Obat Perangsang

William menikmati minumannya yang merupakan alkohol dengan kadar alkohol 20% saja, dia tidak mau mabuk karena tentunya pasti ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

'Selamat malam Mr. Zachary ah tidak maksudnya selamat malam William" sapa seorang pria dan wanita seumuran William

William menatap keduanya dengan tatapan biasa saja meskipun hatinya bergejolak untuk menghabisi keduanya.

'Selamat malam juga kepada tuan Wiradautama dan nyonya Cecilia" sapa William dengan raut wajah santai

Kedua orang di depannya adalah mantan sahabat dan mantan istrinya, sejak mereka bercerai ini pertama kalinya mereka bertemu kembali. Dari kabar yang William dengar jika Juan dan Cecilia sudah menikah dan memiliki dua orang anak.

'Mr. Zachary masih sendirian saja? Atau masih belum move on dari istriku?" tanya Juan dengan nada mengejek sendangkan Cecilia terlihat malu-malu

'Saya rasa itu bukan urusan anda Mr. Wiradautama, mengapa anda tidak fokus saja pada usaha anda yang sedang di landa masalah, daripada sibuk dengan kehidupan saya sebaiknya anda mencari pendonor dana" jawab William dengan senyuman mengejek

Juan mengepalkan tangannya mendengar ucapan yang merupakan hinaan William untuknya, bahkan sejak dulu William terus berada di atasnya.

'William, mengapa kamu begitu kasar! Suamiku adalah sahabatmu. Dan ini pertemuan pertama kita setelah kita bercerai" Cecilia menatap William kesal

'Ah sahabat ya? Kupikir tidak ada sahabat yang mau merebut milik sahabatnya sendiri, apalagi sampai melakukan kudeta dengan beberapa temannya yang lain" kekeh William membuat Juan menegang

'Kalau tidak ada hal lain saya permisi Mr. Wiradautama dan nyonya Cecilia" pamit William pergi meninggalkan Juan dan Cecilia yang masih terdiam

'Kita pulang" ucap William pada Serbian yang berdiri tidak jauh darinya

'Anda baik-baik saja tuan?" tanya Serbian khawatir

'Tidak apa-apa, tiba-tiba saya merindukan Jeff" ucapnya melangkah pergi meninggalkan acara

Serbian memilih berpamitan kepada Mr. David dan beralasan jika tuannya masih banyak kegiatan lainnya, padahal jam masih menunjukkan pukul 10 malam dan acaranya masih sangat panjang. Tetapi karena suasana hati William tengah buruk membuat Serbian memilih mengikuti kemauan tuannya.

Di tengah jalan terlihat William mulai tidak nyaman dengan dirinya, bulir-bulir keringat terlihat di pelipisnya.

'Apa AC nya mati?" tanya William menggeram

'Tidak tuan, AC nya hidup" jawab Serbian fokus mengemudi

William membuka jas dan dasinya acak, tiba-tiba badannya terasa panas dan gerah. Sedangkan Serbian yang mengemudi terdiam melihat bagaimana respon tuannya itu.

'Apa tuan meminum sesuatu yang aneh saat di acara tadi?" tanya Serbian hati-hati

'Tidak ada hanya alkohol kadar rendah" jawabnya menahan rasa pusingnya

'Mengapa lama sekali Serbian! Kamu menyetir atau tidak?!" amuk William mulai tidak beraturan

William merasa ada yang aneh dalam tubuhnya dan di bawah sana terasa sesak sekali, ingatan William tertuju pada acara tadi saat seorang pelayan laki-laki memberikan alkohol itu padanya.

'SIA*LAN!" maki William

'Ada apa tuan?" tanya Serbian hati-hati

'Diam saja Serbian!" amuk William menahan diri

Jalanan yang terasa panjang membuat William semakin panas dan tidak nyaman, dia tau jika dirinya dalam kondisi tidak wajar akibat minum yang dia minum. Bukan masalah alkohol tetapi campuran yang berada dalam minuman itu, minuman itu berisi obat perangsang yang sudah di tujukan untuknya.

'BERHENTI!" perintah William pada Serbian

Serbian pun menghentikan mobil dan menatap sekeliling yang nampak sepi. Matanya menoleh pada William yang menatap kebelakang.

'Ada apa tuan?" tanya Serbian pada William yang menatap seorang perempuan berjalan di samping mobil yang mereka naiki

'Culik wanita itu!" perintah William

'A...APA TUAN?" tanya Serbian ragu

Apa dirinya tidak salah dengar? Tuannya baru saja menyuruhnya untuk menculik seorang wanita.

'Apa kau tuli Serbian? Segera culik wanita itu!" perintah William menatap wanita yang berjalan semakin jauh

Serbian menginjak gas untuk menghampiri wanita yang diperintahkan tuannya untuk di culik, nyatanya Serbian mulai paham dengan kondisi tuannya. Mobil yang di kendarai Serbian menepi di depan wanita yang kini terlihat kebingungan karena ada mobil mengambil jalannya.

Serbian keluar dan menatap wanita yang menatapnya dengan tatapan bingung, Serbian menatap penampilan wanita itu. Matanya terpejam saat mengetahui jika wanita itu nampaknya masih sekolah terlihat dari seragam yang dia kenakan.

Serbian masuk kembali ke dalam mobil membuat wanita yang merupakan seorang pelajar mengerutkan keningnya melihat tingkah aneh Serbian, pelajar itu pun kembali melangkahkan kaki kecilnya menjauh dari mobil yang dikendarai Serbian.

'Mengapa kamu masuk Serbian? Mana wanita itu!" amuk William

'Maaf tuan, wanita itu sepertinya masih seorang pelajar. Saya bisa mencari wanita yang layak buat anda" lapor Serbian

'Apa kau tuli! Saya hanya ingin wanita itu! Segara culik dia!" amuk William marah

'T..tapi tu..

Belum selesai Serbian mengucapkan kata-katanya William sudah keluar dan sedikit berlari menghampiri wanita yang merupakan seorang pelajar itu, William membekap mulut wanita itu dan menyeretnya menuju mobil.

'Jalan dan carikan hotel dekat sini!" perintah William pada Serbian yang masih bengong

'SERBIAN!" amuk William

'B..baik tuan" patuh Serbian mulai menginjak pedal gas dan membelokkan mobil menuju sebuah hotel yang merupakan hotel ternama

Wanita yang masih dalam dekapan William terlihat memberontak tetapi tidak bisa lepas dari tubuh kekar William, mulut dan hidungnya masih di bekap membuatnya susah bernafas hingga perlahan kesadaran wanita itu menipis.

'Urus semuanya!" perintah William menahan gejolak dalam tubuhnya setelah mereka sampai di hotel

William mulai menciumi bibir dan leher pelajar yang sudah pingsan itu, tidak lama kemudian Serbian datang membawa sebuah kartu yang merupakan kunci kamar hotel.

'Biar saya bantu tuan" Serbian mencoba mengambil alih wanita itu dari dekapan William tetapi langsung di tolak William dengan tatapan tajam

Kamar yang Serbian dapat berada di lantai 16 membuat William tidak sabar ingin menuntaskan sesuatu di bawah sana.

Serbian di tinggalkan di lantai dasar atas perintah William, Serbian juga di suruh untuk menutup mulut orang-orang yang melihat kedatangan William bersama seorang wanita.

Di dalam kamar terlihat William membuka kamejanya asal, gairahnya bergejolak untuk segera di tuntaskan. Tidak perduli jika wanita di depannya ini masih seorang pelajar, nyatanya di zaman sekarang banyak sekali wanita bayaran berkedok pelajar. Siapa tau wanita di depannya juga seorang wanita panggilan.

William mulai menaiki tubuh wanita itu dan menciuminya dengan rakus, wajar saja dirinya berprilaku seperti ini. Semenjak bercerai dengan Cecilia, William belum pernah melakukan hubungan intim dengan perempuan mana pun. William hanya menggunakan tangannya untuk menyalurkan hasratnya. Bukannya tidak mampu membayar wanita di diluaran sana hanya saja William tidak mau.

💉💉💉

riri-can

Terpopuler

Comments

KaylaKesya

KaylaKesya

aduhhhh Serbian serba Salah bos

2023-12-16

0

KaylaKesya

KaylaKesya

kesiannnn

2023-12-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!