Chapter 2 Masa lalu dan Dendam di kehidupan sebelumnya

Sore menjelang malam.

Sebuah cahaya yang menyilaukan terbang ke arah mayat yang tergeletak di dekat pohon Eboni dan memasuki tubuh sang mayat. Luka-luka yang berada di tubuh lelaki itu secara perlahan mulai menghilang bersamaan munculnya suara dari gemuruh di sekitar hutan.

Lelaki itu terbangun untuk yang pertamakalinya dan membuka matanya.

"Dimana ini....?" Lelaki itu bangkit dan menopang tubuhnya ke sebuah dahan pohon yang ada di belakangnya. Dengan rasa sakit yang masih terasa di punggung dan terutama di bagian perutnya, Chen Mo masih tidak mengetahui situasi sekarang yang telah terjadi kepadanya. "bukankah aku sudah mati?"

{Apakah ini semacam Reinkarnasi?} Batin Chen Mo.

Chen Mo mencoba bangkit dengan cara memegang dahan pohon untuk menyeimbangkan tubuhnya.

Dia mengetahui jika dirinya telah mati. Di kehidupan sebelumnya dia adalah seorang Yatim Piatu yang hidup berdua dengan adiknya. Segala perlakuan buruk yang telah dia alami bersama adiknya membuatnya bisa bertahan hingga detik ini.

"Kalau tidak salah sebelumnya aku melawan seorang copet yang berusaha ingin mengambil tas dari seorang pria berjas, setelah aku mencegahnya dengan kontak fisik tetapi aku malah yang dituduh sebagai pelakunya."

Itu adalah sisa ingatan terakhir yang ia ingat dari kehidupan sebelumnya. Nama aslinya ialah Rio di kehidupan lamannya. Setelah ia membeli beberapa sayuran yang sedang diskon di supermarket, ia segera pulang untuk memberitahukan kabar gembira itu kepada adiknya. Dengan berbekal membawa uang 20,000 rupiah dari sisa uang simpanannya, Rio sangat senang karena ia bisa mendapatkan makanan yang layak untuk adiknya. Namun ketika ia di perjalanan pulang, ia melihat seorang pria dengan topi hitam dengan jaket tertutup sedang berada di belakang Pria berjas yang membawa koper di tangannya. Dari gerak geriknya ia bisa mengetahui kalau pria berjaket itu ingin mengambil koper yang di pegang oleh pria berjas itu.

Setelah Pria berjas itu berjalan melewati Rio yang berada di lokasi. Ia melihat pria berjaket itu meraih koper yang di pegang pria berjas itu.

Tidak tinggal diam melihat kejadian itu, Rio segera menghentikan aksi dari pria berjaket itu dengan cara berkontak fisik. Namun sayangnya ia yang tertuduh sebagai pelaku. Pria berjas yang telah ia selamatkan malah berprasangka buruk dari apa niat baik yang ia lakukan.

Pria berjas itu berteriak 'Maling' yang membuat keadaaan sekitar terfokus ke satu tujuan.

Mereka yang tidak jauh dari lokasi berdatangan untuk melihat kejadian itu.

Rio telah menjelaskan ke Pria berjas itu jika dirinya bukanlah pencuri, namun apa kalian tahu apa jawaban dari pria berjas itu?

"Dasar bocah sialan! Lihatlah dirimu sendiri, aku melihatnya dengan mataku sendiri jika kau ingin mengambil koperku! Dasar Miskin! Jika kau tidak mempunyai uang sebaiknya jangan mencuri!"

Semua orang di lokasi tersebut percaya dengan ucapan dari pria berjas itu. Rio yang di kelilingi massa tidak bisa pergi ke manapun. Salah seorang polisi di tempat kejadian menghampirinya dan menyuruhnya untuk ikut ke kantor. Namun dengan rasa takut dari tatapan semua orang yang menatap ke arahnya, Rio berusaha meyakinkan polisi itu jika dirinya tidak bersalah. Tapi salah satu massa yang merasa jengkel dan tidak bisa menahan emosinya mendekati Rio lalu menghajar kepalanya hingga terbentur ke aspal. Sementara itu massa lainnya mendekat ke arah Rio yang tersungkur itu lalu menghakiminya hingga tidak bernafas.

Yang semakin membuatnya kesal ketika ia perlahan memejamkan matanya yaitu polisi yang berada di sampingnya tersenyum ketika massa memukuli dan menendangnya. Penderitaan itulah yang membuatnya berubah menjadi dendam.

"Dasar manusia sialan! Sudah beberapa kali aku merasakan kejadian buruk! Hanya karena bajuku sobek-sobek dan lusuh mereka menganggap ku sebagai seorang pencuri!"

"Jika tau kejadiannya seperti itu, lebih baik aku tidak akan menolong pak tua bau tanah itu!"

Suara gersak-gersak dari sekitar tempat Chen Mo berada mulai terdengar dari angin dingin yang berhembus, hingga beberapa Auman dan langkah kaki yang sedang mendekat ke arah Chen Mo.

"Sialan! Baru saja aku bereinkarnasi ke dunia ini, pada akhirnya aku akan mati untuk yang kedua kalinya!"

Chen Mo terus mengeluh dengan membawa dendam dari kehidupan lamanya. Ia melihat ke arah sekelilingnya. Pandangannya yang gelap karena ranting pohon yang menutupi langit membuatnya kesulitan untuk memandang jarak jauh. Tapi ia bisa merasakan jika beberapa langkah kaki mulai mendekatinya.

Terpopuler

Comments

Qillrain

Qillrain

semangat mantap thor

2024-07-28

0

Qillrain

Qillrain

lanjut thor semangat

2024-07-28

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

lanjut

2024-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!