"Dek" Panggil Miqdam pelan bahkan suaranya nyaris tidak terdengar.
Jennara menolehkan kepalanya sekilas menatap Miqdam,Kemudian kembali memperhatikan kukunya.
"Dek" Panggil Miqdam lagi.
Lagi Jennara menatap Miqdam, "Kenapa?"
"Mas minta maaf atas kesalahan mas yang tadi" Ujar Miqdam dengan tulus.
"Kesalahan yang mana?" Tanya Jennara singkat.
Miqdam diam tidak langsung menjawab pertanyaan Jennara,Jemarinya saling meremas bahkan keringat dingin sudah membasahi jari Miqdam,Padahal pertanyaan Jennara pertanyaan yang umum di tamyakan,Tapi mengapa membuat Miqdam sulit untuk menjawab nya.
"Kenapa diam?" Tanya Jennara lagi yang membuat Miqdam gelagapan.
"Maaf untuk kesalahan mas yang pergi meninggalkan adek sendiri,Maaf untuk kesalahan mas yang ga pemitan sama ayah ibu, Maaf untuk semua kesalahan mas hari ini" Jelas Miqdam menyebutkan kesalahan nya pada Jennara.
Sunyi tak ada lagi suara setelah Miqdam menjelaskan saru persatu kesalahan nya,Keduanya sama-sama diam dengan fikiran nya masing-masing,Seolah mereka berdua adalah dua insan yang baru saling mengenal.
Sunyi cukup lama terjadi,Hanya terdengar suara nafas dari keduanya,Miqdam sesekali memperhatikan Jennara melihat raut wajah Jennara yang masih terlihat kesal dan kecewa kepadanya,Sedangkan Jennara sendiri bingung harus melakukan apa.
"Mas ga mau jelasin apapun sama aku?" Suara Jennara terdengar lebut menyapa pendengaran Miqdam setelah kesunyian yang cukup lama terjadi.
Miqdam tersenyum sekilas sebelum menjawab pertanyaan Jennara,"Adek udah siap dengar penjelasan mas?"
Jennara menganggukkan kepalanya tanda jika dia siap mendengarkan penjelasan Miqdam,Miqdam mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Jennara,Salah satu tangannya mengenggam tangan Jennara.
"Sebelum nya mas minta maaf lagi untuk kesalahan mas tadi," Jeda sebentar, "Tadi sewaktu mas ke toko roti untuk beli cheese cake mas seperti melihat seseorang yang mas kenal,Waktu di toko roti mas tidak terlalu memikirkan hal itu,Tapi setelah mas sampai di rumah adek mas jadi penasaran yang mas lihat itu bener kenalan mas atau bukan,Soalnya mas sudah lama tidak bertemu dengan seseorang itu,Mas balik ke toko roti itu untuk cek cctv disana dan ternyata seseorang itu bukan seseorang yang mas kenal,Saat sudah di dalam mobil mas baru ingat mas ninggalin adek sendiri,Mas telfon adek berkali-kali tapi adek ga angkat,Mas tau adek kecewa karena itu mas langsung kesini buat minta maaf sama adek" Jelas Miqdam panjang lebar.
Jennara mendengarkan dengan sesksama penjelasan Miqdam,Jennara menatap mata Miqdam mencari kebohongan di matanya namun yang ia dapat justru tatapan kebenaran.
seolah mengerti maksud dari tatapan Jennara,Miqdam langsung menegakkan duduk nya dan mengangkat dua jari nya ke udara"Mas berani bersumpah jika mas tidak berbohong dek" Ucap Miqdam dengan suara lantang.
"Ihh mas apa-apan sih" Kaget Jennara dengan sikap Miqdam dan langsung menurunkan tangan Miqdam.
"Sumpah dek mas ga berbohong" Miqdam mengulangi ucapan nya.
"Iya mas aku percaya,udah ih malu nanti di denger Ayah Ibu apalagi si Boby"
"Tapi adek beneran percaya kan sama mas?"
"Iya mas aku percaya"
Miqdam bernafas lega karena Jennara mempercayai ucapan nya,Namun hal itu hanya sementara sebelum Jennara menanyakan sesuatu yang membuatnya bingung harus menjawab apa.
