Yudho menyuruh Lara untuk menemuinya di dalam ruangan Manager Keuangan.
" Ci, kamu menyusulkan Ide tentang proyek launching produk yang berhubungan pada bidang Peternakan tadi."
" Bagaimana cara mempercepat penyelesaian dari proyek ini? ini akan sangat menguji kemampuan kerja dari penanggung jawabnya."
" Jika kamu menyelesaikan idemu tadi dan proyek ini, aku akan mengakui kemampuanmu." ucap Yudho kepada Lara.
" Jangan khawatir Mas! Bahkan batu yang keras, akan menjadi berlian ditangan ku yang Cemerlang!" ujar Lara dengan percaya diri kepada Yudho.
"Narsisme adalah penyakit harus diobati." ucap Yudho dengan ketus kepada Lara.
" Setiap hari berdandan dengan cantik, tidak akan meningkatkan tingkat bisnismu."
" Daripada repot- repot berdandan, lebih baik tingkatkan kemampuan dirimu, dan kamu bisa duduk ditempat yang layak." kata Yudho kepada Lara.
" Apa maksud perkataannya?"
" Apa dia mengatakan aku tidak punya keahlian sama sekali?"
" Apakah dia mencurigai aku, mengandalkan pintu belakang untuk masuk perusahaan ini?" gumam Lara dalam hati.
" Pak Yudho, cara berdandan adalah masalah pribadiku, itu tidak ada hubungannya dengan kemampuan pekerjaanku."
" Tolong tarik kembali perkataanmu dan tarik tuduhan tidak beralasan mu." ucap Lara dengan ketus kepada Pak Yudho.
" Kedua perkataanmu benar, tetapi apa maksud perkataanmu, menyinggungku, kamu seperti mengisyaratkan kalau aku hanya mengandalkan pintu belakang untuk masuk ke perusahaan ini."
" Aku tidak terima fitnah seperti itu, tolong tarik kembali, karena aku hanya mengenal salah satu pegawai disini untuk mengajukan lamaran, perusahaan kebetulan sedang adanya lowongan kerja."
"Aku diterima kerja disini karena kemampuanku dalam test, dan ijazahku yang lumayan bagus dengan IPK 3,59, dan juga lulusan dari Universitas Negeri ternama." ucap Lara sangat geram karena dipojokkan oleh Pak Yudho.
" Aku dapat kembali menarik kata-kata itu dan pula dapat meminta maaf kepadamu."
" Kamu harus membuktikan, bahwa kamu bisa menyelesaikan idemu dalam rapat tadi"
" Tetapi jika kamu tidak dapat menyelesaikannya atau proyek yang kamu ide kan itu tidak mendapat omset untuk perusahaan,"
"Maka perhatikan kata-kata dan perbuatanmu, jangan sampai salah untuk membuat Plan kerja lagi,"
"Jika kamu tidak becus, aku akan segera memintamu segera untuk meninggalkan perusahaan ini."
"Kamu terlalu jauh mengikuti ku, cukup kamu menjadi istriku saja, nantinya."
"Aku tidak pernah memintamu untuk bekerja denganku disini." Ucap Pak Yudho dengan ketus.
" Apakah kamu terlalu takut untuk aku berada di sampingmu, Pak Yudho? ujar Lara mengisyaratkan sesuatu kepada Pak Yudho.
" Apa maksudmu? Ucap Pak Yudho dengan nada yang bingung kepada Lara.
" Hmmm ..Baiklah Pak Yudho selamat siang, selamat bertemu di pertemuan berikutnya." Lara kemudian tersenyum dan melirik Pak Yudho dengan tajam.
Lara keluar dari ruangan Pak Yudho dan berada di ruangan staf keuangan untuk mengerjakan proyek yang dia Ide kan.
Pak Yudho sedang berpikir tentang Isyarat dari Lara. Lara adalah wanita yang susah dia tebak. Setiap perlakuan Lara terhadapnya merupakan hal yang misterius.
Pak Yudho merasa diperban dan terperangkap oleh setiap tingkah laku Lara yang mengejutkan. Menurutnya, terkadang Lara merupakan seorang yang manja, misterius dan penuh teka-teki.
Pak Yudho sedang berpikir bahwa dia tidak bisa kehilangan Lara juga Luhfiah. Pak Yudho menginginkan kedua sosok tersebut.
Lara yang mempunyai sikap manja, lembut dan misterius. Sedangkan Luhfiah mempunyai sikap, manja, penuh pesona dan selalu available.
Nafsu Pisang Gepokan dari Pak Yudho selalu tersalurkan melalui Luhfiah, tentunya dia tidak akan melepaskan Luhfiah dengan begitu saja.
🍌Bersambung🍌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments