3.Kembali bertemu teman

##Di Bâtiment...

Gedung tempat latihan sekaligus tempat mereka tinggal dan melaukan kegiatan lain yang biasa mereka sebut dengan Bâtiment, semua anggota FM tengah berkumpul setelah melakukan latihan singkat termasuk Rory.

"Jadi, Nayla bersedia hadir di acara nanti?" tanya Martin memastikan.

"Itu yang dia katakan. Tapi aku mengkhawatirkan satu hal," ujar Rory.

"Apa?" tanya Martin.

"Dia sangat sensitif dengan bau, aku hanya khawatir jika di sana_,,,"

"Aku akan mengatur semuanya, jangan lupakan siapa aku, Rory. Tentu saja aku sangat memahami hal itu, dan aku juga tau persis aroma apa saja yang tidak dia sukai," potong Martin tersenyum.

"Kau pikir, berapa lama aku menjadi manager kalian? Semua yang berkaitan dengan kalian semua, aku mengingatnya diluar kepala," sambungnya, menghadirkan senyum tipis dibibir Rory.

"Aku bisa melakukannya dengan sangat mudah, yang sulit bagiku adalah membujuknya ketika dia marah padaku," ucap Martin meringis sembari mengaruk kepalanya.

"Apakah Nayla masih marah padaku?" tanya Martin was-was.

"Apakah itu satu-satunya hal yang kau khawatirkan?" sambut Ethan menyemburkan tawa.

"Lebih dari apapun," jawab Martin cepat.

Suara tawa meledak begitu saja ketika Martin menjawab tanpa berpikir.

"Kau tau dia tidak pernah marah padamu terlalu lama bukan?" ucap Rory balas bertanya.

"Itu benar, hanya saja, aku merasa Nayla sangat marah kali ini," keluh Martin.

"Dia bahkan tidak membahas tentang gitar itu sedikitpun," jawab Rory menenangkan.

"Apakah dia memikirkan tentang tour?" tanya Kevin.

"Yah,,, dia memang memikirkan itu dan gelisah karenanya. Tapi, aku bisa menenangkannya, setidaknya untuk saat ini," jawab Rory.

"Sejujurnya, aku tak masalah jika dia ingin ikut, hanya saja kondisinya sekarang berbeda," ucap Martin. "Dan kita tidak hanya melakukan satu kali penerbangan saja," imbuhnya.

"Dia juga menyadari hal itu, Martin," sambut Rory.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita ajak dia makan bersama lebih sering?" tawar Thomas.

"Kau hanya ingin membahas tentang buku bukan?" sambut Kevin menyipitkan matanya.

"Kenapa sekarang kau peka sekali jika berhubungan dengannya?" gerundel Thomas.

"Tentu saja, karena dia adikku," jawab Kevin percaya diri.

"Apakah kau sadar, kau bahkan tidak bersikap demikian ketika itu mengenai Rory?" sambut Nathan.

"Karena dia juga pria, tentu saja akan berbeda," jawab Kevin tanpa beban.

"Haahh,,, apapun," desah Thomas merasa kalah.

"Lalu, apakah Nayla hari ini ke kantor?" tanya Ethan.

"Tidak, dia mengatakan ingin melihat perpustakaan untuk memastikan semua bukunya," jawab Rory. "Dan jalan-jalan setelahnya," imbuhnya.

"Kau yakin membiarkan dia pergi sendirian?" tanya Ethan.

"Sean dan Bob selalu bersamanya," jawab Rory.

"Tapi kau juga tau dia keras kepala, bukan?" sambut Thomas mengingatkan.

"Mereka berdua bahkan tidak akan bisa menghentikannya untuk melakukan apapun," timpal Nathan.

"Jelas saja mereka tidak akan bisa menghentikannya, mereka merasa takut lebih dulu ketika melihat Nayla marah," sambung Ethan.

'Mereka sebenarnya teman atau musuh?' rutuk Martin dalam hati.

"Itu_,,,,,"

Kalimat Rory mengantung, namun tangannya segera merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Nayla. Teman-temannya benar-benar berhasil memprovokasinya hingga membuat ia merasa khawatir.

"Nyalakan pengeras suaranya!" perintah Kevin.

'Seenaknya saja memerintah dengan wajah datar begitu,' gerundel hati Rory.

Rory memajukan bibirnya, namun tetap melakukan apa yang di minta Kevin. Menunggu selama beberapa saat hingga suara Nayla akhirnya menjawab panggilan Rory.

📞📞📞

"Apakah seseorang memprovokasimu lagi, Mon Chérie?" sambut Nayla seolah tau apa yang terjadi.

"Apakah aku memiliki istri seorang cenayang?" jawab Rory balas bertanya.

"Pft,,, ha ha ha apa maksudmu?" sambut Nyla tertawa.

"Kamu tidak biasanya menghubungiku ketika aku sudah mengatakan kemana aku akan pergi hari ini jika itu memang bukan hal mendesak," terang Nayla.

"Aku hanya ingin memastikan, dimana kamu sekarang?" tanya Rory.

"Ehm,,, aku di Coven Garden Market. Aku ingin membeli sesuatu, tapi sekarang aku bingung ingin membeli apa," papar Nayla.

"Apa yang kamu rencanakan sebelum pergi kesana?" tanya Rory tertawa geli.

"Uhm,,, entahlah. Aku sepertinya melupakan apa yang ingin ku beli sebelumnya," jawab Nayla dengan suara polosnya.

"Apakah Sean dan Bob bersamamu?" tanya Rory.

"Ukh,,, Kamu pasti dipaksa Kevin untuk menyalakan pengeras suara, itu sebabnya kamu menanyakan ini, benar bukan?" sambut Nayla.

"Pft,,, Ha ha ha, Kau sangat mudah tertangkap olehnya," sela Ethan tertawa.

"Sepertinya sebutan cenayang akan masuk akal sekarang," timpal Nathan juga tertawa.

"DIAM!" tukas Kevin dan Nayla serentak.

(Ethan dan Nathan terbungkam seketika)

"Jawab saja, Nay! Apakah Sean dan Bob bersamamu?" tanya Kevin.

"Bob aku minta untuk tetap di mobil, lalu Sean,,, "

"Dia tidak bersamamu?" tanya Kevin tidak sabar.

"Dia pergi ke toilet lima menit lalu," jawab Nayla tenang.

"Dan kamu berkeliling sendirian tanpa menunggu Sean? Kenapa kamu tidak membawa Bob bersamamu?" cecar Kevin.

"Karena Bob bukan barang yang bisa ku bawa," jawab Nayla asal.

(Thomas, Nathan, Ethan dan Martin terkekeh pelan mendengar jawaban Nayla)

"Dan lagi, aku tidak mungkin menunggu Sean di toilet pria," imbuhnya.

"Minta Bob untuk menemanimu," ucap Kevin lagi.

"Aku akan menarik perhatian jika Bob juga ada disekitarku," jawab Nayla beralasan.

"Ini untuk keamananmu sendiri," balas Kevin.

"Sean saja sudah cukup, sebentar lagi dia kembali," jawab Nayla menenangkan.

"Apa kau sudah selesai, Kevin?" sela Rory.

"Hei,,, ada kedai baru disini, apakah kalian ingin beberapa? Aku bisa membelinya sebelum ke Bâtiment," ucap Nayla menengahi Rory dan Kevin.

"Haahh,,, baiklah, kedai apa itu?" desah Rory segera menangkap maksud Nayla.

"Tunggu sebentar,,, ehm,,, itu seperti Croissant atau Pastry mungkin," jawab Nayla ragu.

"Aku tidak begitu melihatnya, tapi aku bisa mendekat untuk melihat lebih jelas," sambung Nayla.

"Apakah itu memiliki antrian?" tanya Ethan menyela.

"Uhm,,, yah, dan itu cukup panjang, mungkin mereka membeli untuk kudapan siang," papar Nayla.

"Kalau begitu tidak perlu," sambut Martin.

"Tapi, jika itu sampai memiliki antrian sepanjang itu, bukankah itu artinya makanan yang mereka jual enak?" sanggah Nayla.

"Jika itu membuatmu menunggu antrian, lebih baik lupakan aja," jawab Martin.

"Tapi_,,,"

"Jika kamu sangat ingin memakannya, aku akan membelikannya," potong Martin cepat.

"Baiklah,,, apapun yang kau inginkan," desah Nayla menyerah.

"Sepertinya kalian baru saja selesai membahas hal penting," tutur Nayla.

"Jika mengingat kalian sedang berkumpul, lalu menghubungiku dan Martin tidak memarahi kalian tentu saja," imbuhnya.

"Persis seperti yang kamu katakan," sambut Rory tertawa.

"Apakah Sean masih belum kembali?" tanya Rory.

"Entah,,, dia tidak mungkin tersesat kan?" ucap Nayla pelan terdengar sedikit khawatir.

"Aku akan menghubunginya, dimana posisimu sekarang, Nay?" tanya Kevin.

"Di area Jubilee market, tunggu_,,," Nayla menahan Kevin yang baru akan menghubungi Sean.

"Ada apa?" tanya Kevin.

"Sepertinya, itu Sean, dia mencariku dan tidak melihatku. Aku akan melambai sebentar agar dia melihatku," ucap Nayla.

"Aduh,,!!!"

'TRAAKK,,,!!!"

"Nay,,?" panggil Kevin segera mengerutkan keningnya.

"Ma Chérie,? Apa yang terjad_,,," panggil Rory.

📞📞📞

Kalimat Rory terhenti saat panggilan tiba-tiba berakhir. Rory kembali menghubungi Nayla, namun tidak bisa lagi terhubung.

"Kenapa sekarang tidak aktif?" ucap Rory panik.

Rory kembali menghubungi istrinya, namun tetap saja tidak bisa lagi terhubung.

"Kita kesana sekarang!" tegas Kevin langsung berdiri.

Tanpa aba-aba, mereka serentak bergerak, berjalan dengan langkah terburu-buru menuju mobil mereka. Sementara Kevin berusaha menghubungi Sean untuk memastikan Nayla tetap aman.

"Hallo, saya tuan? Ada apa?" sambut Sean saat panggilan Kevin terhubung.

"Dimana kau sekarang?" tanya Kevin tidak sabar.

"Saya baru saja dari toilet tuan, dan sedang mencari Nyonya. Tadi, nyonya mengatakan akan berkeliling di area Jubilee Market," jelas Sean.

"Lekas temukan, ada sesuatu yang terjadi, jangan sampai terjadi sesuatu padanya!" perintah Kevin.

"Baik, saya akan menghubungi anda saat bersama nyo_,,nya,, Ah,, saya melihatnya. Tunggu sebentar,"

Suara Sean menghilang, digantikan dengan suara langkah kaki cepat dari Sean.

Nayla yang saat itu ditabrak seseorang hingga membuat ponselnya terjatuh. Tubuhnya terhuyung dan hampir bernasib sama dengan ponsel ketika sepasang tangan menangkapnya dengan cepat.

"Awas nona!" seru suara pria.

Pria itu menangkap Nayla tepat waktu. Tangannya menahan bahu Nayla, namun matanya menatap marah pada orang yang manabrak Nayla dan pergi begitu saja.

"Apakah anda baik-baik saja?"tanyanya khawatir.

"Saya baik-baik saja, terima kasih," ucap Nayla

Nayla mendongak untuk melihat siapa yang telah menolongnya, seketika tersenyum.

"Nayla,,,?" desis pria itu.

"Val,,,?" desis Nayla.

Mereka serentak menybutkan nama. Pria yang disebut Val segera melepaskan tangannya dari bahu Nayla, dan tersenyum canggung.

"Ahh,,, maaf nona, saya tidak_,,,"

"Kenapa seakarang kamu tampak kaku, Val?" sambut Nayla tersenyum ramah.

"Anda,,, mengingat saya?" tanya Val.

"Tentu saja," sambut Nayla. "Dan tolong jangan bersikap formal padaku," harap Nayla.

"Tapi_,,,"

"Kita bahkan pernah mengobrol santai," potong Nayla.

"Saat itu saya tidak tau kalau anda adalah Nyloes," jawab Val.

"Apa yang membuatnya berbeda? Itu tetap tak merubah bahwa kamu pernah mengobrol santai denganku, kamu bahkan memberiku buku favoritku," balas Nayla.

"Itu bukan apa-apa," jawab Val.

Val berpaling sesaat dan membungkuk untuk mengambil ponsel Nayla.

"Sepertinya ponsel anda rusak," ucap Val.

Nayla menerima ponsel yang disodorkan Val padanya.

"Haahh,,, rusak lagi," keluh Nayla. "Entah sudah yang keberapa kalinya aku menjatuhkan ponselku," keluh Nayla.

"Lebih tepatnya anda tidak menjatuhkan ponsel anda, tapi seseorang menabrak anda menyebabkan ponsel anda terjatuh," ralat Val.

"Tetap saja," sambut Nayla menatap ponselnya, lalu menghembuskan nafas panjang.

"Apakah anda datang sendirian?" tanya Val.

"Bisakah kamu tidak menggunakan bahasa formal padaku?" pinta Nayla. "Tolong!" imbuhnya berharap.

"Saya hanya merasa itu kurang pantas," jawab Val.

"Aku yang memintamu untuk melakukannya," balas Nayla.

Val terdiam sejenak untuk berpikir. Menimbang-nimbang keinginan idolanya. Sosok yang sangat ia idolakan berdiri di depannya dan meminta dirinya untuk bersikap layaknya seorang teman dimana mereka memang telah berteman sebelum Val tau siapa Nayla sebenarnya

"Baiklah kalau begitu," jawab Val pada akhirnya, memilih untuk menuruti keinginan Nayla.

Jawaban Val berhasil menghadirkan senyum manis di wajah Nayla, yang membuat Val terpana selama beberapa saat, hingga sebuah suara pria lain menyadarkan dirinya.

"Nyonya,,"

Suara Sean membuat mereka berdua menoleh, hanya untuk melihat Sean menghampiri Nayla dengan sedikit terengah-engah sembari memberikan ponselnya pada Nayla.

"Tuan mengkhawatirkan anda karena panggilan terputus dan ponsel anda tidak bisa di hubungi," ucap Sean.

Nayla menerima ponsel Sean dan mendekatkan ke telinganya.

"Aku baik-baik saja, Kevin," sambut Nayla.

"Bagaimana kamu bisa tau ini aku? Aku jelas-jelas mendengar Sean tidak menyebut namaku," jawab Kevin balas bertanya.

"Karena kamu satu-satunya yang akan menghubungi Sean disaat panggilanku dengan Roy terputus tiba-tiba," jawab Nayla santai.

"Jadi, apa alasannya sekarang?" tanya Kevin.

Pertanyaan yang di ajukan Kevin justru terdengar sangat jelas berada dibelakangnya, membuat Nayla sontak berbalik dan terkejut melihat Kevin dan yang lain telah berada di belakangnya.

....

....

.

To be Continued

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Beli tali gantungan ponsel, Nay. Sayang hpnya

2024-02-09

0

Rahma AR

Rahma AR

kaku y nay

2024-02-09

1

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

🌹buatmu kak

2023-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Kenapa Marah?
3 2.Gelisah
4 3.Kembali bertemu teman
5 4. Hal mendadak
6 5.Bernyanyi
7 6. Lagu ciptaan sendiri
8 7. Ngambek?
9 8. Perkara salah gandeng
10 9. Temu dan Sapa
11 10. Pertanyaan dadakan.
12 11. Alasan
13 12.Tersebar
14 13. Penggoda Kecil!
15 14. Kebetulan lagi??
16 15.Permintaan dari Agensi
17 16.Bertemu Agensi
18 17.Obrolan di Balkon
19 18. Val Johnson
20 19.Mimpi
21 20. Berangkat Tour
22 21. Jauh namun dekat
23 22. Ikatan hati
24 23. Direkam dan Diunggah
25 24. Pemilik cafe
26 25. Sepakat
27 26. Bertemu seseorang
28 27. Kebetulan? atau direncanakan?
29 28. Pulang terpisah
30 29. Kabar Buruk
31 30. Berubah
32 31. Pergi
33 32. Masa lalu yang terulang
34 33.Membaik
35 34. Cara Menghibur
36 35. Kalimat dengan Harapan
37 36. Si penyanyi jalanan.
38 37. Noel
39 38. Disukai
40 39.Kepekaan
41 40. Kilasan ingatan.
42 41. Kembali Menyanyi
43 42. Kembali berkumpul
44 43. Kembali dengan nama baru
45 44. Bangkit lagi.
46 45. Teman terbaik
47 46. Kata pertama
48 47. Naluri Alami
49 48. Keusilan Noel
50 49. 5 tahun Masih merindukanmu
51 50. Penolakan
52 51. Hal penting yang di lupakan
53 52. Mempertahankan
54 53. Perasaan tersembunyi
55 54. Buku APA???
56 55. Kue khusus
57 56.Apa yang telah terjadi???
58 57.Nyata atau tidak
59 58. Kau berhutang padaku!
60 59. Mantra tidur
61 60. Membaik
62 61.Berangkat
63 62. Cafe
64 63. Belum saatnya
65 64.Berselisih Jalan
66 65. Sepakat
67 66. Apakah itu kamu?
68 67. Tersudut.
69 68. Kamu siapa?
70 69. Kepanikan Sean.
71 70.Wanita Gila!
72 71. Sikap Aneh.
73 72.Bertahan
74 73. Hatiku sakit
75 74. Kalung milikku.
76 75.Suka usil
77 76. Kesal tanpa sebab
78 77. Salah menilai
79 78. Menunggu tanpa sadar
80 79. Akhirnya bertemu lagi
81 80. Kesamaan
82 81. Permintaan Kecil
83 82. Ber-teman
84 83.Hubungan baik
85 84.Kamu akan pergi?
86 85.Perasaanku
87 86. Fakta tentang
88 87.Pergi Bersama
89 88. Ke suatu tempat
90 89. Melewati batas.
91 90.Ungkapan
92 91. Menunggu Jawaban
93 92. Nyonya???
94 93.Nyloes
95 94.Menyelidiki
96 95. Terungkap.
97 96. Ingin bertemu
98 97. Aku Janji!
99 98. Bertindak lebih jauh
100 99.Rindu
101 100. Aku Boleh Datang?
102 101. Perkara lagu
103 102. Menyadarkan
104 103. janji Bertemu
105 104.Cedera
106 105.Mengungkapkan
107 106. Deja Vu
108 107. Penganggu
109 108. Lari
110 109. Muncul Ingatan Lain
111 110.Tawaran
112 111. Curahan Val
113 112. Tinggal Bersama
114 113. Tinggal bersama 2
115 114. Tinggal Bersama 3
116 115. Tinggal Bersama 4
117 116. Tinggal Bersama 5
118 117. Tinggal Bersama 6
119 118. Dia Milikmu
120 119.Mengelak
121 120.Pengganggu
122 121. Ingatan utuh
123 122. Persiapan
124 123. Keributan
125 124.Rencana
126 125. Kembalinya sang idola
127 126. Kembali Bersama
128 127. Penurut
129 128.Kecrdasan
130 129. Happy
131 130. Happy and ,,,,,
132 131. Janjiku
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
1. Kenapa Marah?
3
2.Gelisah
4
3.Kembali bertemu teman
5
4. Hal mendadak
6
5.Bernyanyi
7
6. Lagu ciptaan sendiri
8
7. Ngambek?
9
8. Perkara salah gandeng
10
9. Temu dan Sapa
11
10. Pertanyaan dadakan.
12
11. Alasan
13
12.Tersebar
14
13. Penggoda Kecil!
15
14. Kebetulan lagi??
16
15.Permintaan dari Agensi
17
16.Bertemu Agensi
18
17.Obrolan di Balkon
19
18. Val Johnson
20
19.Mimpi
21
20. Berangkat Tour
22
21. Jauh namun dekat
23
22. Ikatan hati
24
23. Direkam dan Diunggah
25
24. Pemilik cafe
26
25. Sepakat
27
26. Bertemu seseorang
28
27. Kebetulan? atau direncanakan?
29
28. Pulang terpisah
30
29. Kabar Buruk
31
30. Berubah
32
31. Pergi
33
32. Masa lalu yang terulang
34
33.Membaik
35
34. Cara Menghibur
36
35. Kalimat dengan Harapan
37
36. Si penyanyi jalanan.
38
37. Noel
39
38. Disukai
40
39.Kepekaan
41
40. Kilasan ingatan.
42
41. Kembali Menyanyi
43
42. Kembali berkumpul
44
43. Kembali dengan nama baru
45
44. Bangkit lagi.
46
45. Teman terbaik
47
46. Kata pertama
48
47. Naluri Alami
49
48. Keusilan Noel
50
49. 5 tahun Masih merindukanmu
51
50. Penolakan
52
51. Hal penting yang di lupakan
53
52. Mempertahankan
54
53. Perasaan tersembunyi
55
54. Buku APA???
56
55. Kue khusus
57
56.Apa yang telah terjadi???
58
57.Nyata atau tidak
59
58. Kau berhutang padaku!
60
59. Mantra tidur
61
60. Membaik
62
61.Berangkat
63
62. Cafe
64
63. Belum saatnya
65
64.Berselisih Jalan
66
65. Sepakat
67
66. Apakah itu kamu?
68
67. Tersudut.
69
68. Kamu siapa?
70
69. Kepanikan Sean.
71
70.Wanita Gila!
72
71. Sikap Aneh.
73
72.Bertahan
74
73. Hatiku sakit
75
74. Kalung milikku.
76
75.Suka usil
77
76. Kesal tanpa sebab
78
77. Salah menilai
79
78. Menunggu tanpa sadar
80
79. Akhirnya bertemu lagi
81
80. Kesamaan
82
81. Permintaan Kecil
83
82. Ber-teman
84
83.Hubungan baik
85
84.Kamu akan pergi?
86
85.Perasaanku
87
86. Fakta tentang
88
87.Pergi Bersama
89
88. Ke suatu tempat
90
89. Melewati batas.
91
90.Ungkapan
92
91. Menunggu Jawaban
93
92. Nyonya???
94
93.Nyloes
95
94.Menyelidiki
96
95. Terungkap.
97
96. Ingin bertemu
98
97. Aku Janji!
99
98. Bertindak lebih jauh
100
99.Rindu
101
100. Aku Boleh Datang?
102
101. Perkara lagu
103
102. Menyadarkan
104
103. janji Bertemu
105
104.Cedera
106
105.Mengungkapkan
107
106. Deja Vu
108
107. Penganggu
109
108. Lari
110
109. Muncul Ingatan Lain
111
110.Tawaran
112
111. Curahan Val
113
112. Tinggal Bersama
114
113. Tinggal bersama 2
115
114. Tinggal Bersama 3
116
115. Tinggal Bersama 4
117
116. Tinggal Bersama 5
118
117. Tinggal Bersama 6
119
118. Dia Milikmu
120
119.Mengelak
121
120.Pengganggu
122
121. Ingatan utuh
123
122. Persiapan
124
123. Keributan
125
124.Rencana
126
125. Kembalinya sang idola
127
126. Kembali Bersama
128
127. Penurut
129
128.Kecrdasan
130
129. Happy
131
130. Happy and ,,,,,
132
131. Janjiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!