Bab 2 Enam Kemenangan Beruntun

Putaran ke 16 divisi kedua Spanyol, Atletico Madrid melawan Sevilla di Stadion Ramon Sanchez.

Menghadapi lawan kelas berat pertama, wajah pemain Atletico Madrid penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Berdiri di lorong pemain, Torres menatap ke depan dengan wajah tegas.

Para pemain Sevilla menatap Torres dengan serius, khususnya David Castedo, bek kiri yang akan menjadi lawan utama Torres di sayap kanan.

Usai mengalahkan CD Tenerife, Atletico Madrid tak terbendung dan mengalahkan 4 lawannya.

CF Extremadura 0-3 Atletico Madrid

Atletico Madrid 2-0 SD Eibar

Real Murcia 1-4 Atletico Madrid

Atletico Madrid 5-0 UD Salamanca

Mencetak 14 gol dalam 4 pertandingan dan hanya kebobolan 1 gol saat tandang melawan Real Murcia.

Dan dari 14 gol yang dicetak, hampir semuanya berhubungan dengan Torres diantaranya 10 gol dicetak oleh Torres serta 2 assist saat melawan Real Murcia, hattrick saat melawan CF Extremadura, 1 gol melawan SD Eibar, 2 gol ke gawang Real Murcia, dan pesta 4 gol di Stadion Calderon saat berhadapan dengan UD Salamanca.

Dari 5 pertandingan, Torres telah mencetak 12 gol dan 2 assist.

Pelatih kepala Sevilla, Caparros secara khusus menjelaskan bahwa Torres sangat penting dan harus dijaga ketat tanpa sedikitpun ruang.

Komentator, "Selamat datang di pertandingan putaran ke 16 divisi kedua Spanyol! Tim teratas Spanyol yang secara mengejutkan terdegradasi ke divisi kedua Spanyol, Atletico Madrid yang sedang dalam ayunan penuh dengan 5 kemenangan beruntun melawan Sevilla yang stabil!"

"Atletico Madrid memiliki formasi 4-3-3, Salva, Correa, dan Torres sebagai trisula, 3 gelandang tengah adalah kapten Aguilera, Hugo Leal, Luque, bek kiri dan kanan adalah Juan Gomez dan Njegus, bek tengahnya adalah Santi Denia bermitra dengan Hibic, serta penjaga gawang Toni."

"Sevilla juga mengeluarkan formasi 4-3-3! Penjaga gawang Notario, bek kiri dan kanan David Castedo dan Hector, bek tengah Prieto bermitra dengan Pablo Alfaro, 3 gelandang Casquero, Fredi, dan Gallardo, dan 3 penyerang Nico Olivera, Tevenet, dan Zalayeta."

Atletico Madrid mengambil bola terlebih dahulu, Torres menginjak bola dan menendang kepada Correa.

Torres langsung berlari ke tengah, Correa yang menerima bola dengan cepat mengoper kearah Salva.

Salva melihat pemain Sevilla yang masih menyesuaikan diri dengan permainan, tersenyum licik.

Dia mengoper kearah Torres yang berlari kencang, Torres merasakan bola yang datang kepadanya, sedikit mengatur pusat gravitasi dan menendang bola dengan kaki kanannya tanpa memberhentikan bola.

Pemain Sevilla sedikit terkejut dan tersenyum diam-diam, namun tendangan Torres bukanlah tendangan anti-pesawat yang mereka harapkan.

Bola melaju kencang dan menuju pojok kanan gawang, penjaga gawang Notario terkejut dan melihat bola dengan putus asa saat tangannya tidak menyentuh bola sama sekali.

"Golll!"

"Fernando...Torres!"

"El Nino yang menakjubkan! Gelombang dunia Torres berhasil membuka skor untuk Atletico Madrid."

Para pemain Sevilla tertegun melihat kebobolan yang sangat mendadak, para penggemar Sevilla yang hadir bahkan belum duduk di kursi mereka dan Torres mencetak gol kilat.

Saat berikutnya, penggemar Sevilla sadar dan mencemooh Torres yang melakukan selebrasi ikonik CR7.

Para penggemar Atletico Madrid bersorak, bar di madrid penuh dengan kekacauan saat Torres kembali mencetak gol.

"Luar biasa! Anak ini adalah harapan kebangkitan Atletico Madrid!"

"Haha! Tentu saja, lagipula dia adalah keturunan asli akademi Atletico Madrid."

"Ck, pria tampan lainnya."

"Kau cemburu, Jose!"

Pelatih kepala Caparros berteriak untuk menenangkan para pemain Sevilla.

Dan setelah gol kilat Torres, pertandingan Atletico Madrid dan Sevilla secara bertahap membentuk tren passing dan defensif.

Atletico Madrid dengan tegas memasang tubuh agar bola tidak mendekati area 30 meter pertahanan Atletico Madrid.

Sevilla sendiri tidak pernah menyerah dan mencoba menarik perhatian pemain Atletico Madrid dengan passing yang terampil.

Hingga menit 36, Sevilla mendapatkan peluang terbaik mereka, Olivera mendapat bola sapuan Njegus yang tidak sempurna, ia menendang bola kearah gawang.

Toni melakukan penyelamatan yang membuat bola berbelok dan membentur mistar gawang, Santi Denia dengan cepat mengambil bola dan mengopernya kepada Aguilera.

Aguilera dan 3 panah Atletico Madrid dengan cepat menyerang balik Sevilla.

Aguilera mengoper kepada Salva, Salva yang tidak ingin membuang-buang waktu langsung mengoper kepada Correa.

Correa mendapatkan bola dan mengoper kepada Torres yang kosong.

3 pemain Sevilla dengan cepat langsung menutup ruang tembak Torres.

Torres membuat postur menembak, namun disudut matanya, ia melihat seseorang dengan jersey biru gelap yang tanpa penjagaan.

Penjaga gawang Notario bersiap untuk melakukan penyelamatan, namun saat ia melihat arah bola yang dituju, dia dengan cepat berteriak, "Tutup dia!"

Salva yang mendapatkan bola, langsung menendang kesisi gawang sebelah kiri sebelum Notario bereaksi.

"Golll! Salva!"

"Atletico Madrid unggul 2 gol melawan Sevilla!"

Usai selebrasi, Sevilla melakukan kick off dan terus melakukan passing namun Atletico Madrid seperti tembok kokoh yang sulit ditembus oleh para pemain Sevilla.

Babak pertama berakhir dengan skor sementara 2-0.

Di ruang ganti, Marcos membuat formasi 4-4-1-1, "Di babak kedua, Roberto menggantikan Correa, kalian semua mundur, biarkan Torres berada di puncak, Salva aku ingin kamu mundur dan menjadi penyerang bayangan di belakang Torres."

"Baik, bos."

Ruang ganti Sevilla, suasana yang menyedihkan terpancar dari raut wajah para pemain, meskipun mereka berada di peringkat pertama liga divisi kedua Spanyol, mereka sebenarnya belum sepenuhnya keluar dari mimpi buruk musim lalu.

Pelatih kepala Caparros menggelengkan kepalanya diam-diam.

Dimulainya babak kedua, Atletico Madrid lebih memperketat pertahanan mereka, Sevilla yang nyaman terus melakukan passing terus menerus di lapangan tengah tanpa bisa menembus ke daerah teritorial pertahanan Atletico Madrid.

Menit ke 57, Hugo Leal berhasil merebut bola dari Gallardo, Hugo Leal mengoper kepada Salva yang meminta bola.

Salva mengoper kepada Aguilera dan langsung berbalik untuk menghindari cegatan gelandang Sevilla Fredi, Aguilera kembali mengoper kepada Salva yang lolos dari jeratan Fredi.

Salva mengoper bola kepada Torres.

Torres yang mendapatkan bola seperti peri sepakbola, dengan cepat mengubah frekuensi gerak kaki kiri dan kanan dan melewati David Castedo dan Prieto.

Menghadapi Pablo Alfaro, Torres menggunakan teknik roulette dan berhasil menghindari Pablo Alfaro.

Hector bergegas namun Torres dengan ringan menjentikkan bola dan menerobos pertahanan Hector secara paksa.

Notario menyerang namun Torres menggunakan teknik pendulum alien Ronaldo untuk melewatinya dan mencetak gol kosong.

"Golll! El Nino!"

Stadion Ramon Sanchez sunyi, lebih dari 40000 penggemar Sevilla yang hadir melihatnya dengan tatapan tak percaya.

Mereka melihat Torres seperti melihat seorang alien.

Penggemar Atletico Madrid yang hadir di Stadion Ramon Sanchez meledak dengan sukacita.

Torres berlari dan melakukan selebrasi ikoniknya.

"Siuu!"

Penggemar Atletico Madrid yang hadir berseru secara bersamaan.

Torres tertawa dan menerima sambutan hangat rekan setimnya.

Sevilla yang melakukan kick off, menyerang dengan ganas namun pertahanan Atletico Madrid dengan tegas meredam serangan Sevilla satu persatu.

Setelah 20 menit gempuran yang tidak pernah berhenti, tempo Sevilla secara bertahap melemah dan mulai sedikit bernafas.

Menit 78, tembakan jauh Torres membentur tiang gawang.

Menit 83, Torres yang menggiring bola dijatuhkan oleh Gallardo, wasit meniup peluit dan Atletico mendapatkan tendangan bebas di sisi kiri lapangan pertahanan Sevilla.

Aguilera berdiri dan menghitung jarak bola dengan gawang.

Aguilera menggeleng diam-diam, tendangan bebas dengan jarak 30 meter terlalu jauh untuk tendangan bebas langsung.

Dia melihat beberapa orang yang menumpuk di area penalti dan melihat Torres yang menunjuk kearah kepalanya.

Dengan peluit wasit, Aguilera melakukan tendangan busur yang indah.

Bola melewati beberapa orang dan menuju kepala Torres seperti rudal jelajah.

Torres yang melompat menyundul bola kearah gawang.

Notario melakukan penyelamatan namun itu hanya seperti tindakan reflek dan terlihat seperti menyerah dengan kedua tangannya terangkat.

"Golll! Hattrick! Jenius Atletico Madrid bersinar di langit Sevilla!"

Torres berseluncur dengan anggun, menyisakan 2 garis di belakangnya.

Hingga saat wasit meniup peluit panjang, skor tetap tidak berubah dan Atletico Madrid mencetak 4 gol tanpa balas atas Sevilla.

Peringkat Atletico Madrid meningkat dari peringkat 8 menjadi peringkat 6 divisi kedua Spanyol.

Torres mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pulang, selama ini, Torres sengaja tinggal di asrama dan jarang pulang ke rumahnya.

Karena dia sedikit canggung dengan identitas barunya dan dia hanya berani melakukan panggilan telepon untuk berkomunikasi tapi hari ini ia berniat untuk pulang ke rumah.

Saat Torres akan meninggalkan lapangan pelatihan Ciudad Deportiva, seorang staf memanggilnya, "Torres, tuan Cerezo memanggilmu."

Torres tertegun dan kemudian mengikuti staf itu menuju sebuah kantor.

Memasuki kantor, Torres melihat 3 orang pria dewasa, "Tuan Cerezo, anda memanggil saya?" tanyanya.

Seorang pria gendut tersenyum, "El Nino de Atletico, Sang Bayi Atletico, Torres, kau bermain sangat baik."

Torres tersenyum tipis, "Tuan terlalu memujiku."

Pria gendut itu tertawa, "Kamu adalah permata Atletico, kontrakmu yang saat ini tidak mencerminkan nilaimu sepenuhnya."

Torres akhirnya sadar.

Dia saat ini hanya memiliki kontrak tim junior, dan dengan performanya saat ini, itu pasti menarik perhatian banyak klub dan jika seseorang mengetahui bahwa ternyata dia hanya memiliki kontrak untuk tim junior, maka klub itu hanya membayar ganti rugi untuk mendapatkan Torres.

Itu tentu saja kerugian bagi Atletico Madrid, meski keinginan pemain mempengaruhi transfer, tapi petinggi Atletico Madrid jelas tidak mempercayai hal-hal ilusi seperti kesetiaan, mereka hanya percaya dengan kontrak tertulis.

Seorang pria yang lebih muda berbicara, "Sebelum itu izinkan aku memperkenalkan diri, namaku adalah Miguel, dia adalah Cerezo, dan yang berbicara denganmu adalah presiden Atletico Madrid saat ini, serta ayahku, Jesus Gil."

Torres berkata, "Suatu kehormatan bagiku, tuan, untuk bermain dalam klub Atletico Madrid, seluruh keluargaku adalah penggemar setia Atletico Madrid, bermain untuk Atletico Madrid adalah sebuah impian masa kecilku, untuk masalah kontrak, aku tidak mengerti sama sekali, meskipun aku mempercayai tuan tidak akan menipuku, tapi ini berkaitan dengan masa depanku, aku tidak bisa terburu-buru, selesai dari sini, aku akan mencari agen untuk membahas masalah kontrak ini."

Selesai berbicara, Torres sedikit tersenyum dan bangkit untuk meninggalkan ruangan.

Pria gendut itu Jesus Gil kehilangan senyumannya, dia menatap tajam kepergian Torres.

Miguel memecah kesunyian, "Dia anak yang pintar."

Jesus Gil berkata dengan dingin, "Benar-benar pintar, meskipun Atletico Madrid terdegradasi ke divisi kedua Spanyol, itu bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan seorang anak kecil."

Miguel sedikit tersenyum, "Itu hal yang normal bukan? Manusia pada dasarnya memikirkan untung dan rugi, hal-hal tidak bisa selalu sesuai keinginanmu, ayah, mungkin pada awalnya sifat keras kepala dan agresivitasmu adalah landasan penting kejayaan Atletico Madrid sebelumnya, tapi saat ini, sifat itulah yang menjadi masalah dan kendala Atletico Madrid saat ini."

Jesus Gil mendengus dingin, "Dia tidak bisa bertahan lama disini."

Miguel sedikit tak berdaya dan tersenyum malu kepada Cerezo.

Cerezo balas tersenyum dan berpura-pura tidak mendengar, hal seperti itu bukanlah satu dua kali ia saksikan.

Torres yang menaiki sepeda berpikir dengan linglung, dia memikirkan agen terkenal di masa depan yang mungkin menjadi perhatiannya.

"Apakah ini, tuan Torres?" seorang pria gendut yang memakai kacamata hitam mencegat sepedanya.

Torres mengerem sepedanya, "Ya? Ada yang bisa kubantu?"

Pria itu tersenyum, "Boleh kita bicara?" ia menunjuk ke sebuah restoran.

Torres mengangguk dan memarkirkan sepedanya.

Didalam kotak, pria gendut itu memperkenalkan dirinya, "Perkenalkan, namaku Mino Raiola, aku adalah seorang agen sepakbola yang sedang mencari klien, aku mendengarmu, El Nino de Atletico, jenius Spanyol, Fernando Torres."

Torres melihat agen super masa depan dengan terkejut, "Tuan Raiola.."

Raiola memotongnya, "Panggil aku Mino."

"Tuan Mino, jika kamu adalah agenku, apa yang kamu rencanakan untuk perkembangan karirku." tanya Torres.

Raiola batuk dan menjelaskan, "Jika aku adalah agenmu, hal yang akan pertama kali aku lakukan adalah membawamu pergi dari Atletico Madrid."

Torres yang mendengarnya merasa tertarik, "Mengapa?"

Raiola berkata dengan serius, "Saat ini, Atletico Madrid adalah lubang api, ketua mereka, Jesus Gil adalah orang yang bermasalah, apalagi kemarin Atletico Madrid baru saja mengalami kehancuran dan saat ini baru mulai membangun kembali."

"Pembangunan kembali sebuah tim membutuhkan waktu dan kau tidak bisa mengorbankan karirmu untuk menyelamatkan Atletico Madrid."

Torres mengangguk, "Bagaimana jika aku bersikeras untuk tinggal?"

Raiola menatap Torres dengan dalam, "Maka aku akan memperjuangkan kontrakmu dalam tim."

Torres mengulurkan tangannya, "Selamat, Mino, kamu adalah agenku saat ini."

Raiola tertawa, "Suatu kehormatan."

'Ding! Berhasil menyelesaikan misi

Mendapatkan agen kelas atas

Kualifikasi : S

Hadiah : 10 poin atribut'

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus up

2023-10-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!