Lisa merasa napasnya berat ketika dia mengejar cahaya merah lalu lintas yang hampir saja berubah menjadi hijau. Hatinya berdegup kencang, dan pandangannya terus bergerak ke arah jalan beraspal yang terhampar di depannya. Ini adalah pertemuan yang dia rasa perlu, tapi juga sangat berisiko. Dia merasa kegelisahan di dalam dirinya seperti api yang membakar, dan dia tahu bahwa tindakan yang dia rencanakan bisa mengubah segalanya.
Saat lampu lalu lintas akhirnya berubah menjadi hijau, Lisa menekan pedal gas dengan lembut dan melanjutkan perjalanan ke tujuannya. Dia merenung tentang keputusannya untuk bertemu dengan Michael, teman kerja David yang telah menjadi bagian dari perasaannya selama beberapa bulan terakhir. Itu adalah perselingkuhan yang tak terencana, tetapi begitu mereka merasakan tarikan satu sama lain, sulit untuk menghindarinya.
Ketika dia tiba di kafe yang telah mereka sepakati sebagai tempat pertemuan, Lisa memarkir mobilnya dan mematikan mesin. Hatinya berdebar keras saat dia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk kafe. Semua itu adalah pertaruhan besar, dan dia tahu risiko yang dia ambil.
Saat dia masuk, dia mencari-cari Michael di antara kerumunan pelanggan yang sibuk. Michael, dengan rambut hitam keriting dan senyum yang menawan, tidak sulit dikenali. Dia duduk di salah satu sudut kafe, sambil menunggu dengan gelas kopi di depannya.
Lisa mendekati meja Michael dengan hati-hati, berusaha menjaga agar penampilannya tidak terlihat terlalu tergesa-gesa. Dia tersenyum canggung ketika Michael akhirnya melihatnya dan bangkit dari kursinya.
"Lisa," kata Michael dengan suara yang hangat, seolah-olah dia benar-benar senang melihatnya. "Aku senang kau bisa datang."
Lisa merasa adanya getaran emosi yang mendalam di dalam dirinya saat dia berjabat tangan dengan Michael. "Aku juga," katanya, mencoba menjaga suaranya tetap tenang.
Mereka duduk di meja yang sama dan berbicara tentang hal-hal sepele pada awalnya, seperti cuaca dan pekerjaan. Namun, ketegangan yang mendalam terasa dalam udara, dan mereka tahu bahwa mereka tidak bertemu hanya untuk obrolan santai.
Akhirnya, Michael menatap Lisa dengan serius dan berkata, "Ada sesuatu yang ingin kau katakan, bukan?"
Lisa menelan ludah dengan canggung, tetapi dia tahu bahwa dia harus mengungkapkan niatnya. "Michael, kita harus berbicara tentang ini. Ini tidak bisa berlanjut seperti ini."
Michael mengangguk, tetapi ada ekspresi penuh kebingungan di wajahnya. "Apa yang ingin kau katakan, Lisa?"
Lisa menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan, "Ini tentang kita. Tentang perselingkuhan kita. Ini salah, Michael, dan itu merusak segalanya. Aku mencintai David, dan aku tidak ingin melukainya lebih jauh."
Michael menggigit bibirnya, tampaknya merenungkan kata-kata Lisa. "Aku tahu itu salah, Lisa," akunya dengan suara yang lemah. "Tapi apa yang bisa kita lakukan?"
Lisa mengangguk, mengerti bahwa pertemuan ini adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah mereka. "Kita harus mengakhiri ini, Michael. Ini tidak bisa terus berlanjut. Aku ingin memperbaiki hubunganku dengan David, dan kau juga harus berusaha memperbaiki hidupmu."
Michael menundukkan kepala dengan penyesalan. "Aku tahu, Lisa. Ini akan sulit, tapi kita harus melakukannya."
Mereka berdua mengerti bahwa pertemuan itu adalah titik awal dari perubahan yang sangat dibutuhkan dalam hidup mereka. Itu adalah langkah pertama dalam mengatasi perselingkuhan mereka dan mencoba memulihkan kerusakan yang telah mereka sebabkan pada diri mereka sendiri dan pada orang yang mereka cintai.
Setelah berbicara beberapa saat lagi tentang langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mengakhiri perselingkuhan ini, mereka akhirnya berdiri dari meja dan berpisah dengan perasaan campur aduk. Lisa kembali ke mobilnya, merasa sedikit lega karena dia telah mengambil langkah untuk mengakhiri perselingkuhan itu. Tapi dia juga tahu bahwa perjalanan menuju pemulihan tidak akan mudah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments