William masih setia menikmati dua gundukan daging kenyal di tangan dan mulutnya, nyatanya daging kenyal itu sangat cocok di genggamannya membuatnya lebih mudah untuk memainkannya.
Sedangkan wanita itu sudah tidak berbusana lagi setelah William melepaskan semuanya, dia ingin segera menuntaskan hasratnya itu.
Tidak mau berlama-lama akhirnya William melebarkan ke-dua kaki wanita itu, tidak ada keraguan dalam William untuk mengambil sesuatu dari wanita yang masih pingsan itu. William melancarkan aksinya setelah merasa jika milik wanita itu sudah basah oleh cairannya sendiri, beberapa kali William mencoba masuk meskipun sangat sulit membuatnya berpikir jika wanita itu adalah seorang gadis.
Tadinya William ingin menghentikannya saja tetapi pengaruh obat itu begitu kuat sehingga William tidak dapat menahannya, akhirnya William pun melakukannya sehingga kegadisan gadis itu William ambil dengan paksa. Di tengah-tengah pergulatannya gadis yang kini sudah menjadi seorang wanita terbangun dari pingsannya dan merasakan sakit pada tubuhnya terutama di bawah sana.
Terdapat perlawanan dari wanita itu tetapi kekuatannya tidak sebanding dengan William yang dikuasai oleh hasratnya dan amarah, pada akhirnya wanita itu hanya pasrah menerima semua perlakuan William padanya.
Jam setengah 12 malam akhirnya William menghentikan kegiatannya setelah puas dan tubuhnya juga sudah lelah setelah bergulat dengan panasnya, William membaringkan tubuhnya di samping wanita yang sejak tadi menangis dengan diam. Jam 1 malam wanita itu keluar dari kamar dengan jalan terseok-seok, miliknya terasa perih tetapi hatinya lebih sakit dengan semuanya.
***
Pagi harinya terlihat William baru saja bangun tidur, William duduk sambil menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Kepalanya terasa pusing sambil menatap sekeliling.
Semalam dirinya masih sadar karena dirinya tidak mabuk, hanya saja karena pengaruh obat yang dia minum mengakibatkan dirinya hilang kendali. Mata birunya menatap sekeliling mencoba mencari sosok gadis yang sudah dia renggut kegadisannya secara tidak hormat, tetapi tidak ada siapa pun membuatnya berdiri dan mencari ke arah kamar mandi dan tetap saja nihil.
'Apa dia sudah pergi?" tanya William pada dirinya
Ada perasaan bersalah dalam dirinya karena sudah memperkosa gadis pelajar itu, William akan mencoba menemui gadis yang sudah menjadi wanita itu.
Tok
Tok
Tok
William menatap ke arah pintu, dengan cepat William membukanya memperlihatkan Serbian dengan sebuah paper bag berisi seragam untuk William.
'Apa kamu melihat gadis semalam pergi meninggalkan hotel ini?" tanya William datar
'Saya tidak melihatnya tuan" jawab Serbian tegas
'Baiklah, tugasmu sekarang mencari data gadis itu. Beraninya dia meninggalkan ku sendirian!" ucap William marah
'Baik tuan" patuh William
Serbian pun masuk untuk memungut pakaian William yang semalam dia kenakan, hidungnya mencoba menahan aroma yang seharusnya tidak dia cium. Serbian adalah pria lajang dan belum memiliki calon istri atau calon tunangan, tetapi dia sangat tau aroma ini karena sebelum bekerja dengan William dia sudah bekerja dengan seorang pengusaha yang sering gonta ganti pasangan. Dan baru kali ini Serbian memiliki atasan yang tidak pernah menyentuh wanita selama dirinya bekerja dengan William, semalam adalah kali pertama Serbian melihat kegi*laan bos nya yang sangat luar biasa.
Serbian tidak menemukan kameja William tetapi malah menemukan seragam sekolah wanita semalam yang sudah mereka culik, sejujurnya baju William akan langsung di buang karena menurut William pakaian itu hanya boleh sekali pakai saja. Tuannya itu sungguh aneh, padahal tinggal di cuci saja. Serbian tidak tau pemikiran orang kaya dan konglomerat seperti tuannya itu.
'Tuan, saya tidak menemukan kameja tuan" lapor Serbian
'Apa peduliku, tinggal buang dan beli saja yang baru" jawab William acuh
'Bukan seperti itu tuan, sepertinya wanita itu tidak menemukan bajunya dan mengambil baju tuan. Ini seragam wanita itu" Serbian memperlihatkan seragam putih bercorak gari coklat
William langsung merebutnya dan menatap seragamnya itu lamat-lamat, ada sesuatu yang aneh dengan seragam itu.
'Saya merasa pernah melihat seragam ini sebelumnya, apa saya salah Serbian?" tanya William pada Serbian
'Seragam itu sama seperti seragam dari tuan muda Jeff tuan" lapor Serbian membuat William tersenyum aneh
'Benarkah? Kalau begitu tidak susah mencari gadis itu, pasti dia salah satu putri seorang pengusaha mengingat sekolah itu hanya berisi keturunan orang-orang penting" ucap William
'Saya akan mencarinya tuan" Serbian mencoba mengambil seragam itu tetapi William tahan
'Tidak perlu, saya sendiri yang akan mencarinya" William tersenyum licik membuat Serbian merinding
'Apa tuan yakin?" tanya Serbian hati-hati
'Kau meragukan kemampuan saya?!" tanya William kesal
'Saya tidak berani tuan" Serbian begitu gugup dengan tatapan tajam William
'Saya sedang menandai mu Serbian! Sejak semalam kamu menolak perintah saya!" ucap William kesal
'Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud. Saya hanya tidak mau tuan mendapatkan masalah dengan menculik seorang pelajar" jawab Serbian
' baiklah, kali ini saya maafkan" William pergi meninggalkan Serbian yang masih terdiam kaku
Di tengah jalan William masih menatap seragam yang masih dalam genggamannya, matanya menyipit melihat nama yang tertera di seragam itu.
'Mireya Asterlivia" gumannya membaca nama itu
'Mireya, namanya sangat manis dan cocok di mulutku" kekehnya membuat Serbian bergidik ngeri
Tujuan William sekarang adalah kantor karena jam 9 nanti akan ada rapat dengan para manajer di perusahannya terkait operasi perkembangan perusahaan.
Kedatangan William di sambut hangat oleh para manajer, rapat kali ini tertutup hanya beberapa orang saja yang ikut.
Sejak tadi orang-orang di ruangan itu menatap William yang terus-menerus tersenyum dan terkekeh kecil, William tidak sadar jika dirinya menjadi pusat perhatian oleh bawahannya.
'Tuan" panggil Serbian membuat William menatap tajam Serbian
'Ada apa?" tanya William datar
'Mereka bertanya apakah sistemnya sesuai dengan kemauan anda?" Serbian memberikan hasil rangkumannya pada William
Sejenak William menatapnya dan menganggukkan kepalanya pertanda dirinya setuju dengan hasil rapat kali ini.
'Serbian perintahkan pada HRD untuk memberikan bonus tambahan untuk semua karyawan, kerja kalian memuaskan" ucapnya dan langsung pergi di ikuti oleh Serbian
Orang-orang di dalam ruangan itu bersorak kegirangan karena akan mendapatkan bonus tambahan karena rapat kali ini memuaskan. Tentunya bonus yang akan mereka terima tidaklah sedikit, William amat loyal pada karyawannya tetapi sistem kerja juga begitu ketat sehingga setimpal dengan gaji yang diberikan.
Karena masih di perusahaan, William memilih menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas yang akan dia tandatangani. Masalah gadis itu nanti akan dia urus.
Tetapi fokusnya tidak bisa karena bayangannya tertuju pada kejadian semalam, sejujurnya di jam 11 lebih William sudah sadar dari pengaruh obat itu tetapi karena merasa keenakan William pun terus melanjutkannya hingga mendekati jam 12 malam. William mengingat wajah cantik dan manis wanita yang menangis di bawah kendalinya, mengingat itu membuat William panas dingin.
💉💉💉
riri-can
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments