Pukul 3 sore Anisa sampai di rumahnya Dengan langkah gontai, akhirnya Anisa tiba di rumah, tempat dia berteduh. Dia terus teringat atas perilaku Tia kepada Hendra,ada rasa kesal, kecewa dan amarah yang Anisa rasakan.
Ketika Anisa membuka pintu dan melangkah untuk masuk, tiba-tiba Laras datang dan menyambut Anisa dengan Omelannya.
"wah wah wah, dari mana saja kamu jam segini baru sampai rumah" ujar Laras yang berdiri sambil membawa cemilan di tangannya.
Anisa bergeming,dia samasekali tidak menjawab pertanyaan dari kakak iparnya itu, yang ada di otak Anisa adalah perubahan sikap Hendra yang mulai berubah, seperti tadi, Hendra membela Tia secara terang-terangan di depannya.
"woy Nisa,kakak tanya kamu dengerin apa enggak sih" teriak Laras
Seketika Anisa pun tersadar dari lamunannya, dengan gelagapan dia menjawab pertanyaan dari Laras.
"ah mmm de_denger kok kak" jawab Anisa
"kamu kenapa sih, kamu lagi mikirin apa?"
"enggak kok kak,aku gak mikirin apa-apa,mmm aku mau ke kamar dulu ya kak" ucap Anisa seraya pamit kepada Laras, Anisa pun berjalan menyusuri anak tangga untuk menuju kamarnya.
"aneh banget tuh bocah" ucap Laras yang terduduk di depan tv sambil menyaksikan sinetron kesukaannya.
****
Di lain tempat Fras sedang menjalani tugasnya sebagai seorang juru parkir, dia terpaksa menjalani propesi ini karena ada suatu hal yang belum dia selesaikan.
Drrttt!!! Suara ponsel milik Fras terdengar nyaring,ada sebuah panggilan dari handphone tersebut.
"halo ada apa?" ucap fras pada si penelpon tersebut.
"iya,jaga dia saya akan segera kesana" ucap fras lagi dengan sedikit panik
Setelah menutup panggilan tersebut, Fras yang mengendarai mobil Alphard kesayangannya,dia melaju dengan kecepatan tinggi untuk segera sampai di rumah untuk menemui anak semata wayangnya.
beberapa menit kemudian Fras pun sampai dan langsung menuju kamar putri kesayangannya.
"sayang, apa kamu baik-baik saja?" ucap Fras yang khawatir, bahwa dia mendapatkan panggilan kalau ternyata putri kesayangannya itu sedang sakit.
"ya ampun sayang, badan kamu panas banget ayo ikut Deddy,kita ke rumah sakit sekarang" Fras pun segera menggendong Tania, tapi ketika Fras mau mengangkat tubuh mungilnya Tania pun menggelengkan kepalanya.
"Deddy,Tania tidak mau ke rumah sakit, Tania hanya mau mommy Ded" ucap Tania yang sedikit lemas.
"nanti ya cantik, sekarang kita ke rumah sakit dulu. Deddy janji akan mencarikan Kamu mommy baru" bujuk Fras agar putri kecilnya mau di bawa ke rumah sakit.
Namanya Tania Gabriela putri semata wayang dari pasangan Fras ramadhan dan Anastasya,dulu keluarga kecil ini sangat lah harmonis dan bahagia. Namum ketika Fras mengalami kebangkrutan di perusahaannya, Anastasya memilih pergi dan mencari laki-laki lain dan meninggalkan Fras beserta putrinya yang masih berumur 1 tahun.
Fars sempat terpukul atas kepergian dari istri tercinta dan dia sempat mengalami depresi,dengan susah payah Fras bangkit dari keterpurukannya,Fras tidak pantangan menyerah untuk membangkitkan perusahaannya yang bangkrut,dia tersadar bahwa masih ada putri kecilnya yang harus di perjuangkan. Fras sendiri yang mengurus dan membesarkan Tania tanpa bantuan orang lain, dengan kegigihan dan semangat akhirnya Tania tumbuh menjadi gadis manis,dan perusahaan yang tadinya bangkrut sekarang sudah berkembang pesat.
"Deddy beneran mau nyari mommy baru buat Tania?" seketika lamunan Fras pun buyar oleh celotehan Tania.
"iya sayang Deddy janji, tapi Tania harus di bawa ke rumah sakit dulu ya sama Deddy"
"iya Ded" akhirnya Tania mau di ajak ke rumah sakit oleh Fras.
Fras pun menggendong tubuh kecil Tania, dia berjalan menuju mobil dan segera memerintahkan asisten pribadinya untuk segera membawanya dan Tania.
"Aldi kamu antarkan saya ke rumah sakit sekarang" ucap Fras yang memerintahkan Aldi, Aldi disini sebagai asisten pribadinya Fras. Selama ini dia yang selalu menghandle semua pekerjaan yang ada di kantor, karena Fras sedang melakukan misi penyamaran sebagai tukang parkir.
"baik bos" ucap Aldi
Tidak membutuhkan waktu lama mobil Alphard itu pun pergi menuju rumah sakit.
*********
Di tempat lain Anisa sedang duduk di balkon kamarnya, sambil menyesap teh hangat dia mencoba untuk menghilangkan rasa takutnya itu.
Ceklek!!! Pintu kamar Anisa pun terbuka,disana terlihat Hendra yang sudah memasuki kamar dan menghampiri Anisa.
"sayang kamu lagi ngapain disini" ucap Hendra yang datang memeluk tubuh Anisa dari belakang. Namun yang di tanya tidak menjawab, Anisa masih saja kesal kepada Hendra.
"sayang,kamu marah sama mas? tolonglah sayang mas tidak bisa melihat kamu marah seperti ini?" ucap Hendra
"hhhhmmmm aku tidak marah kok mas,aku hanya kecewa saja sama kamu" ucap Anisa
"ya mas, minta maaf yah udah dong kamu jangan marah lagi" ucap Hendra yang berusaha untuk meluluhkan hati istrinya
Tapi tiba-tiba Laras datang dari balik pintu yang tidak di kunci oleh Hendra saat masuk ke kamar.
"ohh jadi kamu lagi marah Nis, pantesan dari tadi kakak bicara,kamu tidak mau mendengarkan kakak" ucap Laras yang berdiri di ambang pintu.
"kakak ngapain ke sini, ini kan kamar aku, tempat privasi aku" jawab Anisa dengan tegas
"lagak mu seperti nyonya saja di rumah ini" ucap Laras yang berhasil menyulut emosi Anisa, tapi masih bisa Anisa tahan.
"lah emangnya kakak lupa,kan emang saya yang jadi Nyonya di rumah ini" ucap Anisa yang menohok.
"hahah ngimpi kamu Nis, emangnya Hendra itu benar-benar mencintai kamu?"
"iya tentu mas Hendra sangat mencintai aku kak" ucap Anisa yang tidak mau kalah
"hahaha ngaca kamu Nis, kamu itu cuma jadi beban buat Hendra, tingkah kamu yang kekanak-kanakan membuat Hendra lebih memilih Tia di bandingkan kamu" ucap Laras yang tidak sengaja membuka tabir kebenaran tentang hubungan Hendra dan juga Tia.
deg!!! hati Anisa seperti terhimpit batu besar, yang membuat rasa sakitnya begitu dalam. Kejadian di restoran tadi siang belum bisa dia lupakan,dan sekarang di tambah oleh perkataan Laras yang blak-blakan mendukung hubungan Hendra dan Tia.
"apa maksud kakak" tanya Anisa yang memandang Laras dengan tajam.
Seketika Laras yang tidak sadar akan ucapannya itu mendapatkan pelototan dari Hendra.
"mmmm itu,itu kakak cuma bercanda ya kakak cuma bercanda supaya kamu gak marah sama Hendra lagi,ya udah kakak mau ke bawah dulu" jawab Laras yang terdengar ambigu di telinga Anisa
setelah Laras pergi,kini Anisa berbalik menatap Hendra dengan tajam.
"mas, bisa tolong kamu jelaskan tentang perkataan dari kakak kamu tadi?" kini Anisa berbalik bertanya kepada Hendra.
"ituuu mmmm itu" ucap Hendra yang tergagap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini tuk daratkan like 👍
2023-11-24
0
Intan IbunyaAzam
wah keknya trkuak nie,qok aq ska NNT endingnya Anis SMA fras
2023-11-22
1
boing fortificado
Saya terhanyut dalam dunia yang diciptakan oleh penulis.
2023-10-20
1