Haripun telah berlalu, acara pelepasan dan perpisahan kating telah selesai dijalankan dengan acara yang sukses tanpa ada kendala sedikitpun.
Selepas acara sebagai adik tingkat kami membersihkan sisa-sisa acara tersebut, mataku kembali melihat kedekatan antara Rangga dan Irdy. Mereka terlihat asyik bersenda gurau tanpa mempedulikan hal-hal disekitarnya, akupun terlihat sedikit murung, karena biasanya Rangga akan menempel padaku. Namun setelah kejadian acara tersebut, seolah dia menemukan tempat bersandar baru.
"Hai Del, kok melamun? lagi liat siapa?" ujar Yoga yang menghampiriku.
"Ah itu, aku liat Si Rangga sama seorang cewek, dari kemaren menempel terus" sahutku sambil menunjukkan ke arah mereka.
"Oh kirain, kenapa memang? kamu iri yaa? hmm cantik sih berhijab tapi bukan tipeku" kata Yoga.
"Eleh kamu mah mau yang cari seagama kan?" sahutku sambil lanjut membersihkan sisa-sisa peralatan acara tersebut.
"Yoi bener banget." sambil cengar-cengir.
"Eh bro, tuh si Rangga sama siapa ya? Cantik, tipe aku banget, kira-kira dia mau gak ya deket sama aku?" Sahut Doni tiba-tiba datang menghampiri Aku dan Yoga.
"Mana aku tau, aku bukan cenayang!" ujarku sebel.
"Dan satu lagi kalo manggil tuh ada sis-nya juga dong, Don. aku kan cewek bukan cowok" gerutuku lagi ke Doni.
"Haha sorry Sis, lupa aku kamu cewek. habisnya pakaianmu gak ada feminin-feminimnya sama sekali" Sahut Doni sambil menyenggol diriku.
Karena senggolan yang mendadak aku dapatkan hingga badanku tak bisa kupertahankan akhirnya jatuhlah aku terjerembat ke dalam kolong meja.
Seketika banyak orang menertawakan atas jatuhnya badanku. Malu, sangat malu banget. Ah andai ku sendirian sudah ku tendang itu si Doni.
Tiba-tiba seseorang meraih tanganku dan membantuku bangun dari jatuhku. Akupun menoleh dan betapa terkejutnya ketika aku dibantu oleh orang tersebut.
"Kamu gak apa-apa?" sahut Irdy, cemas memperhatikan sekujur tubuhku.
"Hm.... iya, aku gak apa-apa. sudah biasa seperti ini" sahutku sambil melepaskan pegangan tangan Irdy dari tubuhku.
"Makanya hati-hati Del, tuh badan Doni besar kayak tiang listrik, tapi aku heran badanmu kan besar juga tetap kalah ya sama Doni" sahutnya si Rangga sambil geleng-geleng lihat aku.
"Ya mana aku tau kalo Doni nyenggol aku, aku mana ada kesiapan tau". protesku terhadap Rangga.
Akhirnya merekapun tetap menertawakanku. hingga si Rangga memperkenalkan Irdy ke kami bertiga, tentu saja disambut antusias oleh Doni. apalagi dia mencoba menempel-nempel sama irdy.
"Eh Don, kau ngapain nempel-nempel terus sama Irdy. Dia tuh sudah punya pacar didaerahnya dia Aziz namanya calon dokter. dan Irdy itu kalem dia gak terlalu suka di dekati seperti itu" Ujarnya Si Rangga geram melihat tingkah laku doni ke Irdy.
"Eh beneran Irdy, kamu sudah punya cowok?" tanya doni penasaran sekaligus dengan wajah kecewa.
"Iya alhamdulillah sudah Don, seperti yang Rangga katakan" sahut Irdy seadanya.
"Lah terus kenapa kamu dekat sama rangga?" sahut Doni kembali masih dengan rasa keingintahuannya.
"Aku anggap Rangga sebagai kakakku" sahutnya kembali.
Walaupun Irdy menjelaskan begitu, namun aku tetap curiga bahwa sepertinya mereka punya hubungan yang khusus tidak sekedar terlihat seperti layaknya seorang kakak dan adik, namun seperti terlihat sepasang kekasih. Akupun tau sebenernya Rangga juga punya seorang kekasih namanya Gung ayu, dia ambil jurusan calon dokter gigi tapi tidak kuliah disini.
Apa hanya perasaanku saja ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments