Tidak merasakan kehadiran ku...

Aku membuat kan sarapan untuk suami ku Mas Leon dan Ke dua mertua ku ibu Karin serta pak Lucki... Ke dua mertua ku datang mereka hendak sarapan duduk di kursi mereka masing masing... Mas Leon turun tapi dia tidak mamakai baju Yang aku pilihkan untuk nya.

"Ma, pa Leon pergi dulu." ucap Suami ku.

"Leon Kamu tidak sarapan dulu, istri mu yang masak." ucap mama Karin.

"Leon sudah telat." ucap Suami ku.

"Biar aku masukin ke kotak bekal saja ya mas." ucap ku suami ku langsung menatap ku, entah kenapa tatapan nya seperti tidak suka.

"Tidak usah." ucap suami ku tanpa melihat ku.

"Leon." kata ayah mertua ku... Lalu mas Leon akhirnya setuju membawa bekal sarapan nya.

"Ya kamu siapkan biar aku sarapan di kantor." kata suami ku... Aku segera mengambil kotak lalu ku masukan beberapa hidangan yang ada di meja... Aku menyerahkan Bekal tersebut aku juga mengantarkannya sampai naik mobil saat aku ingin salim tangan nya mas 'Leon langsung masuk mobil.

Mungkin mas Leon belom terbiasa dengan kehadiranku... Aku yakin dia akan mulai terbiasa dengan ku, aku masuk ke dalam untuk sarapan bersama mertua ku...

"Melati, Kamu yang sabar ya.?" ucap mama Karin.

"Iya ma, mungkin mas Leon belum terbiasa sama kehadiranku." ucap ku untuk tetap berpikir positif.

"Ma, Pa... Seperti nyebut besok aku sudah harus mulai kerja." ucap ku pada Ke dua mertua ku.

"Kenapa apa Leon tidak memberi kamu uang.?" ucap Papa Lucki.

"Bukan gitu pa, Mas Leon ada kok beri Aku uang tapi ku hanya ingin mencari kesibukan saja pa." ucap ku.

"Kamu bisa ikot mama Kamu ke salon, atau ikot mama Arisan." ucap Papa Lucki.

"Benar kata Papa Melati, Kamu bisa temanin mama sayang." ucap mama Karin.

"Mama senang sekali karena akhirnya mama ada teman shoping sayang seandainya mama punya anak perempuan." ucap Mama Karin.

Aku hanya diam, karena sebenarnya mas Leon belom manafkahi aku secara lahir batin... Aku tidak mau menjeleki suami ku di depan orang lain, apalagi ke mertua ku meski mereka orang tua kandung mas Leon.

"Ternyata pakaian Yang aku pilih tidak di sentuh mas Leon." batin ku saat aku masuk kamar, aku merapikan tempat tidur dan melihat keluar dari balkon kamar.

Aku mengambil ponsel ku ya meski terlihat kusam dan jadul tapi masih bisa aku Pakai melihat youtube dan menghububgi bu Tanti dan kak Tania buat sekedar bertanya kabar adik panti.

tok ... tok...

"Melati boleh ibu masuk.?" ucap mama mertua ku Mama Karin.

"Mama, masuk lah." ucap ku membuka kan pintu kamar ku dengan mas Leon.

"Kamu lagi apa.?" tanya mama Karin.

"Aku hanya melihat pemandangan dari teras ma, dan tadi aku menghubungi ibu Tanti ma." ucap ku jujur.

"Kamu mau ke panti.?" ucap mama Karin.

"Mau ma, apa boleh aku kesana.?" ucap ku senang dan semangat.

"Boleh... Kita pergi bersama ya." ucap mama Karin.

Aku langsung meraih tas yang biasa aku pakai untuk menaruh dompet, ponsel serta ikat rambut di dalam tas selempang kecil berwana hitam yang aku miliki itu aku juga tak lupa membawa lisptik serta bedak yang biasa aku pakai sehari hari...

BERSAMBUNG....

Episodes
1 Melati...
2 syarat...
3 Suami...
4 Tidak merasakan kehadiran ku...
5 seperti tak terlihat...
6 cinta Melati...
7 Tidak tertarik pada tubuh mu...
8 Kak Beni.
9 tawaran kerja...
10 kemarahan Leon.
11 Luka yang tak berdarah.
12 Kak Beni ke panti.
13 aku Bahagia...
14 Berhenti Bekerja.
15 Mama Karin....
16 Tanda merah...
17 Cucu...
18 Hadia ualng tahun...
19 apartemen.
20 Makan siang di panti...
21 Ikut permainan mama.
22 Sayang....
23 Aku menyerah...
24 Pergi...
25 Sibuk...
26 Datang ke panti.
27 Honey moon...
28 keputusan papa Lucki...
29 Anak...
30 Rahasia mama Karin....
31 Memaafkan...
32 Baju ku hilang...
33 Kembali ke rumah....
34 garis dua...
35 Rahasia Leon...
36 Aku pergi...
37 Bunda menangis...
38 Siapa dia.?
39 Maaf kan aku...
40 Kamu mau apa?
41 I love istri ku....
42 Lipstik....
43 Marah...
44 Gado gado Bu Siti...
45 Perlengkapan Bayi...
46 Meeting...
47 Arion Aditama Hermawan...
48 Adik perempuan...
49 Duplikat...
50 Anita Juliana
51 Arion Aditama Hermawan...
52 Oma Sakit...
53 oma sakit 2...
54 Pernikahan...
55 Pernikahan 2...
56 Promosi novel baru...
57 Kehidupan baru...
58 Aku Cinta Kamu...
59 Mual....
60 Garis Dua....
61 Anita Hamil...
62 Tamat...
63 Bonus Cerita.
64 Anisa Aditama Wijaya...
65 Pengumuman...
66 TAMAT...
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Melati...
2
syarat...
3
Suami...
4
Tidak merasakan kehadiran ku...
5
seperti tak terlihat...
6
cinta Melati...
7
Tidak tertarik pada tubuh mu...
8
Kak Beni.
9
tawaran kerja...
10
kemarahan Leon.
11
Luka yang tak berdarah.
12
Kak Beni ke panti.
13
aku Bahagia...
14
Berhenti Bekerja.
15
Mama Karin....
16
Tanda merah...
17
Cucu...
18
Hadia ualng tahun...
19
apartemen.
20
Makan siang di panti...
21
Ikut permainan mama.
22
Sayang....
23
Aku menyerah...
24
Pergi...
25
Sibuk...
26
Datang ke panti.
27
Honey moon...
28
keputusan papa Lucki...
29
Anak...
30
Rahasia mama Karin....
31
Memaafkan...
32
Baju ku hilang...
33
Kembali ke rumah....
34
garis dua...
35
Rahasia Leon...
36
Aku pergi...
37
Bunda menangis...
38
Siapa dia.?
39
Maaf kan aku...
40
Kamu mau apa?
41
I love istri ku....
42
Lipstik....
43
Marah...
44
Gado gado Bu Siti...
45
Perlengkapan Bayi...
46
Meeting...
47
Arion Aditama Hermawan...
48
Adik perempuan...
49
Duplikat...
50
Anita Juliana
51
Arion Aditama Hermawan...
52
Oma Sakit...
53
oma sakit 2...
54
Pernikahan...
55
Pernikahan 2...
56
Promosi novel baru...
57
Kehidupan baru...
58
Aku Cinta Kamu...
59
Mual....
60
Garis Dua....
61
Anita Hamil...
62
Tamat...
63
Bonus Cerita.
64
Anisa Aditama Wijaya...
65
Pengumuman...
66
TAMAT...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!