banyaknya ruangan kelas, Gym, Auditorium, Kafetaria, Training Place untuk melatih Kekuatan Esper dan masih banyak hal lagi yang ada.
Kruuk~
Ditengah perjalanan mereka sebuah suara yang nyaring tiba-tiba berkumandang. Suara tersebut rupanya berasal dari perut Ethan yang meronta-ronta untuk di isi dengan sebuah energi kehidupan
"Sepertinya perutmu cukup tersiksa,kalau begitu Ke Kafetaria?"
"Kamu sepertinya benar, bersabarlah perutku,akan ku isi dirimu"
Setibanya di Kafetaria mereka berdua cukup terkejut melihat suasana Kafetaria yang benar-benar sangat ramai, melihat hal ini mereka harus segera mencari tempat yang kosong.
"Tempat itu kosong,ayo tandai tempat itu" Seru Ethan kepada Eric karena telah menemukan tempat.
"Kamu benar, cepat pergi kesana dan pegang mejanya!"Balas Eric.
Budaya di dunia ini,jika kamu ingin menempati sebuah tempat maka ada baiknya kamu menyentuh tempat tersebut, karena hal itu akan sedikit meninggalkan Ether Energy(Energi dari meteor) yang membuat seseorang tahu bahwa sudah ada orang di tempat tersebut. Dan Efek tersebut akan hilang setelah 15 menit,jadi diharapkan untuk tetap menyentuhnya jika ingin meninggalkan tempat untuk sementara.
Ethan pun berlari menuju tempat telah ditemukannya tadi dan dengan segera menyentuh mejanya, ketika tangannya sudah hampir menyentuh meja tersebut, tiba-tiba ada sebuah kilatan petir yang tak kasat mata yang juga secara bersamaan terlihat tangan dari orang lain yang menyentuh meja tersebut. Dan dia adalah Rikka Redfield.
"Kau..."
"Aku harap kau menyingkir dari tempat ini,aku duluan yang menemukannya"Ucap Ethan kepada Rikka.
"Bagaimana kamu bisa memutuskan nya seenaknya,bukankah tangan kita tadi "Hampir" secara bersamaan menyentuh mejanya"
"Hampir"
"Apa kau tak melihat kilatan petir tadi?Itu adalah aku dan aku menyentuh meja ini lebih cepat 0.1 detik dari mu" Balas Rikka kepada Ethan.
"Bagaimana kamu bisa tau bahwa kau lebih cepat,memangnya kamu punya bukti?"
Dengan cepat Rikka menunjukkan sebuah kamera kecil yang dengan segera mengeluarkan proyeksi dan menampilkan perbandingan antara tangan Rikka dan Ethan. Setelah melihatnya Ethan tersentak"Ah,kau benar. Tapi bagaimana kamu bisa merekam ini?".
"Jadi bisakah kamu segera pergi dari sini?" Permintaan Rikka kepada Ethan.
"Baiklah kau yang menang aku akan pergi. Tapi omong-omong apa kamu makan sendirian?"
"Itu bukanlah urusan mu" Reaksi Rikka yang acuh tak acuh kepada Ethan
"Kalau begitu bolehkah aku makan dan menemani mu bersama?"
Ethan memohon dengan senyuman dan niat yang tulus kepada Rikka. Melihat senyuman dan niat baik dari Ethan,Rikka pun sedikit menerima nya.
"Hah... Lakukan sesukamu"
"Terimakasih! Hihi"
Sebuah momen yang sangat canggung pun tercipta diantara mereka,Ethan dan Eric duduk bersebelahan dengan Rikka yang berada di sebrang mereka.
"Hey,brengsek! Bagaimana bisa kamu menempatkanku dalam momen canggung ini" Eric Berbicara dalam bisik
"Aku tak tahu bagian mana yang canggung tapi ya sudahlah" Ethan membalas Eric,tentu saja dalam bisik juga.
Setelah cukup lama bersama,Rikka pun akhirnya berbicara.
"Jadi,apakah kamu sudah puas sekarang? Jika sudah bisakah kalian pergi?"
"Apa salahnya,aku hanya ingin menemani mu"
"Aku tidak butuh simpati mu,aku sudah terbiasa sendiri. Karena aku tak punya teman"
"Bukannya kamu sudah punya teman?"
"Hah? Apa yang kamu bicarakan? Siapa yang kamu maksud dengan temanku"
Ethan pun mengarahkan Jari telunjuk nya kearahnya sendiri,dan hal ini membuat Rikka sedikit terkejut. Namun tiba-tiba dia berdiri dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"Hei,Kamu mau pergi kemana?!"
"Karena kamu tak mau pergi maka aku yang akan pergi,dan nama ku bukanlah kamu tapi Rikka"
Rikka pergi melewati Ethan dan juga Eric,wajah cantik dari Rikka serta rambut hitam panjangnya yang lembut dan wangi melewati wajah Ethan tepat disebelahnya.
(Jujur,gadis ini cantik sekali!)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments