Pak Tua °1°

"Kamu mau pesan apa sayang." kata adri yang menanyakan abiyu ingin memakan apa, dan saat ini mereka sedang berada di salah satu mall jakarta.

"Abi mau makan pizza aja boleh ya bun?" kata abiyu dan adri membawanya ke tempat yang menjual pizza di dalam mall itu.

Setelah sampai adri langsung memesankan apa yang abiyu mau, lalu mencari  tempat duduk di dekat jendela kaca disana. Dan tak lama pizza pesanan mereka datang juga. Lalu adri mengucapkan terimakasih ke waitressnya. Saat adri dan abiyu asik-asik makan datang perempuan dengan suara hebohnya, siapa lagi kalau bukan elsa.

"Ana, wait-wait. ana ada di sini? sama anak kecil? dia siapa ana? dia anak ana? atau ana lagi diner git-" kata elsa terputus.

"Berisik, kenapa lo ada disini." kata adri yang masih asik makan 

"Bun, abi ke toilet dulu ya?" kata abiyu dan berdiri dari kursinya

"Mau bunda antar?" kata adri dan mendapatkan gelengan dari abiyu. lalu abiyu berjalan sendiri ke toilet.

"Dia siapa ana? kenapa dia manggil lo bun? bunda? itu anak lo?" kata elsa terkejut

"Gak mungkin itu anak lo kan? kapan lo hamilnya, adriana kyra zhafira." sambung elsa histeris dan menimbulkan beberapa pasang mata memandang ke arah mereka berdua.

"Lo diem dulu bisa? gue mau jelasin. bikin malu aja." kata adri dan elsa menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu menganggukkan kepalanya.

"Oke, dia itu anak angkat gue, lebih tepatnya anak angkat panti asuhan zhafa. kata ibu dia suka murung terus di taman belakang, jadi yaudah gue bawa aja dia jalan-jalan, dan akhirnya ketemu sama lo. terus lo ngapain kesini? dan sama siapa pula? lo udah kek bodyguard gue noh yang ono noh. gue kemana aja pasti ada." kata adri yang menjelaskan setengah panjang. sambil melihat ke arah bodyguardnya yang menjaga dari jauh.

"Ooh gitu ceritanya, elsa kesini di ajak sama bang alex tuh, eh kok bang alex bawa temen-temennya sih." kata elsa dan melihat alex berjalan kearah mereka dan di belakangnya ada teman-temannya yang tadi adri ketemu di kfc tadi.

"Hai cantik, kita ketemu lagi, apakah ini jodoh?" kata salah satu teman alex yang duduk di samping adri, dia edo yang mendapatkan lirikan saja dari adri.

"Lo ngapain dek disini?" kata alex yang duduk di samping elsa.

"Jadi gelandangan." kata adri dengan cuek

"Cantik-cantik kok jadi gelandangan sih." kata dimas

"Ck, temen lo pada goblok semua bang." kata adri dengan pedas dan saat alex ingin berbicara abiyu datang, langsung memeluk adri.

"Bun, kok aku ngantuk ya.. tadi abis di kasih obat sama pak tua, dia maksa aku buat minum obatnya." kata abiyu yang mulai lemas.

"Sayang, kamu ga papa kan nak." kata adri yang cemas lalu melihat ke arah elsa untuk memberikan kode, dan untung elsa peka lalu membawa abiyu pergi bersama bodyguard yang menjaga mereka tadi.

"Dia siapa dek? elsa juga mau kemana sama anak itu." kata alex yang melihat elsa membawa abiyu pergi.

"Anak gue, elsa pergi buat jaga anak gue sama cari target." kata adri yang biasa saja, padahal aslinya dia deg-degan untuk menunggu kabar abiyu. Bisa bahaya kalau sampai abiyu kenapa-napa.

'anak? dia udah melahirkan? sejak kapan? perasaan masih gadis. kok bisa udah punya anak? eh kok gue jadi mikirin dia sih dari tadi.' batin andri yang duduk di samping alex.

"Bang keknya temen lo ada yang mikirin gue nih." kata adri tiba-tiba dan membuat andri dan yang lain terkejut.

"Siapa dek?" kata alex penasaran sambil memandang teman-temannya satu persatu.

"Noh yang duduk di samping kanan lo." kata adri santai dan membuat yang lain memandang kearah andri. Sedangkan yang di pandang hanya memasang wajah tak berdosa.

"Lo napa ndri, lo mikirin adek gue dari tadi? lo suka sama adek gue?" kata alex 

"Engg- engga kok. orang gue lagi mikirin anak kecil tadi siapa." kata andri yang terbata

"Halah alesan aja lo bambank." kata edo dan dimasa serempak.

"Hahaha, dia anak angkat gue, gue masih fresh. jadi jaga pikiran lo, gu-" kata adri terputus karena ada telfon masuk dari elsa.

"Halo sa, ada apa?" kata adri setelah mengangkat telfon dari elsa.

"Ada yang mau buat abiyu sakit, dia ada di sekitar lo sekarang."

"Bangsat, punya nyali banyak dia." kata adri dan membuat alex was-was

"Sepertinya dia mau nyelakain lo juga, nih gue lagi liat cctv yang ada disana. dia lagi siap-siap buat nyelakain lo."

"Oke, gue dah dapet orangnya yang mana. lo yang mulai lo yang bakal sakit. thanks sa, tolong jagain anak gue sebentar." kata adri lalu menutup telfonnya dan ekor matanya mellihat seseorang yang sudah siap dengan pistolnya yang mengarah ke meja adri.

"Lo semua nunduk sekarang." teriak adri dan tak lama dari itu

'Pyar'

Dan seketika kaca yang berada di samping meja mereka pecah. Dan untungnya lagi mereka memiliki reflek yang bagus, jadi tidak ada yang terkena, hanya syok saja. Beberapa pelanggan yang sedang makan disana juga syok lalu berlari keluar dengan takut.

"Kalian semua ga papa kan? ga ada yang terluka kan?" kata adri 

"Gue ga papa, kalian ga papa kan?" kata alex dan mendapatkan gelengan dari yang lain.

"Syukkurlah, lo bawa mereka pulang bang. gue mau main sedikit sama tikus got yang meresahkan." kata adri lalu tersenyum sinis.

"Tap-" kata alex terputus

"Ga ada penolakan, atau kalian bakal ngerasain juga." kata adri lalu berlari menuju pak tua yang tadi telah menembaknya, dan pak tua itu menyadari bahwa adri berlari kearahnya lalu dia pergi menjauh dari adri. Dengan sesekali melepaskan tembakkan ke arah adri yang tentunya dapat adri hindari, dan itu membuat pengunjung yang berada di sana ketakutan.

Dan mereka kejar-kejaran hingga akhirnya sampai di atap mall tersebut. Pak tua itu berhenti lalu menghadap ke arah adri yang sedang mengatur nafasnya.

"Well, besar juga ternyata nyalimu gadis kecil. kau kenapa mengejarku? aku hanya menginginkan anak kecil itu bukan dirimu." kata pak tua itu

"Ck, pak tua bodoh. lo yang memulai duluan. dih lo ga mau ngakuin dia anak lo? kasian banget sih anak gue, ayah kandungnya ga ngakuin dia jadi anaknya udah gitu mau di bunuh pula. pasti yang di akuinya cuman jalangnya itu." kata adri yang memancing amarah pak tua itu.

"Hahaha, dia bukan anakku. dia hanya hama buat hubunganku dan eka, seharusnya dia gila sama ibunya itu. biar aku dan eka puas bermain dirumah besar milik anak itu. dan kau malah ingin mengacaukannya. dasar gadis kecil yang nakal. lebih baik kau mati saja, sebelum kau merusak rencanaku ini." kata pak tua itu dan melepaskan tembakan ke arah adri. namun dapat adri hindari.

Terpopuler

Comments

Rajnandini Sukla Bhattacharjee

Rajnandini Sukla Bhattacharjee

Suka banget sama ceritanya, harap cepat update <3

2023-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!