Setelah berdebat dengan alex dan temannya yang sksd, akhirnya pesanan adri selesai. Ia meminta tolong ke alex untuk membantunya membawakan pesanannya ke dalam mobil dan mengucapkan terimakasih, kemudian adri menjalankan mobilnya menuju tempat yang ingin ia tujuh.
Dan akhirnya ia sampai di tempat itu, dimana ada papan besar yang bertulisan 'Panti asuhan zhafa'. Lalu memarkirkan mobilnya di dekat anak-anak kecil yang sedang asik bermain bersama, saat adri turun mereka berhenti bermain dan melihat siapa yang datang. Dan saat adri menginjakkan kakinya mereka langsung berlari kearah adri lalu memeluknya.
"Kak ira."
"Kak ira, kangen."
"Kak ira, aku juga kangen kak ira."
"Kak ira kemana aja."
"Kok kak ira baru main kesini lagi sih."
"Kak ira gak lupa kan sama kita?"
"Huaa, kak ila.. eca kangen kak ila." Dan seterusnya.
"Aduh, gemesnya kakak sama kalian. Kakak gak bakal lupa kok sama kalian. kakak kan sayang kalian. tuh liat, kalian sekarang dah makin besar aja." kata adri sambil memeluk mereka balik.
"Ooh iya, bang riko sama bang rio dimana? mereka sekolah?" kata adri saat ia melihat sekeliling halaman tersebut tidak melihat batang hidung ke dua anak bujang di panti itu.
"Ada kok, meleka kan ga sekolah dali emm, dua hali yang lalu." kata salah satu anak yang cadel itu, panggil saja dia eca yang berumur sekitar 5 tahunan itu.
"Kenapa? yaudah eca bisa bantu kakak buat panggilin bang riko sama bang rio ga? soalnya kakak bawa sesuatu buat kalian." kata adri ke eca.
"Bisa, bental eca panggilin dulu sama ema ya kak." kata eca lalu menarik tangan anak kecil yang usianya tidak jauh dari dirinya.
Setelah eca dan ema pergi, adri mengajak yang lain bermain bersama. Hingga akhirnya mereka berempat datang, dengan eca dan ema yang di gendong oleh riko dan rio.
"Ada apa ra, orang lagi asik-asik ngepush juga." kata laki-laki yang lumayan ganteng itu, tapi tidak juga ganteng sambil menurunkan eca dari gendongannya.
"Oooh lo gak mau gue dateng kesini apa? yaudah, sayang rio coba liat riko tuh. Gak asik sekali jadi manusia." kata adri yang mengadu ke laki-laki yang berada di sebelah riko itu.
"Dih ngadu, lo aja kaga asik jadi human. dasar people. mana pakai sayang lagi, najis bet iyuwh." kata riko yang ngegas.
"Eh an-" kata adri terputus.
"Udah, jadi ada apa? ada yang bisa di bantu tuan putri." kata rio yang maskulin
"Aduh, saya butuh udara.. sesak dada ini mendengar suara dari sayang." kata adri sambil memegang dadanya. dan tentu itu membuat riko berpura-pura ingin muntah.
"Syirik aja nih manusia. ini tolong bawain masuk makanan yang ada di bagasi mobil." kata adri lalu membuka garasi belakang mobilnya.
"Oohiya, kalian pada masuk dulu yaa. tungguin kakak di ruang makan. sama kasih tau ibu juga, kalau kakak udah dateng." sambung adri menyuruh mereka pergi ke ruang makan dan memanggilkan ibu. Lalu mereka pergi sesuai arahan dari adri, dan kini tinggal adri, riko dan juga rio.
"Cuman ini aja kan, gak ada yang lain?atau mungkin ada lagi dateng satu truk." kata riko yang sudah menutup kembali bagasi mobil adri. Dan mereka berjalan menuju ruang makan.
"Gak ada, ooh iya. Kalian berdua kenapa ga sekolah? bolos? bag-" kata adri terputus
"Kita abis melatih beladiri di sekolah, lebih tepatnya di kantin sekolah." kata rio
"Ha?" bingung adri
"Lo dateng ke sini langsung bodoh." kata riko. "Kita abis nonjok keponakan kepsek, dan langsung di skors seminggu. padahal noh si badak duluan yang mulai." sambung riko singkat, padat, dan jelas.
"Ck, masuk ke sekolah gue aja. sekalian bikin kepala azka beruban." kata adri
"Tapi, berkasnya gimana? ibu pasti ga mau ngurus lagi." kata rio
"Tenang, ada gue. kalian nerima beresnya aja dah." kata adri
"Nah ini yang gue suka dari lo, ra." kata riko
"Ibu, apa kabar? ibu sehat-sehat aja kan? ibu ga pernah ngelupain untuk ja-" kata adri terputus lagi saat ia melihat seorang wanita yang lumayan tua sedang berjalan kearah mereka.
"Alhamdulillah, ibu baik-baik aja kok, kamu ga berubah ya, masih sama. suka nyerocos. kamu bawain mereka apa tuh? kok kayaknya mereka suka banget." kata ibu itu, panggil saja ibu fitri.
"Cuma bawain mereka ayam kfc aja bu." kata adri
"Ooh yaudah, ibu pangilin abiyu dulu, biar dia kebagian juga." kata ibu fitri lalu pergi menuju taman belakang.
"Abiyu? siapa? kok gue ga tau. kok ga ada yang ngasih tau ke gue kalau ada anak baru." Kata adri sambil memandang kearah riko dan rio yang sedang membagikan makanan dan minuman ke anak-anak.
"Dia anak baru, di buang sama mama tirinya. katanya, mama tirinya jahat terus dia sering menyendiri di taman belakang." kata rio yang menjelaskan dan tak lama ibu fitri datang dengan menggandeng tangan anak laki-laki yang berusia sekitar 6 tahun.
"Abiyu kenalin ini kak ira, dia pem-" kata ibu fitri terputus
"Hallo, kakak namanya ira. salam kenal ya abiyu, kakak kesini bawain kamu makan. dimakan ya sayang." kata adri dan memberikan abiyu makanan dan juga minumnya.
Setelah mereka mendapatkan semua, mereka memakannya sama-sama dan membaca doa dahulu. Setelah selesai mereka di suruh main lagi dan kini menyisakan adri, riko, rio, dan ibu fitri.
"Gimana ceritanya abiyu ada di sini bu? kok badan dia kurus banget sih? kok tadi dia kek ga pernah makan enak?" kata adri yang penasaran
"Satu-satu oke." kata ibu fitri dan adri menganggukkan kepalanya.
"Seminggu yang lalu pas ibu lagi pulang dari pasar, ibu liat anak kecil yang lagi jongkok sambil memegang perutnya. yaudah ibu deketin dia, dan saat dia liat ibu, ada luka lebam di tangan dan wajahnya mana wajahnya pucat banget lagi. jadi ibu bawa kesini, dan beberapa hari dia sembuh, dan dia cerita kalau itu perbuatan ibu tirinya. ayahnya ntah pergi kemana dan ibu kandungnya lagi di rawat di rumah sakit jiwa. dia di sini hanya melamun di taman belakang. dan sekarang paling dia pergi ke taman belakang lagi." sambung ibu fitri dan melihat sekeliling tidak ada abiyu lagi.
"Oooh gitu, okehlah bu. adri bawa dia keluar dulu ya? biar dia deket sama aku, soalnya dia berpotensi dalam hal bisnis dan juga jadi anak angkat aku hehehe." kata adri dan tertawa
"Enak aja main bawa-bawa. lo angkat gue kek jadi anak buah lo di DDB atau DB, kalau engga pun angkat gue jadi anak lo." kata riko yang iri
"Dih, ga boleh iri babu, liat sayang ira aja ga iri kan? iri itu tanda sakit hati, ga baik babu." kata adri dan lihat ke arah rio, dan rio hanya mengangguk saja.
"Dah ah, ibu ini ada duit sedikit buat sini, nanti kalau kurang atau ibu butuh apa-apa telfon aja aku ya. jangan sungkan, bye ibu assalammualaikum." kata adri dan menyalami tangan ibu fitri lalu pergi begitu saja.
"Dasar, ga sopan sekali." kata riko yang mencibir adri saat dia sudah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments