Tamparan keras mendarat di pipi kanan Gerland.
"Lo berlian, tapi mulut lo kaya sampah!" Teriak Bella menggema, ia memundurkan tubuh nya pelan, ia termakan emosi membuat nya tanpa sadar menampar wajah tampan Gerland.
Gerland terkejut bukan main, sejauh ini tak ada yang berani menampar nya, dan sekarang? Wanita yang ada di hadapan nya ini berani menampar nya? Sungguh tekad yang harus di kagumi karena berani menampar seorang GERLAND EIFANDRA FREDERICK ADIPUTRA.
Gerland memegangi pipi nya, pipi yang tadi di tampar Bella, sedikit sakit dan berdenyut, namun Gerland tidak selemah itu hanya karena satu tamparan.
"LO!" Ujar Gerland memajukan tubuh nya di karenakan tadi Bella mundur membuat ada jarak di antara mereka, namun sekarang tubuh Bella dan Gerland tidak memiliki jarak sedikit pun.
"Gw tadi refleks." Jawab nya pelan, Bella ingin mundur menjauh dari tubuh Gerland, namun kaki nya terasa mati rasa, digerakkan untuk satu inci saja terasa mustahil.
Gerland yang sudah geram, mengangkat tangan nya bukan untuk menampar Bella namun tangan itu mendekati leher Bella dan akhirnya tangan Gerland mencekik kuat leher Bella, balasan atas tamparan yang Bella berikan pada Gerland.
"Gerl." Bella menepuk tangan Gerland secara bruntal, ia tak bisa untuk bernafas, apalagi tangan Gerland mencekik kuat.
Bella menelan ludah dengan kasar, ini.... Apakah ini adalah akhir dari segala nya? Tidak, sungguh kali ini saja Bella rasa nya ingin menangis. Mata nya seolah-olah memaksa untuk menutup, dan entah bagaimana mana bisa, kesadaran nya mulai tak terkendali kan, mulai menghilang dan buram.
Tangan Gerland melemah, lalu melepas cekalan tersebut, lantas tubuh Bella luruh kebawah dengan keadaan lemas.
Fikiran Gerland sekarang melayang-layang entah kemana, ia kalut menatap wajah Bella.
Sedangkan di sana Bella tidak stabil, nafas nya terasa naik turun, ia ingin membuka mata namun rasa nya ada hantaman kecil yang membuat diri nya tak bisa membuka mata, hidung nya terasa tersumbat untuk menarik oksigen.
"Bella." Panggil Gerland.
Di ujung sana, ada seseorang lelaki yang terdiam menyaksikan bagaimana interaksi antara Gerland dan Bella, bahkan ia datang sebelum Gerland datang, ia hanya terus memandang dari kejauhan, Bella menampar Gerland, Gerland yang mencekik Bella dan menghujat Bella, ia melihat dan mendengarkan nya.
Lelaki tersebut langsung berlari menuju tubuh Bella yang tergeletak di latar.
Setelah sampai di depan tubuh Bella, lelaki yang di ketahui bernama, Argastan Pratama Neondra. Arga menjatuhkan tubuh nya cepat, mendekatkan wajah nya pada wajah Bella, ingin mencium bibir Bella berniat untuk membuat nafas buatan, tapi ia terkejutkan saat tubuh nya di tarik mundur.
Gerland tanpa sadar menarik mundur tubuh Arga, tak lupa ia juga membogem pipi putih Arga. Setelah puas membogem Arga, Gerland segera berlari menghampiri Bella, Gerland memangku tubuh Bella langsung saja ia mencium bibir kecil Bella.
Bella bergerak dengan sedikit tidak beraturan, setelah Gerland melepaskan tautan bibir nya dengan bibir milik Bella, Bella langsung mengambil nafas seperti orang kesetanan. Untunglah setelah membuka mata ia bisa mengambil nafas.
Beberapa detik berlalu, dan akhirnya nafas Bella kembali stabil, lantas mata nya langsung menatap seseorang yang sedang memangku nya.
"Gerland?" Terlihat Bella linglung.
Gerland membulatkan mata nya lebar, apa yang ia lakukan? Apakah ia khawatir dengan wanita asing ini? Ia menggelegkan kepala pelan. "Lo ga mati?" Tanya Gerland dengan nada bicara datar, wajah nya pun terlihat begitu biasa saja.
"Makasih ya." Bella menghiraukan pernyataan Gerland.
"Gw cuma ga mau gw jadi tersangka karena bunuh lo, tapi kalau lo mati, gw juga bakalan party, ngerayain kematian lo." Jawab Gerland mendorong kasar tubuh Bella yang masih diam tidur di atas pangkuan paha nya.
Arga yang tau jika Gerland akan mendorong tubuh Bella langsung mendekati Bella menangkap tubuh Bella yang Gerland dorong.
"Bell lo engga papa kan? Ada yang sakit? Mau ke UKS?" Tanya Arga dengan wajah khawatir nya, nada bicara nya pun sama terdengar begitu khawatir.
"Gw ga papa kok Ga, santai aja." Ucap Bella tersenyum.
Bella memegang kuat tangan Arga, ia berdiri pelan.
"Yaudah gw pergi dulu, takut Aleera nyariin gw." Pamit Bella membalikan tubuh nya, sebelum membalikan tubuh nya Bella sempat melirik Gerland, apakah lelaki itu tidak menghawatirkan nya dan mungkin merasa bersalah? Cih, ia terlalu berharap lebih.
Bella berjalan pelan, hingga punggung nya sudah tak terlihat lagi, kini sekarang menyisakan kedua lelaki yang saling menatap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments