Agnes hanya terus menangis meratap, Bagaimana tidak kehormatannya diambil secara paksa oleh orang bejat yang tak tahu hati nurani itu, Agnes berkali-kali meratapi dirinya sendiri sebagai seorang anak yang sudah tidak layak untuk dicintai karena merenggutnya sebuah kesucian yang ia jaga selama 25 Tahun lamanya, dan kini harus terlerakan secara paksa
Deren langsung bangun dari kasurnya sambil berjalan kearah lemari yang ada di ruangan itu untuk mengambil baju untuk dia kenakan, sedangkan pakaian yang dia kenakan sebelumnya dia biarkan berserakan begitu saja dilantai bersama dengan pakaian Agnes
Selesai berpakaian, Deren langsung keluar dari ruangan itu meninggalkan Agnes yang masih meringkuk di dalam selimut yang menutupi seluruh badannya sambil menangis tersedu-sedu.
"Yah Allah apa aku masih pantas jika sudah seperti ini, Bagaimana jika kelak aku akan menikah, Bagaimana jika aku sudah tidak ada yang menginginkan, yah Allah apa yang harus aku lakukan"Batinnya dalam hati.
Agnes sebenarnya memiliki seorang lelaki yang dia cintai, Teman masa kecil Agnes yang kini sedang menjalani perjalanan bisnis keluar negri selama beberapa bulan kedepan, Lelaki itu adalah cinta pertama Agnes sejak dirinya kecil sudah mulai tumbuh benih-benih cinta dihati Agnes kepada Raka
Raka Mizawa Alexander G. Seorang lelaki berusia 26 Tahun, berketurunan Jepang-indonesia, sekaligus teman masa kecil Agnes. Tinggi 180 cm, badan putih bersih dengan hidung mancung, serta tubuh etlatis dan pandai belah diri.
Raka sama pintarnya seperti Agnes, mulai dari akademik dan non-akademik dan juga beberapa perlombaan Senin bela diri yang membuat Raka begitu disegani disekolahnya, dan memiliki segudang prestasi yang tak jauh berbeda dari Agnes.
Raka berasal dari keluarga kaya yang tak jauh berbeda dengan Deren. Bedanya Raka tidak memiliki kedua orang tua, karena keduanya yang telah meninggal dunia akibat perbuatan seseorang yang iri kepadanya dan dengan tega tanpa belas kasihan membunuh seorang ayah dan ibu yang amat dicintai Raka Daam hidupnya
Sampai saat ini Raka masih belum mengetahui siapa dalang dibalik pembunuhan yang mengakibatkan hilangnya nyawa kedua orangtuanya, Raka hanya bisa berjanji pada dirinya sendiri, jika suatu saat nanti dia akan menemukan orang yang ada dibalik kematian kedua orangtuanya, dan akan membalas semua apa yang pernah dia lakukan.
Raka Selalu melindungi Agnes bagai adik dan kakak, tak sekalipun Agnes merasa dalam bahaya ketika dia memiliki Raka dalam hidupnya, Semua kesulitan yang Agnes alami suka duka maupun suatu hal, menjadikan Agnes bagai ratu yang sangat disayangi oleh orang yang dia cintai.
Tak jarang mereka dikatakan sebagai seorang pasangan yang ideal dan cocok, Agnes dan Raka yang menanggapi hal itu hanya tersenyum atau sesekali berterimakasih.
"Suatu hari nanti kita akan tetap bersama sampai tua, jangan pernah pergi dan tetap lah seperti ini" Ucapan Raka yang sempat dia lontarkan kepada Agnes sebelum dirinya pergi dalam waktu yang lama ke Luar negri.
Siang hari sekitar jam 12:03 menit,WIB. Dikediaman keluarga Agnes.
"Ayah ko Agnes belum pulang juga yah, Bunda jadi khawatir, Biasanya Agnes kalau setiap siang, atau sore pasti selalu telpon, ini kok gak ada sih. Bunda jadi khawatir banget."Ucapnya kepada suaminya, sambil duduk diruang tamu.
"Sudah mungkin Agnes lupa, lagian kan dia juga sudah bilang mau pergi ke perusahaan, mungkin dia masih nunggu atau gimana, bunda sabar aja yah"Ucapnya berusaha menenangkan hati istrinya,"Jam 2 siang kita harus ke kantor loh Bun, jangan sampai dirimu dandannya lama yah lagi, soalnya kita ada meeting penting hari ini dikantor"...
"Iyah ayah, emang segitu lamanya yah bunda dandan, Lagian istri ayah yang cantik ini kan buat ayah juga supaya ayah tu Seneng punya istri yang bisa rawat diri"...
"Iya iya,Dah mending kamu siap-siap gih, nanti kita makan siangnya di Resto aja. Bi nanti kamu makan siangnya di luar, nanti makanannya bibi makan aja kalaupun ada sisa, disimpan aja yah bi"Ucapnya sambil Teriak ke arah bibi yang tengah berada di dapur untuk menyiapkan makanan untuk sarapan siang.
"Iyah Tuan,Tuan teh mau Kemana?"Tanyanya, BI lani adalah seorang pembantu rumah tangga, biasa dipanggil BI lani, dia yang sudah bekerja selama 25 tahun dikeluarga itu, menjadikan BI lani sangat akrab dan dianggap sebagai ibu kedua oleh Agnes.
Bi lani sebelumnya hanya kerja serabutan dikampung halamannya yang sangat jauh dari kota, hingga dia merantau ke kota A untuk mencari sebuah pekerjaan tetap dan akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap sebagai pembantu dikeluarga Agnes.
"Saya dan istri saya ada kerjaan Bi hari ini, biar sekalian gitu"...
Setelah meringkuk dalam selimut yang menutupi badannya, Agnes beranjak turun dari ranjang memunguti pakaian yang berserakan dilantai, Ia langsung dengan cepat mengenakan pakaian itu yang sudah tak jelas bentuknya karena dirobek secara paksa oleh Deren
Merasa tak mungkin karena harus mengenakan pakaian yang telah robek, Agnes berjalan mendekati lemari yang tak lain adalah lemari deren sambil membuka dan memilah baju yang seenggaknya layak untuk dia gunakan.
"Ini aja deh, Daripada gak ada sama sekali"Sambil mengambil baju kemeja berwarna abu-abu yang dihanger dan sedikit berada dipojok lemari.
Setelah berpakaian, Agnes langsung mencoba untuk keluar dari ruangan itu dengan berjalan mendekati pintu. Ternyata, pintu itu bisa terbuka ketika kita bisa memposisikan badan kita dengan tepat ditengah-tengah pintu itu.
"Alhamdulillah,Terbuka"Ucapnya dengan mengucap syukur."Aku bisa pulang"...
Baru aja selangkah, Deren langsung seketika muncul dihadapannya."Kamu mau kemana?"Tanya Deren sambil mengamati dengan mata mengintimidasi "Baju aku yah kamu pake?"...
"Iya"Balasnya sambil menunduk,Ntah mengapa, Agnes merasa sangat takut dalam dirinya, Dia tidak berani melihat deren dan bertatapan dengannya.
"Kamu kenapa? Kamu jadi takut. Aku anterin pulang yah"Tawar deren dengan tampang seriusnya
"Gak usah, aku bisa sendiri"...
"Emang kamu yakin bisa pulang sendiri"Tanyanya lagi memastikan
"Hmm"Singkatnya
Deren yang sudah melihat Agnes dengan penuh ketakutan itu, langsung mempersilahkan Agnes untuk pulang, Agnes yang mendengar itu dengan cepat keluar ruangan dan pergi meninggalkan deren.
"Tuan, Apa tuan yakin akan membiarkan wanita itu pulang sendiri"Tanya Ratara
"Biarkan dia pulang, aku yakin dia akan baik-baik saja. Kedepannya kamu awasi dia, laporkan semua hal yang dia lakukan"Pintanya
"Agnes. Hem. Ternyata kamu anak dari Michael lie yah. Suatu kebetulan aku bisa bertemu dengan anakmu secara langsung, Waw."Batinnya
Sambil tersenyum tipis Deren melihat keluar kaca yang menjulang tinggi yang ada diruangannya, gedung tinggi serta beberapa kendaraan yang berlalu-lalang dari kaca transparan diruangannya.
Gedung itu berdiri tegak dengan jumlah keseluruhan berkisar sekitar 80 lantai, Dengan lantai terakhir adalah ruangan kerja deren dan asistennya Ratara, Kaca transparan anti peluru itu didesain sedemikian rupa oleh pendesain ternama yang disewa oleh ayahnya sekitaran 15 tahun yang lalu.
"Untung saja aku bisa bertemu dengan anakmu, Ternyata anakmu datang sendiri dan memberikanku ingatan yang pernah terjadi dibeberapa tahun lalu, sehingga kamu tidak dapat untuk mengelak dan itu bisa jadi bukti untuk aku bisa memilikimu anakmu suatu hari nanti "Batinyya dengan sinis
Bagaimana deren bisa mengetahui jika Michael adalah ayah deren? Karena, Setelah keluar dari ruangan rahasia itu, Deren langsung memerintahkan ratara untuk mencari latar belakang Agnes secara keseluruhan tanpa ada sedikit pun yang tertinggal, Saat mengetahui Agnes adalah anak dari Michael,deren langsung mengingat kejadian di 10 tahun yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments