EPISODE 4

Sarah, Desta, Hana, dan Anisa. Merasa lega karena akhirnya mendapatkan kontrakan juga, setelah tiga jam jalan kaki untuk cari rumah yang di kontrak dan rumah sederhana.

"Astaga badan ini! Berasa remuk sekali, jalan kaki selama tiga jam akhirnya mendapatkan juga rumah sederhana ini!" protes Sarah sambil pegang, kedua kaki yang berasa sakit sekali.

"Oh iya kita selama disini, kalo pergi-pergi naik angkutan umum atau beli motor?" tanya Anisa yang tidak pernah, naik angkutan umum sama sekali.

"Naik angkutan umum, karena kan tidak lama tinggal disini." ucap Desta merasa, jangan beli apapun selain perabotan rumah.

"Merasakan hidup sederhana sekali, bahkan naik motor saja tidak bisa selama disini!" protes Hana kurang setuju, naik angkutan umum.

"Sudah protesnya temen-temen, sekarang kita masuk saja kedalam rumah saja untuk istirahat iya." lanjut Sarah yang tidak sabar, mau rebahan sebentar diatas tiker yang sengaja tadi di beli.

Sarah sengaja beli tiker, karena kalo beli kasur tidak mungkin dibawa pulang ke rumah aslinya.

Hana tidak menyangka, petualangannya bener-bener hidup apa adanya dan sangat sederhana bahkan perabotan rumah belum dibeli sama sekali.

Desta walaupun badannya sakit dan pegel-pegel, berusaha tetep jalan masuk kedalam rumah barunya.

Anisa berusaha menerima keadaannya, harus merasakan hidup serba kekurangan demi misi petualangan hidup sederhana nya,tidak protes karena temen-temennya tidak beli kasur dan lemari sama sekali.

**

Bunda nya Sarah baca petinjuk, untuk membersihkan mesin waktu punya Sarah supaya tetep bersih dan terawat.

"Mereka lagi ngapain iya disana? Jadi penasaran rasanya, mau tahu apa saja yang mereka lakukan untuk mengulang masa lalunya!" tanya Bunda nya Sarah, penasaran karena pertama kalinya anaknya petualangan pakai mesin waktu.

Setelah selesai bersihin mesin waktu, langsung keluar dari kamarnya Sarah dan dikunci supaya tidak ada yang masuk sama sekali.

**

Sarah merasa lega badannya, tidak terasa pegal setelah tidur siang. Sarah langsung ajak temen-temennya untuk belanja perabotan untuk dapurnya karena Sarah ingin merasakan bisa masak sendirian.

"Kita selama disini, apapun dikerjakan sendiri iya tanpa ada yang bantu sama sekali. Jadi habis makan atau apapun harus dirapihkan sendiri." ucap Sarah yang pasrah, bakal cape kerjain semuanya sendirian.

"Termasuk cuci baju pakai tangan dan setrika baju juga? Astaga pekerjaan sederhana tapi sangat melelahkan dong?" tanya Desta yang sudah membayangkan, cuci baju sendiri setiap hari.

"Konsekuensi diri sendiri, iya sudah yuk kita belanja sekarang jangan sampai besok kesusahan tidak ada makanan sama sekali." lanjut Sarah yang langsung berdiri, untuk siap-siap melanjutkan belanja lagi.

"Ternyata hidup sederhana, tidak semudah yang dibayangkan!"protes Anisa yang sedikit-sedikit merasakan hidup sederhana apapun dikerjakan sendiri.

Anisa, Hana, Desta, dan Sarah. Keluar dari rumah untuk menunggu angkutan umum yang lewat rumah.

**

Bunda nya Hana minta, orang tuanya Sarah untuk susul anak-anaknya yang lagi menikmati petualangan barunya.

"Lebih baik jangan ganggu deh, selama lampu itu tidak nyala dan mengeluarkan suara kerasnya." ucap Bunda nya Desta, tidak setuju susul anak-anaknya.

"Kita doakan saja mereka, dalam kondisi baik-baik saja selama disana, jangan cemas tapi banyak zikir saja itu lebih baik untuk mereka dan kita juga jadi tenang." ucap Bunda nya Sarah, yang tidak ingin kepo dan banyak fikiran karena penasaran apa saja yang dialami anaknya sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!