Langkah Rey terhenti, ia menatap Hanna dalam diam. Tatapannya menyiratkan sesuatu yang sulit di artikan Hanna.
Hanna justru tersenyum melihat tingkah Rey. Lalu kembali mengambil langkah setelah ikut terhenti. Pun dengan Rey yang akhirnya kembali melangkah mengikuti langkah Hanna. "Aku mengerti jika kau berfikir itu aneh." Ujar Hanna, sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Ya, lagi pula siapa yang akan percaya hal sekonyol itu.
Hanna menghela nafas dalam. Dia harus mengerti, jika tidak semua orang akan sepemikiran dengannya.
"Aku percaya." Ucap Rey akhirnya.
Tatapan Hanna dengan cepat langsung kembali ke arah Rey. "Benarkah?" Hanna tampak excited, "Benarkah kau percaya?" Ia memastikan sekali lagi.
"Emp.." Rey mengangguk.
Senyuman langsung merekah di wajah Hanna, ia bersyukur Rey sependapat dengannya.
"Kau tahu, kata Lucy dia sangat mirip denganmu." Hanna mulai bercerita, dengan penuh semangat. Ia begitu bergebu-gebu, rasanya bahagia sekali, walaupun tak bisa melihatnya secara langsung, mengetahui kalau sosok putranya ada disekitarnya saja sudah membuat Hanna begitu bahagia, seakan itu sudah cukup untuk menjadi pelepas rindunya.
Rey berubah menjadi pendengar yang baik, walaupun sebenarnya, sulit untuk mempercayai itu. Hanya saja, ia tak ingin membuat Hanna kecewa dengan rasa ketidak percayaannya itu.
"Benarkah? Sepertinya kita harus sering membawa Lucy menginap dirumah kita mulai sekarang." Rey menanggapi.
"Kau benar, aku tidak sabar untuk bertemu dengan Lucy lagi." Dengan wajah berbinar, bahkan sepanjang perjalanan pulang. Hanna tak henti-hentinya mengoceh tentang hal itu. "Apa mungkin sekarang Deon bahkan berada disini." Sambil mengalihkan pandangannya ke arah jok belakang. "Andai saja aku yang bisa melihatnya, betapa beruntungnya." Hanna menghela nafas dalam, dengan tatapan masih tertuju ke arah jok belakang yang kosong.
Rey meraih tangan Hanna, menggenggamnya lembut, "Deon pasti sedang bersama kita, jadi kau tidak boleh bersedih, Deon pasti akan ikut sedih."
*
Sesampainya di apartemen, Hanna dikejutkan dengan kedatangan tamu yang tak terduga.
"Congratulations..." Ucap serempak Mama Lalita, Raffael dan juga Yayank.
Hanna menutup mulutnya yang menganga dengan sebelah tangannya, sungguh ia tak menyangka Raffael dan Yayank juga akan terbang ke London setelah mendengar kabar bahagia itu.
"Mengapa kalian juga bisa berada disini? Bukankah hanya Mama yang berangkat..." Semuanya berkumpul diruang tamu, dan mulai mengobrol disana.
"Yayank bersikeras untuk ikut, Mama tidak enak menolaknya karena mungkin ia sedang mengidam. Huftt, sepertinya Mama akan kerepotan jika kedua menantu Mama mengidam diwaktu yang bersamaan." Keluh Mama Lalita.
"Mau bagaimana lagi, kami hanya punya satu Mama. Sepertinya Mama harus siap-siap untuk direpotkan oleh kedua menantu Mama ini." Ujar Hanna sambil merebahkan kepalanya di pundak Mama Lalita dan merangkul manja lengan mertuanya itu.
Membuat Mama Lalita terkekeh karena candaan mereka. "Tuhan sangat baik, Mama minta satu cucu tapi justru diberikan dua sekaligus." Ujar Mama Lalita sambil mengusap perut Hanna dan juga Yayank.
"Sepertinya bukan hanya dua, tapi tiga sekaligus." Ucap Yayank, dan sontak membuat Hanna, Rey dan juga Mama Lalita langsung menoleh ke arahnya dengan serentak.
"Bayi kami kembar.." Sambung Raffael, dengan raut wajah sumringah.
"Benarkah..." Hanna tampak excited.
"Emp.." Yayank mengangguk, membenarkan.
"Mama jadi tidak sabar, ingin segera menimang cucu-cucu Mama."
Kini, keluarga itu tampak hangat dan bahagia. Mama Lalita sangat bersyukur, ia juga sudah menganggap Raffael dan Yayank seperti anak dan menantunya sendiri.
Kehamilan Yayank membuat Raffael akhirnya mengambil keputusan untuk benar-benar mengubur perasaannya pada Hanna dalam-dalam. Kini ia akan mencoba untuk memberikan segenap perhatian hanya untuk Yayank seorang.
Pun demikian dengan Yayank, ia akan dengan sabar menunggu cinta yang dijanjikan Raffael itu. Lagi pula Yayank akhirnya tahu, sebesar apapun perasaan Raffael pada Hanna, perasaan itu tetap tidak akan terbalaskan. Karena siapapun bisa melihat dengan jelas, betapa cinta Hanna dan Rey tak akan pernah bisa tergoyahkan.
To Be Continued 🪷🪷🪷
...Jangan lupa Like, Komen, Gift, Vote, Share, Rate Bintang Lima dan Subscribe guys....
...Terus dukung Author agar semangat update bab selanjutnya...
...🫰🫰🫰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
N Wage
bisa diceritakan sedikit gak thor latar belakng kehidupan hanna dulu,knp bisa dia hidup sebatang kara tanpa orangtua dan keluarga.
jg apakabarnya si selly yg selalu iri dg hanna?
2023-11-29
1
Nur Halimah
semangattt Kaka💪
2023-11-28
1
Mutia
Pasti dalam hari Hanna kecewa
2023-11-13
2