"Tapi mas,Memang seseorang itu siapa sampai membuat mas ninggalin aku sendirian tadi? "
Deg... Ntah mengapa jantung Miqdam berdetak tak karuan saat Jennara menanyakan hal yang sama seperti yang di tanyakan Rasya tadi,Miqdam merasa bimbang haruskah ia jawab jujur atau kembali berbohong.
"Mas" Panggil Jennara menyentuh pundak Miqdam.
"Emmm anu itu temen sekolah mas dulu, iya temen mas sekolah"Lagi Miqdam memilih untuk berbohong karena ia tidak mungkin mengatakan jika seseorang itu adalah Meisya cinta masa lalunya.
Jennara mengerutkan keningnya mendengar jawaban aneh dari Miqdam,Miqdam membawa tangan Jennara untuk ia genggam lagi.
"Mas tau masih ada rasa tak percaya adek sama mas,Tapi mas harap adek mau mempercayai mas,Mas ga mau adek jadi sakit karena memikirkan hal ini,Mas janji mas tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi kedepannya,Sekali lagi mas minta maaf ya dek" Ucap Miqdam tulus.
"Untuk sekarang aku akan mencoba mempercayai mas,Aku juga sudah memaafkan mas,Aku harap mas ga mengingkari janji mas untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama nantinya"
"Iya mas janji sama adek" Miqdam menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingkin Jennara sebagai janji.
Setelah pembicaraan masalah tadi selesai kini mereka kembali seperti semula sebelum terjadi masalah,Mereka mengobrol bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan mereka.
Jam sudah menunjukan pukul 20:30 malam,Miqdam pamit pulang agar Jennara bisa istirahat karena besok seharian mereka berdua akan pergi memeriksa gedung pernikahan dan fitting baju terakhir.
"Mas pulang ya,Setelah ini adek langsung istirahat jangan lanjut nonton drakor nya,Kasian nanti matanya lelah" Pesan Miqdam sebelum pergi.
"Iya tapi aku mau nyelesaiin 1 episode dulu,Tanggung udah dikit lagi" Nego Jennara.
Miqdam menarik nafas dalam sebelum menjawab,"Yasudah tapi ingat cuma 1 itu aja ya,Nanti mas telfon kak Rasya untuk memastikan adek bohong atau tidak"
Jennara cemberut,"Ih ga percayaan banget sih mas"
"Habis adek suka lupa waktu kalo udah nonton"
"Iya iya janji cuma 1 episode aja,Sebentar aku panggil Ayah sama Ibu dulu" Jennara pergi meninggalkan Miqdam untuk memanggil Gilang dan Sandra.
Beberapa menit kemudian Jennara turun bersama Gilang dan Sandra, "Ayah Ibu Miqdam pamit pulang dulu ya" Pamit Miqdam menyalami tangan Gilang dan Sandra.
"Hati-hati ya mas" Pesan Sandra pada Miqdam.
"Iya bu"
"Udah selesai mas masalah nya?" Tanya Gilang.
"Alhamdulillah udah yah"
"Alhamdulillah syukurlah kalau sudah selesai"
"Iya yah,Yasudah Miqdam pamit ya yah bu"
"Iya mas"
"Dek mas pulabg dulu" Miqdam menyalami Jennara.
"Iya mas hati-hati ya jangan ngebut,Kabarin kalau udah sampe ya" Pesan Jennara.
"iya nanti mas kabari"
" Assalamualaikum"
" Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh"
Selesai berpamitan Miqdam memasuki mobilnya,Menjalankan mobilnya keluar dari rumah Jennara, Di perjalanan ntah mengapa tiba-tiba Miqdam merasa rindu dengan Meisya yang sampai saat ini belum ia ketahui dimana keberadaan nya.
Rindu itu datang tiba-tiba tanpa Miqdam minta,Miqdam kembali mengingat-ingat kilasan kenangan masalalu bersama Meisya,Sesekali Miqdam tersenyum saat mengingat hal lucu,Namun tak jarang juga wajah Miqdam berubah datar saat mengingat hal menyakitkan tentang Meisya.
Miqdam terlalu asik mengenang masalalu sehingga membuatnya tak fokus menyetir,Sampai tak melihat jika lampu jalan berwana merah,Miqdam terus melajukan mobilnya hingga tidak bisa menghindari kejadian naas itu.
BRAKKKKKK
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments