2.Gelisah

###malam harinya...

Rory baru saja mengunci pintu apartemen setelah semua temannya pulang. Ia menghela nafas panjang setelah pembicaraan yang terasa berat baginya hari ini telah berakhir meski hatinya justru menjadi gelisah karenanya.

Membahas tentang hadir dalam acara, juga tentang tour yang akan dia berserta teman-temannya jalani, dan itu memakan waktu beberapa bulan.

Rory menghempaskan tubuhnya di sofa, duduk menengadah dengan tangan menutupi sebagian wajahnya.

"Hahh,,," desah Rory.

"Memikirkan semua kemungkinan yang bisa saja terjadi membuat kepalaku terasa mau meledak," sambungnya.

"Aku tidak mungkin tidak ikut, tapi bagaimana dengan_,,,"

Rory tersentak, tidak menyelesaikan kalimatnya dan segera mengangkat tangan dari wajahnya, lalu bergegas masuk kedalam kamar.

Saat ia masuk kedalam, Nayla sudah berbaring dengan posisi membelakangi tempat dimana biasanya ia tidur disebelahnya.

"Ma Chérie, kamu sudah tidur?" tanya Rory.

Nayla bergeming, membuat Rory menghampirinya untuk memeriksa Nayla apakah sudah tidur atau belum.

Rory naik keatas tempat tidur dengan sedikit merangkak, lalu melihat Nayla sudah memejamkan matanya.

Menghela nafas lega, Rory mundur dengan perlahan dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.

Setelah beberapa menit kemudian, Rory keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendek yang menempel di tubuhnya. Satu tangannya mengosok rambutnya yang basah dengan handuk.

Rory kembali masuk kedalam kamar mandi dengan pengering rambut ditangannya, memilih mengeringkan rambutnya di kamar mandi karena tidak ingin menganggu tidur istrinya.

Setelah selesai, ia naik ke tempat tidur dan masuk kedalam selimut yang sama dengan Nayla.

"Fais de beaux rêves, Ma Chérie, [[Mimpi indah, sayang]]," ucap Rory lembut seraya mengecup pipi istrinya.

Rory berbaring sembari memeluk Nayla yang masih membelakangi dirinya, lalu memejamkan matanya, mencoba untuk tidur. Namun, Nayla justru membuka matanya tanpa melakukan pergerakan. Sejak awal, Nayla memang belum tidur, dan berpura-pura sudah tidur dengan alasan tidak ingin membuat suaminya terbebani dengan apa yang ia pikirkan.

Nayla hanya diam, ia merasakan tangan Rory yang melingkar dipinggannya. Karena dirinya memang terbiasa tidur didalam dekapan suaminya, namun malam ini Nayla merasa berbagai macam pikiran bergelut dalam benaknya, dan memberontak untuk ditenangkan, memikirkan semua itu membuat ia tersenyum lesu.

'Aku tau itu penting untuknya, tapi rasanya sulit sekali membiarkan dia pergi,' batin Nayla.

"Sepertinya dugaanku benar, kamu belum tidur,"

Nayla sedikit tersentak saat Rory berbisik pelan didekat telinganya. Namun segera membalikkan badannya dan menghadap Rory yang kini menatapnya.

Rory tidak melepaskan dekapannya dari sang istri, sedangkan Nayla menatap Rory yang bertelanjang dada dan beringsut kedalam pelukannya, membenamkan wajahnya didada Rory.

"Apa yang membuatmu gelisah, hemm?" tanya Rory lembut, tangannya mengusap kepala Nayla.

"Aku tidak tau," jawab Nayla lirih.

"Apakah itu tentang tour?" tanya Rory lagi.

Nayla tidak menjawab, namun mengangguk pelan.

"Kamu tau jelas bahwa aku tidak memiliki tempat lain untuk kembali selain kembali padamu, bukan?"

Nayla hanya diam, namun tangannya melingkar dipinggang Rory. Seolah tidak ingin melepaskannya meskipun seseorang memaksanya, memberikan sebuah pesan bahwa tidak ingin Rory pergi.

"Sejauh apapun aku pergi, selama apapun itu, aku akan tetap kembali padamu. Karena kamu adalah rumah bagiku," ucap Rory.

"Aku tau, kamu selalu melakukan apa yang kamu katakan, hanya saja tidak tau kenapa aku merasa seperti ini," ucap Nayla pelan.

"Aku juga tau ini penting untukmu, untuk mereka, tapi tetap saja, aku merasa sangat berat untuk melepaskanmu kali ini," terang Nayla.

"Aku janji akan segera pulang setelah semuanya selesai, untuk bisa kembali bersamamu, bersama junior kita," sambut Rory tersenyum.

"Kamu berkata seperti itu seolah sudah tau bahwa dia laki-laki, padahal kita belum memeriksanya," jawab Nayla terkekeh pelan, mulai merasa tenang.

"Itu bisa dikatakan sebagai insting seorang ayah," sambut Rory tertawa kecil.

"Dan hanya instingmu yang berlaku, sedangkan aku tidak?" sambut Nayla.

"Hemm,, entah kenapa aku merasakan kamu akan mengatakan hal yang sama denganku," jawab Rory percaya diri.

"Dan kamu sudah menyiapkan nama untuknya?" tanya Nayla.

Nayla berbicara dengan tetap membenamkan wajahnya didada Rory, mendengarkan detak jantung Rory yang terasa menjadi melodi indah di telinganya. Sementara Rory menempelkan dagunya di kepala Nayla, sesekali membelai rambutnya.

Mereka saling berbicara dan menimpali tiap perkataan mereka dengan memejamkan mata.

"Ada satu nama yang terlintas dikepalaku jika memang dia laki-laki," ucap Rory.

"Dan apa itu?" tanya Nayla.

"Noel," jawab Rory.

"Bukankah itu nama yang akan sangat pas ketika lahir di hari natal?" tanya Nayla.

"Benar, tapi bukan berarti kita tidak bisa memberikan nama itu, anggaplah kehadirannya nanti akan memberikan kebahagiaan layaknya di hari natal, dan itu terjadi setiap hari," terang Rory. "Dan mungkin saja, dia akan lahir di hari natal nanti," imbuhnya.

Nayla sedikit menjauhkan wajahnya dari dada Rory lalu mendongak, menatap wajah suaminya yang senantiasa bersikap lembut padanya dengan tatapan sayu.

"Haiss,,, " desah Rory.

"Jangan menatapku seperti itu," keluh Rory. "Aku selalu berusaha menahan diri ketika berada didekatmu meskipun itu sangat sulit bagiku. Jika kamu menatapku seperti itu, sama saja kamu mencoba untuk membunuhku," tambahnya.

"Jika bukan karena peringatan dari dokter, aku sangat ingin menyerangmu," ucap Rory mengeratkan dekapannya.

Nayla hanya mengulum senyum, tangannya bergerak keatas dengan perlahan dan menelusuri garis rahang Rory dengan jarinya.

Tangannya berhenti tepat di tengkuk Rory, lalu menarik wajah Rory mendekat kearahnya. Menyapukan bibirnya di bibir Rory, lalu tersenyum.

"Pernahkah aku mengatakanya padamu bahwa kamu adalah sosok suami yang sempurna dalam hidupku? Dan betapa beruntungnya aku kamu menjadi suamiku?" tanya Nayla.

Mendapatkan serangan halus dari Nayla, Rory segera membalikkan badan Nayla, lalu mengurung Nayla dalam kungkungannya.

"Andai ada kata yang lebih baik dari sempurna, aku akan menggunakan kata itu untukmu, Ma Chérie. Aku juga berharap bisa mendengar kata-kata itu dari bibirmu selama sisa hidupku," terang Rory.

Rory mengecup lembut kening Nayla, lalu turun ke kedua mata Nayla, beralih ke hidungnya, dan akhirnya Rory menemukan bibir Nayla. Mengulum, menghisap dan mengigit lembut bibir bawah Nayla, membuat Nayla membuka bibirnya. Membiarkan Rory menjelajahi apa yang ada didalammnya.

Rory menarik wajahnya, memandagi wajah Nayla yang berada didalam kungkungannya.

"Aku akan kesulitan untuk berhenti jika kita tidak berhenti sekarang," ucap Rory.

"Banarkah?" goda Nayla.

Nayla mengulurkan kedua tangannya, dan melingkarkan tangannya di leher Rory.

"Apakah kau berpikir aku tidak tau apa alasanmu menemui kak Chris tempo hari?" ucap Nayla dengan seringai kecil diwajahnya.

"Itu_,,,,"

Rory tidak bisa lagi mengelak. Dirinya memang menemui Chris untuk bertanya tentang hal ITU. Dan bagaimana cara melakukannya dengan aman tanpa mempengaruhi janin dalam kandungan Nayla.

Nayla terkekeh pelan menyadari Rory seolah tersudut dengan pertanyaan yang ia ajukan. Tangannya menarik Rory mendekat, dan mendekatkan telinga Rory di bibirnya.

"Aku menginginkanmu, Mon Chérie," bisik Nayla dengan suara menggoda.

Rory menggeram, lalu menghembuskan nafas dengan kasar. Menatap dalam mata Nayla yang juga tengah menatapnya.

Rory kembali membungkuk, kembali mencium Nayla dengan lembut. Ciuman yang semula lembut berubah menjadi lebih mendesak dan menuntut. Tangan Rory bahkan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh mereka.

Tanpa melepaskan pagutan bibirnya, tangannya mulai menelisik kedalam baju Nayla, dan perlahan mulai melepaskan pakaian yang menempel dibadan Nayla, termasuk satu-satunya kain yang menempel di badannya sendiri.

Rory melakuakan semuanya dengan hati-hati. Tidak ingin menyakiti Nayla ataupun membuat Nayla tidak nyaman. Hingga ketika Rory telah mencapai tujuannya, ia terbaring disamping Nayla dengan nafas terengah-engah.

Tangannya meraih selimut dan kembali menutupi tubuh polos Nayla, menariknya dalam dekapannya, lalu mencium keningnya.

Nayla tersenyum dan kembali membenamkan kepalanya didada Rory. Menjadikan suara detak jantung Rory sebagai lagu pengantar tidur baginya.

"Terima kasih, Ma Chérie, Aku sangat mencintaimu. Istirahatlah," ucap Rory dengan suara lembut dan kembali mencium kening Nayla sebelum akhirnya mereka sama-sama terlelap dalam tidur mereka.

...@@@@@@@@...

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

like

2024-02-08

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Mesra buangett/CoolGuy/

2024-02-06

0

Teteh Lia

Teteh Lia

aq kalo baca yg begini suka malu 🙈

2024-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Kenapa Marah?
3 2.Gelisah
4 3.Kembali bertemu teman
5 4. Hal mendadak
6 5.Bernyanyi
7 6. Lagu ciptaan sendiri
8 7. Ngambek?
9 8. Perkara salah gandeng
10 9. Temu dan Sapa
11 10. Pertanyaan dadakan.
12 11. Alasan
13 12.Tersebar
14 13. Penggoda Kecil!
15 14. Kebetulan lagi??
16 15.Permintaan dari Agensi
17 16.Bertemu Agensi
18 17.Obrolan di Balkon
19 18. Val Johnson
20 19.Mimpi
21 20. Berangkat Tour
22 21. Jauh namun dekat
23 22. Ikatan hati
24 23. Direkam dan Diunggah
25 24. Pemilik cafe
26 25. Sepakat
27 26. Bertemu seseorang
28 27. Kebetulan? atau direncanakan?
29 28. Pulang terpisah
30 29. Kabar Buruk
31 30. Berubah
32 31. Pergi
33 32. Masa lalu yang terulang
34 33.Membaik
35 34. Cara Menghibur
36 35. Kalimat dengan Harapan
37 36. Si penyanyi jalanan.
38 37. Noel
39 38. Disukai
40 39.Kepekaan
41 40. Kilasan ingatan.
42 41. Kembali Menyanyi
43 42. Kembali berkumpul
44 43. Kembali dengan nama baru
45 44. Bangkit lagi.
46 45. Teman terbaik
47 46. Kata pertama
48 47. Naluri Alami
49 48. Keusilan Noel
50 49. 5 tahun Masih merindukanmu
51 50. Penolakan
52 51. Hal penting yang di lupakan
53 52. Mempertahankan
54 53. Perasaan tersembunyi
55 54. Buku APA???
56 55. Kue khusus
57 56.Apa yang telah terjadi???
58 57.Nyata atau tidak
59 58. Kau berhutang padaku!
60 59. Mantra tidur
61 60. Membaik
62 61.Berangkat
63 62. Cafe
64 63. Belum saatnya
65 64.Berselisih Jalan
66 65. Sepakat
67 66. Apakah itu kamu?
68 67. Tersudut.
69 68. Kamu siapa?
70 69. Kepanikan Sean.
71 70.Wanita Gila!
72 71. Sikap Aneh.
73 72.Bertahan
74 73. Hatiku sakit
75 74. Kalung milikku.
76 75.Suka usil
77 76. Kesal tanpa sebab
78 77. Salah menilai
79 78. Menunggu tanpa sadar
80 79. Akhirnya bertemu lagi
81 80. Kesamaan
82 81. Permintaan Kecil
83 82. Ber-teman
84 83.Hubungan baik
85 84.Kamu akan pergi?
86 85.Perasaanku
87 86. Fakta tentang
88 87.Pergi Bersama
89 88. Ke suatu tempat
90 89. Melewati batas.
91 90.Ungkapan
92 91. Menunggu Jawaban
93 92. Nyonya???
94 93.Nyloes
95 94.Menyelidiki
96 95. Terungkap.
97 96. Ingin bertemu
98 97. Aku Janji!
99 98. Bertindak lebih jauh
100 99.Rindu
101 100. Aku Boleh Datang?
102 101. Perkara lagu
103 102. Menyadarkan
104 103. janji Bertemu
105 104.Cedera
106 105.Mengungkapkan
107 106. Deja Vu
108 107. Penganggu
109 108. Lari
110 109. Muncul Ingatan Lain
111 110.Tawaran
112 111. Curahan Val
113 112. Tinggal Bersama
114 113. Tinggal bersama 2
115 114. Tinggal Bersama 3
116 115. Tinggal Bersama 4
117 116. Tinggal Bersama 5
118 117. Tinggal Bersama 6
119 118. Dia Milikmu
120 119.Mengelak
121 120.Pengganggu
122 121. Ingatan utuh
123 122. Persiapan
124 123. Keributan
125 124.Rencana
126 125. Kembalinya sang idola
127 126. Kembali Bersama
128 127. Penurut
129 128.Kecrdasan
130 129. Happy
131 130. Happy and ,,,,,
132 131. Janjiku
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
1. Kenapa Marah?
3
2.Gelisah
4
3.Kembali bertemu teman
5
4. Hal mendadak
6
5.Bernyanyi
7
6. Lagu ciptaan sendiri
8
7. Ngambek?
9
8. Perkara salah gandeng
10
9. Temu dan Sapa
11
10. Pertanyaan dadakan.
12
11. Alasan
13
12.Tersebar
14
13. Penggoda Kecil!
15
14. Kebetulan lagi??
16
15.Permintaan dari Agensi
17
16.Bertemu Agensi
18
17.Obrolan di Balkon
19
18. Val Johnson
20
19.Mimpi
21
20. Berangkat Tour
22
21. Jauh namun dekat
23
22. Ikatan hati
24
23. Direkam dan Diunggah
25
24. Pemilik cafe
26
25. Sepakat
27
26. Bertemu seseorang
28
27. Kebetulan? atau direncanakan?
29
28. Pulang terpisah
30
29. Kabar Buruk
31
30. Berubah
32
31. Pergi
33
32. Masa lalu yang terulang
34
33.Membaik
35
34. Cara Menghibur
36
35. Kalimat dengan Harapan
37
36. Si penyanyi jalanan.
38
37. Noel
39
38. Disukai
40
39.Kepekaan
41
40. Kilasan ingatan.
42
41. Kembali Menyanyi
43
42. Kembali berkumpul
44
43. Kembali dengan nama baru
45
44. Bangkit lagi.
46
45. Teman terbaik
47
46. Kata pertama
48
47. Naluri Alami
49
48. Keusilan Noel
50
49. 5 tahun Masih merindukanmu
51
50. Penolakan
52
51. Hal penting yang di lupakan
53
52. Mempertahankan
54
53. Perasaan tersembunyi
55
54. Buku APA???
56
55. Kue khusus
57
56.Apa yang telah terjadi???
58
57.Nyata atau tidak
59
58. Kau berhutang padaku!
60
59. Mantra tidur
61
60. Membaik
62
61.Berangkat
63
62. Cafe
64
63. Belum saatnya
65
64.Berselisih Jalan
66
65. Sepakat
67
66. Apakah itu kamu?
68
67. Tersudut.
69
68. Kamu siapa?
70
69. Kepanikan Sean.
71
70.Wanita Gila!
72
71. Sikap Aneh.
73
72.Bertahan
74
73. Hatiku sakit
75
74. Kalung milikku.
76
75.Suka usil
77
76. Kesal tanpa sebab
78
77. Salah menilai
79
78. Menunggu tanpa sadar
80
79. Akhirnya bertemu lagi
81
80. Kesamaan
82
81. Permintaan Kecil
83
82. Ber-teman
84
83.Hubungan baik
85
84.Kamu akan pergi?
86
85.Perasaanku
87
86. Fakta tentang
88
87.Pergi Bersama
89
88. Ke suatu tempat
90
89. Melewati batas.
91
90.Ungkapan
92
91. Menunggu Jawaban
93
92. Nyonya???
94
93.Nyloes
95
94.Menyelidiki
96
95. Terungkap.
97
96. Ingin bertemu
98
97. Aku Janji!
99
98. Bertindak lebih jauh
100
99.Rindu
101
100. Aku Boleh Datang?
102
101. Perkara lagu
103
102. Menyadarkan
104
103. janji Bertemu
105
104.Cedera
106
105.Mengungkapkan
107
106. Deja Vu
108
107. Penganggu
109
108. Lari
110
109. Muncul Ingatan Lain
111
110.Tawaran
112
111. Curahan Val
113
112. Tinggal Bersama
114
113. Tinggal bersama 2
115
114. Tinggal Bersama 3
116
115. Tinggal Bersama 4
117
116. Tinggal Bersama 5
118
117. Tinggal Bersama 6
119
118. Dia Milikmu
120
119.Mengelak
121
120.Pengganggu
122
121. Ingatan utuh
123
122. Persiapan
124
123. Keributan
125
124.Rencana
126
125. Kembalinya sang idola
127
126. Kembali Bersama
128
127. Penurut
129
128.Kecrdasan
130
129. Happy
131
130. Happy and ,,,,,
132
131. Janjiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!