Toko Bunga (4)

..."Kerjakan apa yang bisa kita kerjakan hari ini jangan pernah berfikir hal lain yang nantinya hanya menambah pekerjaan dan juga beban pikiran"...

...Randi...

...\*6*///...

Dua remaja berjenis kelamin berbeda yang sedang duduk diatas motor, yang satunya sebagai penumpang dan yang satunya sebagai pengemudinya.

"Ran, Lu kerja di Puskesmas kerja sebagai apa? dokter? perawat? atau apa?" Tanya Zena cukup mengeraskan suaranya pada Randi.

Yah Dua orang remaja berjenis kelamin berbeda itu Randi dan Zena, karena tadi saat Zena sedang menunggu angkutan umum yang tak kunjung datang dan yang datang malah Randi dan untungnya dia memberikan tumpangan karena searah juga tetapi masih lebih jauh tempat kerja Zena.

"Administrasi" jawab Randi singkat.

Zena heran dengan cowok satu ini yang selalu singkat dalam bicara, "ohhh itu"

Zena termasuk orang yang sangat suka berbicara tetapi berbeda kalau untuk presentasi dia tidak bakalan mau dan mogok ngomong banyak.

hanya obrolan tadi yang sikat yang dan seterusnya hanya saling diam, Randi yang fokus dengan kemudinya dan Zena yang fokus dengan pemandangan sekitar yang mereka lewati. dan akhirnya sampai ditempat tujuan Zena.

"Terimakasih untuk tumpangannya" ucap Zena dengan senyum manisnya yang sangat tulus.

"heem" jawab Randi singkat, bahkan dengan muka datarnya.

Zena yang tersenyum pun langsung memasang muka cueknya. apa-apaan dia sudah tersenyum manis malah dibalas muka tembok.

Zena langsung masuk ke dalam toko bunga sedangkan Randi langsung pergi begitu saja.

Toko bunga tempat kerja Zena lumayan besar dan khusus untuk bunga palsu bukan bunga asli.

"Permisi mbak Tuti saya Zena, yang kemarin melamar kerja disini" ucap Zena pada Wanita yang sedang merapihkan bucket bunganya.

wanita itu langsung berbalik badan karena tadi posisinya membelakangi Zena. "oh, Iyah Zena disini kan cuma ada 2 pegawai salah satunya kasir dan juga yang satunya lagi sebagai perangkai bunga dan kamu tugasnya merangkai bunga bantuin Dila tuh di sana" ucap Mbak Tuti selaku pemilik toko, dan langsung mengarahkan Zena untuk ketempat orang yang sedang merangkai bunga diujung pojok sana.

"Baik mbak" ucap Zena dan langsung pergi menuju Dila orang dimaksud mbak Tuti tadi.

Dila gadis itu mungkin seumuran dengan Zena.

Sesampainya ditempat Dela yang sedang membereskan meja untuk merangkai bunga-bunganya. "Hai, Zena yah? salam kenal Dila" ucap Dila memperkenalkan dirinya dan menjulurkan tangannya kepada Zena.

Zena pun menyambutnya dengan senang hati, "Zena"

"Hari ini ada lumayan banyak pesanan bunga, ada sekitar 7 pesanan bucket bunga, 5 bucket boneka, dan 10 bucket coklat tapi semuanya nggak harus hari ini selesai karena diantara pesanan itu ada juga yang diambil lusa" beritahu Dila kepada Zena.

"Banyak juga yah pesanannya" ucap Zena karena dia pikir toko ini tidak banyak pembeli tetapi salah. dan Zena melihat sekitarnya memang rangkaian bunga di sini bagus semua.

Zena memang suka merangkai bunga makannya dia memilih kerja di sini yang kebetulan sekali ada lowongan kerja untuk satu orang.

"kamu bisa kan merangkainya? kalau tidak bisa aku ajarin" tawar Dila.

"Gua udah bisa kok, dulu sering bikin ginian juga untuk saudara atau yang lainnya" beritahu Zena dan di angguki oleh Dila.

Mereka berdua mulai melakukan pekerjaannya dengan hati-hati dan juga mengobrol ringan, kebetulan sekali teman kerjanya orang yang friendly.

...****************...

Di tempat lain yaitu puskesmas.

"Rannn..." panggil seseorang pada Randi yang sedang berjalan menelusuri lorong puskesmas untuk menuju rungan khusus pekerja puskesmas, untuk menaruh barang yang dia bawa.

"Heem" dehem Randi pada Enza yah dia Enza.

"Tumben yah hari ini belum cukup ramai yang dateng buat para dokter sama pasiennya" beritahu Enza sambil melihat sekitarnya. yang memang masih lumayan sepi hanya ada mereka berdua dan petugas kebersihan dan adapun dokter umum dan perawat yang memiliki shift malam mereka sudah pergi pulang.

"Harusnya alhamdulillah berarti semua orang sehat semua kagak ada yang sakit" ucap Randi Yap, Randi bicara banyak hanya pada orang tertentu salah satunya Enza teman yang baru beberapa hari ini.

Enza menganggukan kepalanya yah benar harusnya bahagia karena semua orang sehat nggak ada yang sakit.

"Kerjakan apa yang bisa kita kerjakan hari ini jangan pernah berfikir hal lain yang nantinya hanya menambah pekerjaan dan juga beban pikiran" ujar Randi.

Enza yang datang lebih dulu dari Randi memang bingung melihat belum ada pasien yang datang.

Tapi setelah mendengar kata-kata Randi memang benar kalau banyak pasien dia akan sulit istirahat karena melayani banyak pasien dan juga harus pergi ke sana ke sini dengan map menumpuk ditangannya.

...\*6*///...

719 kata untuk hari ini

Zena

Randi

Enza

Dila si perangkai bunga

Tuti pemilik toko bunga

Semangat bacanya yah jangan bosan yah

Terpopuler

Comments

Ms S.

Ms S.

Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!

2023-11-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!