02. penemuan bayi

Setelah Glenca merasa sedikit lebih baik, ia memutuskan untuk berkeliling di rumah sakit tersebut, Saat ia berjalan melalui lorong yang sunyi terdengar sesosok suara tangisan yang menggema di kejauhan.

Suara itu terdengar samar, seperti suara bayi yang menangis.

"Kedengarannya suara bayi? Mungkin itu bayi tetangga!" Glenca sempat menengok kesekelilingnya lorong rumah sakit yang pinggirannya banyak ditumbuhi rerumputan liar.

"Eh rumah tetangga kan jauh dari sini!" Glenca merinding saat sensasi dingin merambat di sepanjang tulang belakangnya, dan tanpa sadar, tangannya menyentuh pundaknya sendiri.

"Masa iya ada hantu ngelahirin bayi dirumah sakit!" Glenca mendengarkan dengan cermat, suara tangisan itu semakin jelas ia mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

 Ia pun memutuskan melawan rasa takutnya dan mengikuti suara tangisan itu ,berjalan menuju asal suara dengan hati yang berdebar-debar.

Clekkk...

Ia membuka ruangan pasien yang tampak gelap dan tidak terkunci dengan penerangan seadanya ia meraba-raba sekitarnya dalam kegelapan, mencari saklar lampu di ruangan.

 Dalam ketegangan dan kekhawatiran, jari-jarinya menemukan tombol saklar dan dengan gerakan cepat, ia menekannya.

 Lampu yang menyala dengan tiba-tiba menerangi ruangan, membawa kelegaan dan kejernihan setelah momen yang mencekam.

 Namun saat keadaan di ruang rawat tersebut membuat ia terkejut akan banyak barang-barang yang berserakan dimana-mana serta dilumuri dengan darah segar yang tampak masih baru.

Ia tertuju dengan ranjang sebelah yang masih dibatasi oleh tirai pembatas, ia pun segera Membuka tirai tersebut Kini matanya membulat sempurna dan tangannya secara refleks membekap mulutnya sendiri dikejutkan dengan bayi yang merengek yang tampak bersih terbungkus dalam selimut kecil.

"Astaga siapa yang tega meninggalkan bayi disini!"

Dengan hati-hati, Glenca mengangkat bayi ke pelukannya. Dia merasakan kehangatan dan kelembutan bayi itu, dan secara naluriah, dia memeluknya dengan lembut mengusap-usap punggung bayi yang ia peluk erat ia tahu alasan bayi itu menangis karena merasa sesak akibat tidak bersendawa setelah minum asi dari ibunya.

"Tenanglah aku akan membantumu untuk bersendawa"

Glenca merasa getaran halus di punggung bayi saat ia terus mengusapnya dengan lembut.gerakan usapannya, memberikan dorongan ringan pada perut bayi untuk memfasilitasi keluarnya udara yang terperangkap.

"Kemana ibumu pergi? Apa dia pergi ke kamar mandi?" Glenca pun membawa bayi itu keluar untuk membantu mencari siapa ibu yang telah melahirkannya

" Halo,Permisi?? Apa ada orang disana??" Glenca terus memanggil dan mengecek satu persatu ruangan pasien dengan menyalakan lampunya dengan satu persatu.

Sementara itu Elkairo yang sedang membereskan peralatannya di ruangannya mulai merasa heran dengan Glenca yang tidak kunjung kembali.

"Ada yang nggak beres" dengan buru-buru Elkairo mengambil senternya dan mencari keberadaan Glenca karena ia khawatir apalagi Glenca baru saja terluka.

Glenca melangkah dengan hati-hati, menggendong bayi itu dalam pelukannya, melintasi jalanan rumah sakit yang tampak terlantar dengan rumput ilalang yang menjalar di sekitarnya.

Matahari pagi mulai terbit, menyinari jalanan dan memancarkan kehangatan Namun, pandangannya teralihkan oleh ceceran darah yang mengarah ke sebuah persawahan di seberang rumah sakit.

Ia merenung sejenak, "Apakah ibu dari bayi ini melarikan diri ke sana? Dengan kondisinya yang baru saja melahirkan, pasti sulit baginya untuk pergi jauh."

Saat Glenca melangkah keluar dari pintu belakang rumah sakit, tak sengaja lututnya yang diperban terkena gesekan ranting yang menjulur.

Rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya berhenti sejenak, menyebabkan wajahnya meringis.

Namun, meskipun kesakitan itu mencengkeramnya, tekadnya untuk mencari tahu ibunya tidak tergoyahkan namun sayangnya Elkairo yang melihat sosok Glenca ingin pergi dari rumah sakit itu langsung menghampiri dan menghentikannya.

"Glenca!!" teriaknya.

Elkairo berlari mendekati dengan nafas yang terengah-engah, ia tampak terkejut melihat Glenca menggendong bayi merah berjenis kelamin laki-laki itu.

"Ini bayi siapa?"

...Bersambung...

jangan lupa mampir ke tiktok Arkan kvndra fiksi karena ada spoiler tentang novel ini dan Instagram author Namhye

kalau suka Jangan lupa komentarnya

Terpopuler

Comments

C.

C.

bayi Dugong kata gue mah

2023-09-23

0

C.

C.

kalau gue udah kabur sihh

2023-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!