Sepulang sekolah Satria dan Rani pun menujuk belakang sekolah yang merupakan tempat parkir bagi anak-anak yang bawa sepeda, Disana sudah terdapat sebuah sepeda Vespa metic yang teronggok bisu sendirian di bawah pohon, semua sepeda yang ada di situ sudah dibawa entah kemana oleh pemiliknya.
"kenapa ran kok kesini ?" kata Satria.
"oh gini Sat, sepedaku tidak bisa di double starter, aku juga tidak kuat menghidupkan secara manual, hehehe" kata Rani cengengesan.
"kenapa tidak yang lain aja Ran"
"kamu mau nolongin tidak" kata Rani hampir merajuk, Satria pun merasa bersalah.
"semua orang yang ku minta tolong ada maunya, kamu yang baru kutemui saja yang biasa-biasa aja, makanya aku minta tolong kepadamu" kata Rani malu-malu.
"emangnya kamu percaya aku tulus membantu mu ?"
"yah percaya lah, ya aslinya sih perasaan ku saja sih yang mengatakan itu ?" Jawab Rani malu-malu. Sontak hati mungil Satria kembang kempis di buatnya. apakah ini yang dinamakan di cintai" batinya heboh.
"jika aku punya syarat baru mau membantu mu bagaimana?"
"Emangnya apaan ?, akan ku coba untuk mengabulkannya '' kata Rani.
"oh gitu, kalau begitu apa yang di minta mereka ?" tanya Satria, ia juga telah bersiap untuk menerima serangan fajar orang lain.
"no WA lah, di suruh memfollow ig nya lah, Bahkan ada yang minta ngedate" Satria sontak terkejut tapi ia dengan cepat menetralisir nya supaya tidak terlihat oleh Rani.
"wong gitu aja kok gak mau, kan cuma sekali aja, besok kan sudah biasa, yah anggap lah begitu" kata Satria polos. Rani bingun kenapa kok Satria seperti sudah tidak ada perasaan kepadanya.
"tapi aku tidak ingin terlihat murahan di mata orang yang aku cintai" kata Rani sambil memandang ke bawah. Satria pun salting mendengar penjelasan Satria, dan tak sampai 5 detik ia tersadar.
"pasti bukan aku, kenapa harus salting ya aku" batin Satria.
"sini sepedanya biar ku periksa !" Rani pun mempersilahkan Satria untuk melihat-lihat sepeda kesayangan. setelah 5 menitan melihat, Satria tahu apa yang terjadi di sepeda Rani.
"owalah ini hanya putus doang kabelnya, ku benarkan sementara ya, nanti minta menservis ke papa kita"
'kita ?' kata Satria kaget.
"eh kliru, maaf Ran typo" seketika itu harapan Satria langsung turun dari level 90 menjadi level 20 sangking shocknya.
" ya tak apa sih, aku juga tak keberatan kok masalah kita itu, btw terimakasih ya, aku pulang dulu, dada !" kata Satria, lalu Rani melambaikan tangannya dan duduk di atas vespa meticnya dan menyalakan sepedanya. Vespanya kini menderu mesinnya, halus.
"oh ya nih no WA aku" Rani pun pergi dan Satria masih terpaku dengan secarik kertas yang diberikan Rani, sejak kapan dia menulisnya.
"ran !, sebentar, aku mau bicara sebentar" Rani pun segera berhenti dan menoleh ke arah Satria.
"kalau aneh-aneh ku dampar ya"
"ran !, aku minta maaf, aku tau aku tak pantas untukmu, dan kau pasti merasa terganggu olehku, maaf ya untuk selama ini" kata Satria, Rani pun hanya bengong. Apakah ini patut disyukuri atau sebaliknya, ia pun pergi meninggalkan Satria.
" ada yang terbang nih tapi bukan burung" kata Aris yang langsung nongol di balik pohon.
" ada yang berdebar tapi bukan hanya hati" lanjut Irul.
"oh tuhan, betapa mudahnya kamu mentakdirkannya bersatu dengan mudah Tampa halangan " lanjut Leo dengan gaya sok puitis.
"aku, aku, aku dapat nomor WA nya a****g, nomor WA the most wanted lady, tapi...."
"mana, mana, coba lihat" mereka bertiga langsung berebut melihat kertas yang di pegang Satria .
"oh, iya iya " gumam mereka.
"coba hubungi, siapa tahu itu nomor WA tukang bersih septik tank yang ada di pinggir jalan"
"hahahaha, iya, ya, mana mungkin Satria di kasih Nathan aja tidak dikasih, masa Satria yang tampang pas-pasan di kasih" sahut Leo.
"siapa tahu prank" kata Satria getir.
"terimakasih banyak ya teman-teman, terima...kasih sekali" kata Satria nge down.
"tidak, sat kami hanya bercanda, bercanda" kata Leo.
"tapi Lo ngungkapin fakta yang benar juga sih, Leo" kata Aris.
"ayo sat, telpon dia"
"tidak ah, nanti aja telponnya, mungkin ia masih berkendara, kan bahaya, kalau dia tiba-tiba hilang konsentrasi "
"iya-iya bahaya tuh, nanti aja" kata Irul sok bijak.
"P !'
"apa sat ?"jawab Leo.
"gw laper nih makan yuk"
"oh ya rul Lo tadi kan menemukan uang 100, traktir rul" kata Leo.
"hey, itu uang ku pribadi, aku aja yang ngeprank Lo" sanggah Irul.
"berati halal donk, gassss..." jawab Aris.
"kapan lagi di traktir Irul, itu kesempatan langkah" sanggah Satria.
"kan kamu juga bawa uang banyak rul, sekali-kali traktir kami" usul Leo memelas.
"iya-iya, sabar atuh !" jawab Irul.
"gasssss." mereka berempat pun berlari menuju warung mbok belakang sekolah. mereka berlomba-lomba siapa yang terlebih dahulu yang sampai. Warung pun mulai terlihat, seperti biasanya para siswa-siswi yang tidak ingin pulang terlebih dahulu pasti pada mampir di sini.
"mbok es susu satu'' teriak Aris yang masih 3 meteran dari warung, semua siswa-siswi yang ada di situ langsung melihat dari mana sumber suara. para siswi yang melihat itu heran bagaimana tidak, the most wanted yang terkenal dingin bisa berlaku kocak seperti itu.
"aku juga mbok" teriak Irul yang barusan sampai, tangannya memegangi pahanya dan napasnya yang terengah-engah masih menghantuinya.
"mbok aku juga" teriak Leo menyusul setelah Leo sampai dan langsung terduduk di kursi.
"mana Satria ?" tanya Aris. ketiga orang itu celingak-celinguk mencari keberadaan Satria yang masih misteri.
POV Satria.
"gassss" Aris langsung memimpin, ia berlari dengan cepat disusul Leo dan Irul.
satria tetap berdiri tidak lari mengikuti bestinya. "kenapa ran aku malah kau kasih harapan di saat aku mau mundur dan melupakanmu, jujur sulit sekali bertingkah normal dihadapan mu, tapi kenapa baru sekarang"
Satria yang Hendak lari pun berhenti karena melihat sesuatu yang mencurigakan di belakang kelas 11 IPS C.
"ris !!, rul !!, Yo !" tapi mereka bertiga sudah terlalu jauh. Satria pun ancang-ancang untuk berlari secepat kilat menyusul untuk melaporkan temuannya.
"lho Satria tumben sendirian tidak bersama shohib Lo" kata seseorang yang asing. Satria pun membalikkan badannya dan menemukan seorang siswi yang sendirian berdiri dibelakangnya.
"aku Nasya Marcella kelas 10 IPS, dipanggil Nasya aja, lebih simpel" kata gadis itu. tapi Satria masih heran karena tidak pernah melihat gadis seperti dia selama 1 lebih tahun di sini.
"kok saya belum pernah melihat kamu selama ini di kelas IPS, padahal saya sangat hapal dengan semua adik kelas apalagi yang unyu-unyu dan mening seperti mu, eeeaa..." kata Satria .
"ada aja buaya ini, soal Kakak tak pernah melihatku ya, karena aku ini apa ya" kata Nasya sambil goyang-goyang ringan.
"he ?, kamu setan ?'' seketika Nasya membelakan matanya mendengar jawaban Satria. Satria pun tertawa melihat reaksi Nasya.
"sat...., woy.., sat ayo......" terdengar teriakan dari arah warung belakang, Satria pun langsung menghadap belakang.
"ok, senang bertemu......". Kata Satria terhenti, ternyata gadis yang bernama Nasya itu sudah raib seperti di kisah Qarun orang terkaya di zamannya, yang di hisab masuk ke dalam bumi dalam sekejap dirinya beserta seluruh harta dan orang-orangnya.
'oh..., ya" kata Satria lalu berlari menuju teman-temannya yang menyusulnya.
lalu siapa kah Nasya itu ya ?.
POV Rani
"ran !, aku minta maaf, aku tau aku tak pantas untukmu, dan kau pasti merasa terganggu olehku, maaf ya untuk selama ini" kata Satria.
sontak Rani terdiam, ia bingun harus bagaimana, aslinya hatinya terlalu shock dengan perkataan Satria. tapi ia bingung, tangannya pun refleks menekan gass.
Setelah keluar dari kompleks sekolah, tak terasa air mata Rani menetes, ia bingun kenapa kok harus terjadi, tapi ia sadar selama ini ia telah beratus-ratus kali menyakitinya, tapi kenapa sekarang ketika Satria yang bilang begitu, hatinya seperti terkena bogem mentah yang terus datang entah dari mana.
"pim......." suara klakson terdengar memekakkan telinga.
"mbak yang benar dong bawa motornya"
"maaf, maaf" si pengendara mobil itupun meninggal Rani yang terus meratapi nasibnya.
"ran, kamu kenapa ran" sontak Rani menoleh ke sumber suara, disampingnya ternyata sudah ada mobil Jeep Rubicon kuning, dan benar itu adalah Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments