Perjalanan Menjadi Sang Penguasa
Kim Zuan hanyalah anak yatim piatu yang besar di panti asuhan,awalnya menikah dengan Lim Rui karena sebuah balas budi hingga tanpa ia sadari dirinya justru jatuh hati,namun sayangnya keluarga dan istrinya justru sama sekali tidak menghargai nya.
"Kim Zuan kau tidak bisa mencuci pakaian dengan benar, mengepel lantai pun tidak becus apa yang sebenarnya bisa kau lakukan dasar pecundang! Apa gunanya keluarga kami membiarkan mu tinggal disini"?
Suara melengking memenuhi ruangnya saat ibu mertua Kim Zuan yaitu Lim weining
"Ibu jangan marah, aku akan membersihkan rumah dengan lebih baik "Ucap Kim Zuan sambil mengepel lantai kembali dan memastikan tidak ada noda yang tertinggal.
"Jangan panggil aku ibu dasar pecundang "!maki Lim weining memadang jijik dan benci Kim Zuan.
Kim Zuan hanya diam dan tidak berani membalas ucapan ibu mertua nya.
Tiga tahun yang lalu saat sedang berjalan tanpa sengaja Kim Zuan bertemu dengan Kepala keluarga Lim.
Kim Zuan menggendong beliau sampai kerumah sakit untungnya ia tepat waktu sehingga nyawa Kakek Lim bisa terselamatkan.
Setelah kejadian itu Kakek Lim berusaha membalas budi dengan ingin menikahkannya dengan cucu perempuan nya Lim Rui, meskipun anggota keluarga yang lain menolak usulnya namun pernikahan tersebut tetap terjadi.
Sejak saat itu Kim Zuan adalah bagian dari keluarga Lim,sudah 3tahun lama nya ia menjadi menantu Lim Weining.
Kim Zuan juga bekerja diperusahaan keluarga Lim dan gajinya ia berikan semua untuk istrinya Lim Rui,usai bekerja ia juga masih harus memasak, mencuci dan mengerjakan pekerjaan rumah lain nya.
Namun sayang nya karena ia hanya lah anak yatim piatu dan latar keluarga nya juga tidak jelas Keluarga Lim sangat membenci nya.
Tidak peduli seberapa baik ia melakukan pekerjaan nya keluarga Lim selalu saja memarahi dan memukulnya.
Dikeluarga Lim hanya Kakek Lim yang memperlakukan nya dengan baik,namun sayangnya sebulan yang lalu ia meninggal sehingga keluarga Lim berniat mengusir nya .
Dia menjadi tidak dihargai dalam keluarga itu dan diperlakukan dengan sangat buruk.
Kim Zuan tenggelam dalam lamunan nya ketika suara pintu terbuka ia kembali sadar dan melihat seorang wanita cantik berpakaian modis masuk kedalaman ruangan.
Wanita itu adalah Lim Rui istrinya, Wajah Rui memerah dan bau alkohol segera tercium.
"Kim Zuan apa yang kau tunggu "? cepat bntu Rui mencuci kakinya"!Tegur Weining.
"Tidak usah"Tolak Lim Rui sembari berjalan sempoyongan mendekat" Kim Zuan aku sudah muak dengan mu Ayo kita berpisah "seru Lim Rui sorot matanya terlihat menghina.
"Berpisah? "
Bagaikan tersambar petir perkataan Lim Rui membuat Kim Zuan terkejut, ia sadar bahwa dirinya tidak cukup baik untuk Rui sudah 3 tahun ia bekerja keras agar diterima oleh istri nya.
Namun tak pernah sekalipun ia membayangkan akan mendengar kata "Berpisah "sebagai imbalan keras kerasnya.
"Rui kamu... kamu sedang mabuk sebaiknya kamu beristirahat dulu, ayo aku bantu masuk kedalam kamar "
Kim Zuan tersenyum dan mengulurkan tangan nya untuk membantu Lim Rui, tetapi wanita itu justru menghempaskan tangan nya.
"Jangan sentuh aku, cepat sana berkemas"!besok kita akan pergi ke biro urusan sipil untuk mengurus perpisahan kita"hardiknya.
"Kenapa "? Kim Zuan benar benar tidak ingin bercerai.
"Kamu ingin tau alasannya baiklah aku akan berterus terang padamu aku sangat membenci mu dan saat ini aku sedang hamil apa itu cukup"
"APA, ANAK SIAPA ITU"?
Wajah Kim Zuan pucat pasi selama 3tahun pernikahan mereka dia selalu tidur terpisah Lim Rui tidak pernah membiarkan nya menyentuh nya sehingga Kim Zuan jg tidak berani.
"Jangan memikirkan ini anak siapa sudah jelas bukan anakmu, apa kamu mau membesarkan anak orang lain?"Lim Rui tersenyum sinis memandang Kim Zuan.
"Rui apakah kamu mengandung anak Tuan Ma? Hebat ujar Weining dengan gembira dan mengacungkan jempol pada putri nya.
"Ibu aku lelah tolong antar aku ke kamar istirahat, aku muak melihat pecundang ini! ".Lim Rui melirik Kim Zuan dengan tatapan menghina lalu pergi bersama ibunya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sementara Kim Zuan berdiri terpaku diruang tamu ia benar -benar merasa kecewa, marah, terhina. Setelah sekian lama terdiam Kim Zuan pun pergi meninggalkan rumah.
Jalan yang ia lalui terlihat sepi dan entah sudah berapa lama ia berjalan, tak lama kemudian dia tiba disebuah pemakaman terpencil di pinggir kota.
Kakek Lim meninggal karena sakit dan ia dimakamkan di sini Kim Zuan ingin mengucapkan terima kasih karena Kakek Lim selalu membela nya dan juga berpamitan sebelum dirinya bercerai.
Sayangnya ia tidak punya uang sepeserpun untuk membeli bunga.
"Kakek terima kasih karena telah merawat ku 3tahun terakhir ini, besok aku akan berpisah dengan Rui aku sudah mengecewakan kakek"
Mata Kim Zuan memerah ia bersujud beberapa kali didepan batu nisan Kakek Lim, kepahitan, kesedihan dan kekecewaan yang ia rasakan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah memberikan penghormatan kepada Kakek Lim,Kim Zuan duduk ditanah sembari mengeluarkan liontin dan menggengamnya.
matanya terlihat cekung dan sayu saat dia berusaha mengobati luka hati nya seorang diri.
Kim Zuan sudah memiliki liontin ini sejak kecil, kepala panti mengatakan liontin ini tersemat dikain bedongnya saat ia menemukan Kim Zuan.
Meskipun harganya tidak seberapa liontin giok ini merupakan peninggalan orang tua nya bagi Kim Zuan liontin ini merupakan benda berharga dalam hidupnya.
KRAK
Tiba-tiba terdengar derak ranting pohon ditengah keheningan malam menyadarkan Kim Zuan yang sedang melamun, ditengah pemakaman yang sepi membuat nya takut setengah mati mungkin kah ada hantu?
Kim Zuan gemetar dan merasakan sensasi dingin merambat dari bawah kakinya Namun ia tetap berfikir tenang tidak takut lagi, Dia hanya anak yatim piatu yang tidak punya apapun bahkan istrinya juga sedang mengandung anak orang lain bahkan serasa ingin mengakhiri hidup nya untuk apa ia takut pada hantu.
"Kakak Sun ada aliran sungai yang cukup dalam di luar pemakaman ini asalkan kita melempar kan ke sungai ia pasti akan tenggelam dan tidak meninggalkan jejak"
"Baik awasi saja dia dulu, aku akan mencari batu untuk diikatkan ketubuhnya Jangan biarkan ia Mengambang"
Kim Zuan mendengar percakapan seseorang mel sela-sela pagar ia hanya bisa melihat 2orang pria sedang memanggul karung berjalan menuju ketepi sungai dekat pemakaman.
"Hiks hiks tolong "
Terdengar suara isak tangis putus asa dari dalam karung, sepertinya ada seorang wanita didalam karung sembari mencoba memberontak tetapi perjuangan nya tidak membuahkan hasil.
Beberapa saat kemudian lelaki yang bernama Kakak Sun kembali membawa sebuah batu besar yang terlihat berat lalu mengikat ke karung tersebut.
BYURR
Kedua lelaki tersebut melemparkan karung yang terikat batu tersebut ke sungai melihat adegan ini Kim Zuan ingin rasanya melarikan diri tapi ia takut menimbulkan masalah dan menarik perhatian kedua pria tersebut.
Akhirnya ia memilih bersembunyi dibalik batu nisan sampai mereka pergi lalu mengulurkan kepala nya dengan hati -hati
"Ini Apa yang harus kulakukan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Ar Di
tanda bacanya gak pas kdang juga gak ada
2023-11-30
0
LI
hahaha ada kejahatan didepan matanya malah bingung sendiri. ga heran keluarga istrinya bilang kalau dia pecundang, emang pecundang kok mau nyalahin keluarga istrinya pun juga percuma kan emang kenyataannya pecundang
2023-11-09
2
Harman LokeST
sabar sabar dan sabar semua ada hikmahnya
2023-11-01
0