1. Kenapa Marah?

' KRINCINGG,,,,!'

Suara lonceng di atas pintu cafe terdengar ketika seorang wanita dengan pakaian santai mendorong pintu dan melangkah masuk kedalam, berjalan menuju meja dimana seorang pria telah duduk disana.

"Kevin,," desisnya.

"Vania? Apa yang kau lakukan di sini?" pria bernama kevin balas bertanya.

"Nayrela memintaku untuk kemari menemuinya dengan alasan ada yang ingin dia bicarakan mengenai buku," jelasnya.

"Dan, kau?" Vania menatap Kevin dengan alis terangkat.

"Nayla memintaku menemaninya membeli sesuatu, tapi ingin makan di cafe ini sebelum berangkat," jelas Kevin.

"Dia sengaja mempertemukan kita lagi?" geram Vania seraya duduk.

"Kurasa sudah saatnya kita mengatakan padanya bahwa semua rencananya gagal," ucap Kevin.

"Aku setuju," sambut Vania.

Sejujurnya Vania menyukai Kevin sejak lama, dan Nayla menyadarinya. Awalnya, Kevin juga tertarik padanya, namun entah kenapa sikap Kevin berangsur-angsur berubah, seolah perasaan yang semula ada dihati Kevin lenyap tanpa bekas

Kevin menjadi bersikap datar pada Vania, apalagi setelah tau bahwa Nayla beberapa kali dengan sengaja membuat mereka berdua bersama.

Hingga pada akhirnya Vania berusaha menghilangkan perasaannya terhadap Kevin. Dan tentu saja itu berhasil karena Vania memilih membuka hatinya untuk seseorang yang mencintainya, dan masih berusaha membalas cinta orang itu.

"Haruskah aku tanyakan padanya dimana dia sekarang?" tanya Vania.

"Biar aku saja," sambut Kevin seraya mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Namun gerakan Kevin terhenti, dan beralih menatap Vania.

"Kita temui langsung saja dia. Aku yakin dia ada di apartemen sekarang," ucap Kevin.

"Kau yakin?" tanya Vania.

"Rory mengatakan padaku bahwa buku yang ada di apartemen akan di pindahkan ke perpustakaan, dan kau tau bagaimana Nayla bukan?" ujar Kevin menaikkan alisnya.

"Ah,,, aku mengerti. Dia tidak mungkin tidak mengawasi mereka yang memindahkan buku miliknya," sambut Vania.

Mereka duduk sebentar setelah memesan minuman, menikmatinya sedikit dan pergi meninggalkan cafe. Vania duduk satu mobil bersama Kevin dalam keheningan panjang. Hingga saat mereka sampai diapartemen Nayla, mereka justru mendapati Martin, Thomas dan si kembar Ethan, Nathan juga berada disana termasuk Adrian.

Nayla duduk di sofa dengan tangan terlipat, dan menatap Martin. Lagi-lagi memasang wajah cemberut. Satu hal yang kurang bagi Kevin adalah, Rory tidak terlihat.

"Ada apa ini?" tanya Kevin mengejutkan mereka.

"Dia merusak gitarku," papar Nayla menunjuk Martin seolah tengah mengadu.

"Aaa_,,,?" kening Kevin berkerut menatap Martin yang tampak terpojok.

Bahkan tiga teman disampingnya tampak tidak bisa menolongnya. Seolah mengatakan Martin memang melakukan kesalahan. Dan yang menjadi masalah adalah saat ini Nayla sedang dalam mode sensitif, dimana ia tidak bisa tersentuh dengan satu kesalahan kecil.

"Aku sudah bilang padanya untuk memainkan gitar putih saja, jangan yang coklat, tapi dia tidak mendengarkanku," adu Nayla.

"Dan sekarang, senarnya benar-benar putus," imbuhnya.

"Aku benar-benar tidak sengaja, Nay," sesal Martin.

"Itu karena kamu keras kepala," sambut Nayla kesal.

"Hey,,, sudahlah,, aku akan mencarikan senar gantinya," bujuk Kevin.

"Senar yang ini sulit untuk mendapatkannya, aku bahkan mencarinya selama beberapa bulan dan tetap tidak mendapatkannya," jawab Nayla.

Nayla semakin memajukan bibirnya, membuat Martin mengaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa lucu namun juga merasa bersalah.

Hal baru bagi Martin saat ini adalah melihat sikap manja Nayla yang pertama kalinya, seperti menghadapi anak kecil yang es krimnya di rebut olehnya.

"Kalau begitu, aku belikan gitar yang baru, kamu bisa memilih gitar mana saja yang kamu mau," bujuk kevin lagi.

"Ini bukan tentang gitarnya, tapi kenangannya," tukas Nayla.

Kevin mulai mengaruk kepalanya, bingung bagaimana membujuk Nayla yang menyalakan mode merajuknya.

"Ma Chérie, Aku membawakanmu sesuatu,"

Suara Rory muncul diambang pintu, membuat mereka serentak menoleh kearahnya.

Rory sedikit terengah-engah dengan keringat membasahi wajahnya. Satu tangannya membawa sebuah paper bag coklat yang ia pamerkan kepada Nayla.

"Kapan kau datang?" tanya Rory pada Kevin.

"Baru saja, dan ada drama disini," jawab Kevin kembali beralih pada Nayla.

"Apa itu?" sela Nayla menyambut Rory.

"Puding Toffee," jawab Rory.

Nayla segera menerimanya dengan mata berbinar, dan mengeluarkan isinya.

"Tidak dingin," komentar Nayla.

"Masukan dulu saja ke lemari pendingin sebentar," saran Rory.

Nayla mengangguk, lalu beranjak dari duduknya. Ingin meletakkan puding ditangannya ke lemari pendingin. Memunculkan tatapan bingung diwajah mereka yang berada disana.

"Kok bisa?" celetuk Nathan dengan wajah bingung.

"Dia menginginkan puding itu sejak kemarin, tapi aku gagal mendapatkannya," terang Rory.

Nathan mengangguk mengerti.

"Dia masih marah?" tanya Rory beralih menatap Martin.

"Yah,,, karena aku juga bersalah, wajar saja dia marah," desah Martin.

"Semenjak dia hamil, dia benar-benar sensitif," celetuk Ethan.

"Itu karena pengaruh hormonnya," sela Thomas.

"Dan Martin yang selalu menjadi korban," timpal Nathan menahan tawa.

Serentak mereka melakukan hal yang sama, menahan tawa mereka, ketika kembali mendengar suara Nayla.

"Lalu, bagaimana dengan gitarku,"

Nayla kembali mengingat tentang gitarnya, menatap Martin meminta jawaban.

"Heii,, ayolah,,, lepaskan saja untuk kali ini," bujuk Rory menghampiri Nayla.

"Tapi kan_,,,"

"Lihat wajahnya, dia bahkan seperti orang yang akan melahirkan, kenapa kamu terus mendesaknya?" ucap Rory tanpa beban.

"Hei,,, apa maksudnya itu?" sembur Martin tidak terima dengan perkataan Rory.

"Lihat kan? Dia sekarang marah, dia juga menjadi lebih sensitif dibandingkan denganmu," ujar Rory lagi.

Rory merangkul Nayla, dan menariknya mendekat kearahnya. Sementara mereka yang mendengarkan ucapan Rory gagal menyembunyikan tawa mereka.

"Aku akan mencarikan senar gantinya, hanya saja perlu waktu jika ingin medapatkan yang sama persis, jadi, lepaskan saja Martin untuk kali ini," bujuk Rory.

"Lagi pula dia tidak sengaja, dan dia juga sudah meminta maaf padamu," imbuhnya.

Nayla menurut meski wajahnya masih cemberut.

"Permisi Nyonya, maaf menganggu,"

Suara ramah pria menyela mereka membuat mereka serentak menoleh.

Seorang pria dengan topi di kepalanya membungkukkan sedikit badannya dan tersenyum ramah pada mereka. Pakaian mereka yang khas dengan tulisan jasa kirim di punggungnya.

"Ya?" sambut Nayla.

"Semua buku sudah bisa di pindahkan, anda bisa memeriksanya lebih dulu untuk memastikannya," ucapnya sopan.

"Tidak perlu, aku percaya pada kalian, kalian bisa membawanya," jawab Nayla.

"Baik," jawabnya.

Pria itu pun pergi, tak lama berselang muncul lagi dengan kotak besar ditangannya. Dua temannya mengikutinya dari belakang dengan kotak ukuran sama dan meletakkannya di depan pintu apartemen.

Mereka kembali masuk untuk mengambil kotak lain, sementara salah satu dari mereka pergi keluar untuk mengambil troli barang.

"Aku akan ikut bersama mereka untuk memantau semua bukumu. Alvis akan kesulitan jika melakukannya sendiri," ucap Adrian memecah keheningan.

"Tapi itu di luar pekerjaanmu," sanggah Nayla.

"Apa maksudmu di luar pekerjaanku? Aku bahkan selalu melakukannya disini," sambut Adrian tertawa.

Yah,, selama ini yang merapikan ruang kerja Nayla memang Adrian, akan tetapi setelah Nayla menikah ia memindahkan semua buku-bukunya ke gedung yang dibelikan Rory untuknya dan menjadikannya perpustakaan.

Semua buku karyanya pun berada di sana dan disusun di ruangan yang berbeda, dimana orang-orang bisa meminjam buku itu hanya dengan di baca di sana, dan mereka yang meminjam untuk dibawa pulang, memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi dan memiliki batas waktu lebih sedikit dibandingkan dengan buku lain.

Mereka yang melanggar diharuskan untuk membayar denda, dimana uang denda yang terkumpul akan didonasikan ke sekolah terdekat.

Sekolah itu juga diperbolehkan untuk meminjam buku di perpustakaan Nayla. Hingga akhirnya Nayla memperkerjakan orang untuk mengelola perpustakaan.

 Seseorang yang telah di pilih Nayla secara pribadi setelah Rory merekrut tiga puluh orang, dan hanya empat yang di pilih Nayla, salah satunya yang terbaik adalah Alvis.

"Kalau begitu, aku ikut," sela Vania.

"Itu lebih baik, akan lebih cepat selama kamu ikut," sambut Adrian senang.

"Kamu juga pergi, Vani?" tanya Nayla dengan wajah memelas.

"Jangan beri aku tatapan seperti itu, lagi pula kamu tidak sendirian disini," sungut Vania.

Selesai mengatakan itu, Vania melangkah keluar bersama Adrian.

"Kita dapat undangan lagi," ucap Martin setelah Vania tidak lagi terlihat.

"Undangan?" ulang Kevin.

"Ya, tapi kali ini mereka berharap Nayla ikut," jelasnya.

"Kenapa?" sambut Nayla.

"Acara yang sekarang sama seperti siaran langsung saat itu (Saat dimana Nayla mengungkapkan identitas aslinya)," terang Martin.

"Dan sepertinya kita juga akan melakukan tour selama empat bulan," jelas Martin mengecilkan suaranya lalu menatap Nayla.

"Kenapa menatapku? Aku tidak ikut jika itu tour kalian," tukas Nayla.

"Maksudku, itu artinya, Rory harus ikut juga," jelas Martin.

"Ehhh,, kenapa dia harus ikut?" protes Nayla.

Martin kembali mengaruk kepalanya dengan putus asa, bingung dengan bagaimana cara menjelaskannya.

"Karena dia leader, Nay. Tentu saja dia harus ikut," sela Kevin menjelaskan.

"Semua lagu, dia memiliki andil terbanyak, bagaimana jadinya kalau dia tidak ikut?" imbuhnya.

Nayla terdiam, baru saja menyadari sesuatu yang tidak ia tangkap sebelumnya.

"Kamu bisa saja ikut, tapi kami juga khawatir kalau kamu tidak sanggup dalam perjalanan dengan keadaan kamu sekarang," jelas Kevin hati-hati.

"Kapan?" tanya Nayla.

"Bulan depan," jawab Martin.

Nayla hanya mengangguk lesu, tersenyum beberapa saat lalu pergi ke ruang kerjanya tanpa mengatakan apa-apa.

Meski Nayla tidak tidak mengatakan apapun, mereka tau, terasa sulit bagi Nayla harus kembali terpisah dari Rory.

...@@@@@@@@@@@...

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

like dan iklan

2024-02-08

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Hahaha, kasihan Marthin

2024-01-27

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

bikin kepo wehhh

2023-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Kenapa Marah?
3 2.Gelisah
4 3.Kembali bertemu teman
5 4. Hal mendadak
6 5.Bernyanyi
7 6. Lagu ciptaan sendiri
8 7. Ngambek?
9 8. Perkara salah gandeng
10 9. Temu dan Sapa
11 10. Pertanyaan dadakan.
12 11. Alasan
13 12.Tersebar
14 13. Penggoda Kecil!
15 14. Kebetulan lagi??
16 15.Permintaan dari Agensi
17 16.Bertemu Agensi
18 17.Obrolan di Balkon
19 18. Val Johnson
20 19.Mimpi
21 20. Berangkat Tour
22 21. Jauh namun dekat
23 22. Ikatan hati
24 23. Direkam dan Diunggah
25 24. Pemilik cafe
26 25. Sepakat
27 26. Bertemu seseorang
28 27. Kebetulan? atau direncanakan?
29 28. Pulang terpisah
30 29. Kabar Buruk
31 30. Berubah
32 31. Pergi
33 32. Masa lalu yang terulang
34 33.Membaik
35 34. Cara Menghibur
36 35. Kalimat dengan Harapan
37 36. Si penyanyi jalanan.
38 37. Noel
39 38. Disukai
40 39.Kepekaan
41 40. Kilasan ingatan.
42 41. Kembali Menyanyi
43 42. Kembali berkumpul
44 43. Kembali dengan nama baru
45 44. Bangkit lagi.
46 45. Teman terbaik
47 46. Kata pertama
48 47. Naluri Alami
49 48. Keusilan Noel
50 49. 5 tahun Masih merindukanmu
51 50. Penolakan
52 51. Hal penting yang di lupakan
53 52. Mempertahankan
54 53. Perasaan tersembunyi
55 54. Buku APA???
56 55. Kue khusus
57 56.Apa yang telah terjadi???
58 57.Nyata atau tidak
59 58. Kau berhutang padaku!
60 59. Mantra tidur
61 60. Membaik
62 61.Berangkat
63 62. Cafe
64 63. Belum saatnya
65 64.Berselisih Jalan
66 65. Sepakat
67 66. Apakah itu kamu?
68 67. Tersudut.
69 68. Kamu siapa?
70 69. Kepanikan Sean.
71 70.Wanita Gila!
72 71. Sikap Aneh.
73 72.Bertahan
74 73. Hatiku sakit
75 74. Kalung milikku.
76 75.Suka usil
77 76. Kesal tanpa sebab
78 77. Salah menilai
79 78. Menunggu tanpa sadar
80 79. Akhirnya bertemu lagi
81 80. Kesamaan
82 81. Permintaan Kecil
83 82. Ber-teman
84 83.Hubungan baik
85 84.Kamu akan pergi?
86 85.Perasaanku
87 86. Fakta tentang
88 87.Pergi Bersama
89 88. Ke suatu tempat
90 89. Melewati batas.
91 90.Ungkapan
92 91. Menunggu Jawaban
93 92. Nyonya???
94 93.Nyloes
95 94.Menyelidiki
96 95. Terungkap.
97 96. Ingin bertemu
98 97. Aku Janji!
99 98. Bertindak lebih jauh
100 99.Rindu
101 100. Aku Boleh Datang?
102 101. Perkara lagu
103 102. Menyadarkan
104 103. janji Bertemu
105 104.Cedera
106 105.Mengungkapkan
107 106. Deja Vu
108 107. Penganggu
109 108. Lari
110 109. Muncul Ingatan Lain
111 110.Tawaran
112 111. Curahan Val
113 112. Tinggal Bersama
114 113. Tinggal bersama 2
115 114. Tinggal Bersama 3
116 115. Tinggal Bersama 4
117 116. Tinggal Bersama 5
118 117. Tinggal Bersama 6
119 118. Dia Milikmu
120 119.Mengelak
121 120.Pengganggu
122 121. Ingatan utuh
123 122. Persiapan
124 123. Keributan
125 124.Rencana
126 125. Kembalinya sang idola
127 126. Kembali Bersama
128 127. Penurut
129 128.Kecrdasan
130 129. Happy
131 130. Happy and ,,,,,
132 131. Janjiku
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
1. Kenapa Marah?
3
2.Gelisah
4
3.Kembali bertemu teman
5
4. Hal mendadak
6
5.Bernyanyi
7
6. Lagu ciptaan sendiri
8
7. Ngambek?
9
8. Perkara salah gandeng
10
9. Temu dan Sapa
11
10. Pertanyaan dadakan.
12
11. Alasan
13
12.Tersebar
14
13. Penggoda Kecil!
15
14. Kebetulan lagi??
16
15.Permintaan dari Agensi
17
16.Bertemu Agensi
18
17.Obrolan di Balkon
19
18. Val Johnson
20
19.Mimpi
21
20. Berangkat Tour
22
21. Jauh namun dekat
23
22. Ikatan hati
24
23. Direkam dan Diunggah
25
24. Pemilik cafe
26
25. Sepakat
27
26. Bertemu seseorang
28
27. Kebetulan? atau direncanakan?
29
28. Pulang terpisah
30
29. Kabar Buruk
31
30. Berubah
32
31. Pergi
33
32. Masa lalu yang terulang
34
33.Membaik
35
34. Cara Menghibur
36
35. Kalimat dengan Harapan
37
36. Si penyanyi jalanan.
38
37. Noel
39
38. Disukai
40
39.Kepekaan
41
40. Kilasan ingatan.
42
41. Kembali Menyanyi
43
42. Kembali berkumpul
44
43. Kembali dengan nama baru
45
44. Bangkit lagi.
46
45. Teman terbaik
47
46. Kata pertama
48
47. Naluri Alami
49
48. Keusilan Noel
50
49. 5 tahun Masih merindukanmu
51
50. Penolakan
52
51. Hal penting yang di lupakan
53
52. Mempertahankan
54
53. Perasaan tersembunyi
55
54. Buku APA???
56
55. Kue khusus
57
56.Apa yang telah terjadi???
58
57.Nyata atau tidak
59
58. Kau berhutang padaku!
60
59. Mantra tidur
61
60. Membaik
62
61.Berangkat
63
62. Cafe
64
63. Belum saatnya
65
64.Berselisih Jalan
66
65. Sepakat
67
66. Apakah itu kamu?
68
67. Tersudut.
69
68. Kamu siapa?
70
69. Kepanikan Sean.
71
70.Wanita Gila!
72
71. Sikap Aneh.
73
72.Bertahan
74
73. Hatiku sakit
75
74. Kalung milikku.
76
75.Suka usil
77
76. Kesal tanpa sebab
78
77. Salah menilai
79
78. Menunggu tanpa sadar
80
79. Akhirnya bertemu lagi
81
80. Kesamaan
82
81. Permintaan Kecil
83
82. Ber-teman
84
83.Hubungan baik
85
84.Kamu akan pergi?
86
85.Perasaanku
87
86. Fakta tentang
88
87.Pergi Bersama
89
88. Ke suatu tempat
90
89. Melewati batas.
91
90.Ungkapan
92
91. Menunggu Jawaban
93
92. Nyonya???
94
93.Nyloes
95
94.Menyelidiki
96
95. Terungkap.
97
96. Ingin bertemu
98
97. Aku Janji!
99
98. Bertindak lebih jauh
100
99.Rindu
101
100. Aku Boleh Datang?
102
101. Perkara lagu
103
102. Menyadarkan
104
103. janji Bertemu
105
104.Cedera
106
105.Mengungkapkan
107
106. Deja Vu
108
107. Penganggu
109
108. Lari
110
109. Muncul Ingatan Lain
111
110.Tawaran
112
111. Curahan Val
113
112. Tinggal Bersama
114
113. Tinggal bersama 2
115
114. Tinggal Bersama 3
116
115. Tinggal Bersama 4
117
116. Tinggal Bersama 5
118
117. Tinggal Bersama 6
119
118. Dia Milikmu
120
119.Mengelak
121
120.Pengganggu
122
121. Ingatan utuh
123
122. Persiapan
124
123. Keributan
125
124.Rencana
126
125. Kembalinya sang idola
127
126. Kembali Bersama
128
127. Penurut
129
128.Kecrdasan
130
129. Happy
131
130. Happy and ,,,,,
132
131. Janjiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!