bab 3 memilih teknik pedang

di kehidupan lampau Kaisar Xiao Ye adalah seorang ahli pedang yang sangat terampil. Namun, dia merasa bahwa teknik pedang yang dia kuasai masih terlalu sedikit dan ingin mempelajari lebih banyak teknik. Dia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mencari teknik-teknik pedang yang baru dan lebih kuat.

Selama perjalanannya, Kaisar Xiao Ye menemukan lima teknik pedang yang sangat kuat: Pedang Seribu Pedang, Pedang Sakura, Pedang Iblis, Pedang Penghancur, dan Pedang Langit. Setiap teknik memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda, dan Kaisar Xiao Ye harus memilih teknik mana yang akan dia pelajari dan kuasai.

Namun, Kaisar Xiao Ye tidak sendirian dalam pencariannya. Ada juga sekelompok musuh yang ingin mengambil teknik-teknik pedang tersebut untuk kepentingan mereka sendiri. Kaisar Xiao Ye harus berjuang untuk melindungi teknik-teknik tersebut dan mengalahkan musuh-musuhnya.

Dalam perjalanan, Kaisar Xiao Ye belajar bahwa memilih teknik pedang bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang kebijaksanaan dan keberanian. Dia harus memilih teknik yang paling sesuai dengan kepribadiannya dan tidak boleh tergoda oleh kekuatan semata.

dan saat ini Xiao Ye: "Aku memutuskan untuk mempelajari teknik Pedang Seribu Pedang. Aku merasa kekuatan mental ku yang dibutuhkan untuk teknik ini lebih kuat daripada tingkat kultivasi ku saat ini."

dan xiao ye mencoba meragakan namun hanya bisa 4 buah energi pedang yang muncul di kehampaan saat dia menggenggam dan ayunkan pedang pada sasaran sebua batu yang di kejauhan hancur berkeping-keping

saat sendang latihan, datanglah rekan latihan xiao ye dan berkata. Xiao Yang: "Wow, kau benar-benar hebat Xiao Ye! Aku kagum dengan kemampuanmu untuk memilih teknik pedang yang sesuai dengan kepribadianmu."

Xiao Ye: "Terima kasih, aku hanya mencoba memilih teknik yang paling cocok untukku."

Xiao Yang: "Tapi, apa teknik pedang yang kau pelajari? Aku sangat penasaran!"

Xiao Ye: "Maaf, aku tidak bisa memberitahumu. Aku harus menjaga rahasia teknik ini agar tidak jatuh ke tangan yang salah."

Xiao Yang: "Tapi, kau belajar sendirian di sini? Bagaimana kau bisa mempelajari teknik ini dengan cepat?"

Xiao Ye: "Aku berlatih dengan tekun dan fokus. Aku tahu teknik ini bukanlah hal yang mudah, tapi aku yakin aku bisa menguasainya dengan baik."

Saat itu, sepupu jahat Xiao Ye datang dan melihat Xiao Ye berlatih sendirian di aula beladiri. Dia merasa iri dan marah karena Xiao Ye menjadi lebih kuat darinya.

Xiao Ming: "Hmph, kau pikir kau hebat hanya karena mempelajari teknik pedang yang bagus? Aku akan membuktikan bahwa kau tidak lebih baik dariku!"

Xiao Ye: "Aku tidak ingin bertarung denganmu, sepupu. Aku hanya ingin berlatih sendirian."

Xiao Ming: "Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Kita akan bertarung dan aku akan membuktikan bahwa aku lebih baik darimu!"

Xiao Ye: "Baiklah, jika itu yang kau inginkan. Tapi, ingatlah bahwa teknik pedang bukanlah segalanya. Kau harus memilih teknik yang sesuai dengan kepribadianmu dan tidak hanya tergoda oleh kekuatan semata."

Xiao Ming: "Aku tidak peduli dengan omong kosong mu. Ayo bertarung!"

Xiao Ye mencoba untuk berdamai, Xiao Ye: "Kita tidak perlu bertarung seperti ini, sepupu. Aku tidak ingin melukaimu."

tapi sepupunya berkata, Xiao Ming: "Aku tidak peduli dengan kata-katamu! Aku akan membuktikan bahwa aku lebih kuat darimu!"

Beberapa murid klan xiao mereka membicarakan tentang duel antara xiao ye dan xiao ming.

"hei, kau tau tidak aku mendengar tuan muda xiao ye dan xiao ming akan melakukan duel!!" ucap seorang murid Klan kepada temannya

"Benar? Duel antara Xiao Ye dan Xiao Ming?" jawab teman yang ditanya.

"Iya, aku juga mendengarnya," jawab murid lainnya. "Kira-kira siapa yang akan menang ya?"

"Pasti Xiao Ming yang menang," ujar murid lainnya dengan yakin. "Dia sudah terkenal sebagai ahli pedang terbaik di Klan Xiao."

Namun, kabar tentang duel ini ternyata sampai juga ke telinga Xiao Yufeng, ayah Xiao Ming, dan ibu Xiao Ye. Keduanya merasa khawatir dan ingin menghindari pertarungan yang berpotensi berbahaya ini.

Ibu Xiao Ye, Li Nana: "Cukup! Kalian berdua harus berhenti berdebat sekarang juga!"

Xiao Yang: "Tapi, bibi, mereka berdua ingin bertarung dengan teknik pedang yang luar biasa!"

Xiao Ye: "Ini bukanlah saat yang tepat untuk bertarung seperti ini. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih baik."

Xiao Ming: "Aku tidak akan berhenti sampai aku mengalahkan mu, Xiao Ye!"

Xiao Ye: "Baiklah, jika itu yang kau inginkan."

"Mungkin kita bisa mencoba untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih baik," kata Xiao Yufeng. "Bagaimana kalau kita mengadakan duel di lapangan tanding keluarga? Di sana, kita memiliki aturan yang ketat dan tidak boleh membunuh."

Xiao Ye dan Xiao Ming akhirnya setuju dengan usulan orang tua mereka. Mereka berdua mempersiapkan diri dengan baik untuk pertarungan yang adil dan terhormat.

Akhirnya, saat tiba di lapangan tanding keluarga, kedua belah pihak bersiap untuk memulai duel.

Dalam pertarungan adu teknik pedang antara Xiao Ye dan sepupunya yang jahat, Xiao Ming, keduanya saling berhadapan dengan nafsu bertarung yang kuat.

Xiao Ye mengeluarkan teknik pedang Seribu Pedang miliknya dan berhasil menciptakan empat bayangan energi pedang yang sangat tajam. Sementara itu, Xiao Ming mengeluarkan teknik pedang Naga, sebuah teknik yang merupakan warisan leluhur Klan Xiao.

"Tidak buruk," kata Xiao Ming dengan senyum sombong di wajahnya. "Tapi teknik pedang Seribu Pedangmu tidak akan bisa menandingi teknik pedang Naga milik saya."

"Kita akan lihat," balas Xiao Ye dengan percaya diri.

Kedua kultivator tersebut saling berhadapan dan mulai saling menyerang dengan teknik pedang mereka. Xiao Ye mampu menghindari serangan Xiao Ming dengan sangat cepat dan menghasilkan serangan balik yang sangat tajam. Meskipun hanya empat bayangan energi pedang yang berhasil dikeluarkan, kekuatannya sangat luar biasa.

Namun, Xiao Ming juga tidak kalah tangguh. Ia mampu menguasai teknik pedang Naga dengan sangat baik dan mampu menggunakan kekuatan teknik tersebut dengan sangat efektif dalam pertarungan. Serangan pedangnya sangat cepat dan tajam, dan Xiao Ye kesulitan untuk menghindarinya.

Pertarungan antara keduanya berlanjut dengan intensitas yang meningkat. Keduanya saling mengeluarkan teknik pedang mereka dan menunjukan kekuatan mereka yang luar biasa. Penonton dari Klan Xiao sangat terkesan dengan pertarungan tersebut dan berharap agar kedua kultivator tersebut bisa menampilkan kemampuan terbaik mereka.

"lihatlah teknik pedang Seribu Pedang milik Xiao Ye," sahut penonton lainnya. "Meski hanya empat bayangan energi pedang yang berhasil dikeluarkan, tapi kekuatannya sangat luar biasa. Xiao Ye adalah seorang jenius dalam teknik pedang dan ia mampu menguasai banyak teknik pedang yang sulit."

"Namun, teknik pedang Naga adalah teknik yang sangat sulit dan hanya sedikit orang yang bisa menguasainya," kata penonton lainnya. "Xiao Ming telah menguasainya dengan sangat baik dan ia mampu menggunakan kekuatan teknik tersebut dengan sangat efektif dalam pertarungan."

"Tapi jangan lupakan kekuatan dan kecepatan Xiao Ye," tambah penonton lainnya. "Ia mampu menghindari serangan Xiao Ming dengan sangat cepat dan menghasilkan serangan balik yang sangat tajam. Teknik pedang Seribu Pedang miliknya juga sangat sulit untuk dihindari atau diblokir."

"Tidak ada yang bisa menandingi teknik pedang Naga milik Xiao Ming," kata seorang penonton dengan kagum. "Itu adalah warisan leluhur Klan Xiao dan hanya sedikit orang yang bisa menguasainya."

"Saya tidak bisa memilih siapa yang lebih kuat," kata salah satu penonton dengan kagum. "Keduanya sangat tangguh dan mampu mengeluarkan teknik pedang mereka dengan sangat baik."

"Pertarungan ini sangat menghibur," sahut penonton lainnya. "Saya tidak sabar untuk melihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang."

Dalam pertarungan yang sengit, Xiao Ming mencoba melukai Xiao Ye dengan pedangnya. Namun, Xiao Ye dengan cepat menghindar dan membalas serangan tersebut.

Xiao Yang: "Wow, teknik pedang Xiao Ye benar-benar luar biasa!"

Ibu Xiao Ye: "Aku tidak pernah tahu bahwa anakku memiliki bakat seperti ini. Aku sangat bangga padamu, Xiao Ye."

Pertarungan antara Xiao Ye dan sepupunya, Xiao Ming, semakin memanas. Keduanya saling berhadapan dengan tekad yang kuat dan saling menyerang dengan teknik pedang mereka. Pertarungan tersebut berlangsung sangat lama dan kedua kultivator tersebut saling mengeluarkan kekuatan terbaik mereka.

Terpopuler

Comments

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

ok lanjut lagi

2023-11-27

0

LI

LI

apalah ini udh bener dialognya "hdjdndkdk" malah berubah jadi (Nama):"hsekdndkd". hadeh makin ngawur aja, ini novel loh hadeh hadeh

2023-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!