Bab 02

"Sedang apa disini dek?" Lagi Miqdam bertanya karena pertanyaan nya belum di jawab Jennara.

"Sedang mencari udara segar saja mas" Jawab Jennara sembari tangan nya menepuk sebelah tempatnya duduk meminta Miqdam duduk di sebelahnya.

Miqdam yang mengerti maksud Jennara langsung duduk di sebelah Jennara,Sunyi tidak ada percakapan lagi setelah mereka duduk bersama,Mereka berdua asik dengan pemikiran masing-masing.

Entah mengapa perasaan Jennara menjadi tak menentu seperti ini,Seperti ada sesuatu namun Jennara tidak mengerti apa itu,Sedangkan Miqdam merasa gundah dengan dirinya apalagi saat tadi di toko roti Miqdam seperti melihat seseorang yang Miqdam kenal.

Miqdam terus diam sembari fikiran nya berputar-putar tentang apa yang ia lihat tadi,Benar atau tidak kah seseorang yang tadi dia lihat seseorang dari masalalu nya,Dan pertanyaan-pertanyaan itu membuatnya gundah tak menentu,Hingga ia tidak mendengarkan panggilan Jennara yang berulang-ulang memanggilnya.

"Mas" Panggil Jennara pelan.

"Mas" Lagi Jennara bersuara.

"Mas" Panggil Lagi namun belum ada jawaban.

Jennara diam tidak lagi memanggil Miqdam,Ia menatap Miqdam yang diam dengan pandangannya yang lurus kedepan,Jennara bertanya-tanya apa yang Miqdam fikirkan sampai tidak mendengar panggilannya dan mengabaikan nya.

Baru kali ini selama dua tahun menjalin hubungan bersama Miqdam,Jennara merasa terabaikan namun Jennara berusaha memahami hal itu,Jennara berusaha berfikir positif mungkin saja Miqdam sedang ada masalah yang tidak ingin memberitahu masalah itu pada dirinya.

Sedangkan Miqdam masih terus diam memikirkan sesuatu yang ia lihat tadi tanpa menyadari jika Jennara menatapnya sedari tadi,Miqdam merutuki dirinya kenapa tadi tidak mengejar seseorang itu,Seharusnya tadi ia mengejarnya agar rasa penasarannya terobati.

Miqdam terus berberang dengan fikiran itu dan sampai akhirnya Miqdam memutuskan untuk kembali ke toko roti itu sekarang.

"Ma.... " Suara Jennara tenggelam saat melihat Miqdam meninggalkan dirinya tanpa sepatah kata pun.

Jennara menatap punggung Miqdam yang terlihat semakin jauh meninggalkan nya,Ntah mengapa melihat hal itu hati Jennara terasa sakit,Satu tetes air mata Jennara keluar tanpa bisa Jennara cegah.

"Apa yang terjadi mas?, kenapa meninggalkan ku sendiri?" Batin Jennara bertanya-tanya,Sungguh ia tidak tau apa yang terjadi pada Miqdam.

Jennara buru-buru menghapus air matanya saat melihat Rasya berjalan ke arahnya, "Apa yang terjadi dengan Miqdam dek?,Kenapa dia pergi terburu-buru?, bahkan dia juga tidak berpamitan dengan Ayah Ibu?" Tanya Rasya berentetan.

Jennara sedikit berdehem untuk menetralkan suaranya sebelum menjawab pertanyaan Rasya,"Mas Miqdam ada urusan penting karena itu dia buru-buru" Bohong Jennara.

Jennara tidak ingin nama Miqdam jelek dalam keluarganya,Biarlah Jennara berbohong asal nama Miqdam tetap baik di pandangan keluarganya,Namun Rasya bukan lah orang bodoh yang langsung percaya dengan ucapan Jennara apalagi mendengar suara adik nya yang sedikit berbeda.

"Kau yakin itu?,Kau tidak sedang menutupi sesuatu dari kakak kan?" Tanya Rasya yang sudah duduk di samping Jennara.

"Tidak kak,Aku tidak menutupi apapun dari kakak" Bahtah Jennara meyakinkan Rasya.

Rasya mengangguk sebelum kembali mengeluarkan suaranya,"Adek tau kan adek itu kesayangan nya kakak,Dan adek juga tau kan kalau kakak tidak akan rela jika ada yang menyakiti adek" Rasya diam sejenak menatap Jennara.

"Jadi kakak berharap adek tidak akan tersakiti, apalagi jika Miqdam yang menyakiti adek kakak bersumpah akan membuat Miqdam menyesal seumur hidupnya" Lanjut Rasya sembari tangan nya mengelus rambut adik kesayangannya.

Jennara mersa tersentuh dengan ucapan kakak nya,Air matanya perlahan mulai turun ia mengangguk sebagai jawaban dan setelah itu menghamburkan dirinya dalam pelukan kakak nya.

.

.

.

.

Di tempat lain Miqdam masih mencari seseorang yang ia lihat tadi,Miqdam masuk kedalam toko roti tadi dan menanyakan tentang seseorang itu pada pelayan di toko itu.

Namun sayang nya petugas itu tidak tau siapa yang di maksud Miqdam karena banyak nya orang yang keluar masuk di toko roti itu,Miqdam masih belum menyerah rasa penasarannya justru semakin tinggi dan ia yakin jika yang ia lihat tadi memang benar seperti yang ada di fikirannya.

Karena itulah sekarang Miqdam berada di ruang CCTV yang ada di toko roti itu dengan perasaan puas dan juga tak karuan.

Beberapa jam sebelumnya

Setelah petugas mengatakan jika ia tidak tau siapa yang Miqdam maksud Miqdam berdiri dengan gelisah,Tangannya mengacak rambut nya gusar namun perasaan itu hilang saat Miqdam melihat CCTV yang berada di toko roti itu.

Miqdam langsung menghampiri petugas tadi"Permisi mba,Apa boleh saya melihat rekaman cctv beberapa jam yamg lalu?" Tanya Miqdam dengan harapan besar.

"Maaf pak cctv ini tidak boleh untuk di akses sembarangan orang,Hanya petugas yang boleh mengaksesnya" Tolak petugas itu dengan sopan.

"Saya mohon mba, Saya akan bayar berapapun asal saya bisa melihat rekaman cctv itu"Mohon Miqdam penuh harapan.

"Sekali lagi mohon maaf pak tetap tidak bisa"Tolak petugas itu.

"Tolong saya mba, Saya sangat butuh rekaman itu untuk mencari seseorang yang tadi datang ke toko ini" Miqdam masih belum menyerah untuk bisa melihat rekaman cctv itu.

"Mohon maaf sekali pak, Itu bukan wewenang saya untuk mengizinkan bapak melihat rekaman cctv" Lagi petugas itu menolak permohonan Miqdam.

Miqdam sudah hampir menyerah karena petugas itupun tidak bisa membuatnya melihat rekaman cctv itu,Padahal Miqdam juga sudah menawarkan berapapun biayanya Miqdam menyanggupinya,Namun harapannya kembali hadir saat petugas itu mengatakan sesuatu.

"Jika tidak keberatan bapak bisa menunggu bos kami datang untuk bisa melihat rekaman cctv itu"Ujar petugas itu membuat semangat Miqdam kembali lagi.

"Saya tidak keberatan mba saya akan menunggu bos kalian datang" Jawab Miqdam semangat.

"Tapi saya tidak tau jam berapa bos kami akan datang, Bisa jadi sore atau malam hari baru datang"

"Tidak masalah mba,Saya akan tetap menunggu" Jawab Miqdam mantap.

Petugas mempersilahkan Miqdam duduk di ruangan khusus yang ada di toko roti itu dan meninggalkannya, Begitu senang nya Miqdam akan kabar baik itu sampai ia melupakan seseorang yang ia tinggalkan tanpa sepatah kata tadi.

Selsai

Disinilah Miqdam sekarang,di ruangan cctv setelah menunggu pemilik toko roti itu selama enam jam, Petugas cctv memperlihatkan rekaman cctv yang Miqdam minta,Miqdam menatap nya dengan serius berharap memang dia lah yang Miqdam lihat tadi,Namun sayang sekali seseorang yang ia lihat itu bukan seseorang dari masalalunya.

Miqdam keluar dari toko roti itu dengan perasaan kecewanya,Harapan nya tidak sesuai dengan kenyataan,Miqdam masuk kedalam mobil ia menyenderkan badannya pada senderan kursi dan memejamkan matanya.

Secara spontan Miqdam langsung mengingat jika ia tadi meninggalkan Jennara tanpa sepatah katapun,Miqdam langsung membuka matanya dan langsung mengeluarkan ponselnya,Mencari nama Jennara dalam kontak nya,Tidak ada satu pun pesan atau panggilan dari Jennara,Miqdam mengerti jika Jennara kecewa padanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!