Pelajaran di langsungkan, setelah Bu Ratna meminta petugas sekolah membawakan kursi yang baru.
Saat jam istirahat tiba, Gaby segera merapikan alat tulisnya. Buru-buru menuju kantin, ia belum sarapan. Akibat terlalu excited menyiapkan bekal untuk Albian, ia lupa untuk sarapan sendiri.
Gaby membawa langkahnya menuju kantin.Tiba dibelokan tangannya ditarik, yang kemudian dibawa secara paksa ke arah gudang, sedang siswa-siswi hanya menyaksikan tanpa ada niat untuk memanggil guru ataupun menolong. Bagi mereka ini adalah pemandangan sehari-hari.Dan Gaby hanya bisa diam tanpa perlawanan, karena melawan pun percuma.
BRUKK,
Tubuhnya dihempaskan ke dinding.
"Belum cukup peringatan kami kemaren?" Tanya gadis cantik yang kini mencengkram dagu Gaby.
"Kasih pelajaran yang lebih wow aja Ar." Ujar 𝘛𝘢𝘯𝘪𝘢 yang mengarahkan kamera ponselnya pada Gaby.
𝘈𝘳𝘪𝘦𝘭𝘭𝘢 tersenyum miring menatap Gaby yang wajahnya sudah basah oleh air mata.Gaby meringis ketika merasakan perih di bawah dagunya,mungkin kuku 𝘓𝘦𝘰𝘯𝘪 menggores nya.
"Ma-maaf," Ucap Gaby sambil tangannya berusaha melepaskan tangan Leoni di dagunya.
"Apa selama ini gue terlalu lembut sampe lo gak menghiraukan peringatan gue?," Tanya Ariella yang kini melangkah maju. "Berapa kali gue peringatin lo untuk jangan deket-deket Albian?!!, " Ariella menarik kasar rambut Gaby saat Leoni melepaskan cengkeramannya pada dagu gadis itu.
"Sa-sakit Ar," Sungguh ia merasakan beberapa helai rambutnya tercabut.
"Dan apa tadi? Lo kasih nasi goreng seafood? Lo sengaja mau bikin Albian sakit hah?" Tanya Ariella lagi,kemudian mendorong kasar Gaby.
Gaby tampak terkejut mendengar itu, ia tidak tahu jika cowok itu alergi seafood.
BUGHH,
Tania yang sedari tadi diam hanya merekam, menendang perut Gaby, dan membuat gadis itu langsung terduduk memegangi perutnya.
Leoni langsung melemparkan telur ke atas kepala Gaby, disusul Tania yang kemudian menumpahkan tepung juga.Bau busuk langsung menyeruak memenuhi ruangan tersebut.Gaby mencoba menghalau cairan telur yang mengalir di dahinya agar tak masuk ke dalam mata.
Lagi-lagi ia hanya bisa diam diperlakukan begitu.Ia selalu ingat kata Deluna 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 "Albian tidak suka gadis pemberontak." jadi itu alasan ia diam selama ini.
Ariella beserta kedua temannya pergi dari tempat itu setelah Leoni menendangnya lagi.
Gaby terisak dalam diam. Apa yang salah dari mencintai laki-laki yang menolongnya dulu?.
Tak lama setelahnya pintu dibuka secara kasar. Deluna muncul disana,gadis itu segera bergegas ke arah Gaby yang masih menangis.
"Gab.. " panggil Deluna ,ia menghela nafas pelan. "sorry gue tadi ada urusan." ia merasa menyesal karena tidak menemani Gaby tadi. Jika ada Deluna bersama Gaby, siswa-siswi hanya akan mengatai nya saja, tidak bermain fisik.
Gaby menggeleng dengan isakan nya yang kian mereda. Ini bukan salah Deluna. Ia saja yang lemah. Deluna membantu Gaby berdiri, sesekali gadis itu meringis karena ngilu pada bagian perutnya.
"Kenapa perut lo?" Tanya Deluna khawatir. Dan hanya di jawab gelengan oleh Gaby.
Deluna membawa Gaby keluar. Meminta gadis itu membersihkan diri dan berganti pakaian olahraga miliknya, tidak mungkin ia menyuruh temannya itu pulang dalam keadaan seperti ini.
"Lo pulang aja, udah gue pesenin taksi." Ucap Deluna setelah melihat Gaby keluar dari toilet. "Izin lo udah gue urus." Lanjutnya ketika Gaby hendak menjawab.
"Kamu bolos?" Tanya Gaby karena Deluna menungguinya sedari tadi.
"Enggak, gue jamkos" Jawab Deluna.
Gaby hanya menurut dan mengikuti Deluna saat gadis itu membawanya ke arah gerbang. Ia hanya ingin segera pulang dan mengistirahatkan tubuhnya.
Gaby tersenyum miris. 𝘗𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢..??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Naa
/Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
2024-01-17
1
Atha Diyuta
wih ko jadi gemes sendiri sii, suka greget kalau soal bullying
2024-01-02
0
nella fatia
kok curiga sm deluna ya
2023-12-13
1