Episode 5

Sarah, Desta, Hana, dan Anisa. Pertama kalinya belanja perabotan untuk masak dan juga  kulkas.

"Kalian yakin tidak beli meja sama sekali? Sederhana tapi masa tidak punya meja sama sekali sih?" tanya Desta merasa heran, karena dari tadi belanja tidak ada yang beli meja dan kursi sama sekali.

"Bener juga sih, setidaknya meja makan buat simpan makanan yang sudah kita masak." ucap Sarah yang setuju, beli meja makan.

"Nah kan enak, iya sudah belanja yuk kalo begitu." ucap Hana merasa senang, karena punya meja makan juga.

Hana langsung ikut belanja, beli meja makan supaya bisa makan di meja.

☆☆

Ayah nya Sarah handel, pekerjaannya Sarah karena selama empat bulan ditinggalakan demi petualangan.

"Sudah lama iya, anda tidak duduk dikursi anda lagi Pak. Memangnya bener Sarah dan temen-temennya petualangan Pak?" tanya Asisten nya Sarah penasaran, juga senang melihat bos besarnya kembali kerja.

"Jadi dong, tadi subuh jalannya bersama ketiga sahabatnya. Saya juga rindu sekali sibuk dengan pekerjaan jadi mau deh gantiin pekerjaan anak." ucap Ayahnya Sarah, merasa bangga karena anaknya mau menciptakan mesin waktu.

"Keren sekali, bisa kembali ke masa lalu Pak, apa anda ada niatan untuk kasih bonus buat para ilmuan Pak?" tanya Asisten nya Sarah penasaran.

"Nanti saja saya kasih, setelah anak-anak kembali ke sini dalam keadaan sehat dan selamat baru saya kasih bonus besar." lanjut Ayahnya Sarah, yang sengaja terima tiga proyek besar, supaya bisa memberikan bonus untuk ilmuan nanti disaat anaknya selesai dari jalan-jalannya.

**

Sarah, Desta, Hana, dan Anisa. Mulai merapihkan dapur supaya bisa susun perabotan masaknya dan juga meja makan supaya terlihat rapih.

"Akhirnya hari kedua kita sudah punya isi dapur dan juga kulkas sudah penuh dengan makanan, tinggal besok kita mulai hari kita untuk mulai petualangan selama disini." ucap Sarah sambil, merapihkan plastik bekas perabotan yang tadi didibeli.

"Bener itu, saya sudah bikin surat lamaran pekerjaan dan semoga hoki dan bisa diterima kerja di cafe itu.' ucap Anisa yang sengaja, sudah membuat surat lamaran pekerjaan.

"Semoga saja sih, tapi enakan jualan keliling sih dari pagi sampai sore. Buat kita jalan-jalan loh kapan lagi kan kita jualan sambil jalan kaki." ajakan Desta yang ingin, merasakan jualan sambil jalan.

"Memangnya tidak sakit apa kaki nya? Kita mana pernah sih jalan kaki jarak jauh segala!" tanya Hana merasa heran, dengan idenya Desta seperti pernah saja jalan kaki.

"Saya sih tidak masalah, selama kita bawa minyak gosok kondisi kaki bisa diatasi apa lagi membuat kulit hitam bisa dibersihkan kembali dengan luluran." lanjut Sarah yang mau coba, jualan sambil jalan kaki yang pastinya tidak dekat.

"Memangnya mau jualan apa? Apa kalian mau pakai gerobak didorong? Gerobak itu berat loh temen-temen untuk didorong apa lagi dijalan yang menanjak dan juga jalan yang jelek harus tetep seimbang bawanya supaya tidak jatuh?' tanya Anisa yang tidak yakin, temen-temennya bisa bawa gerobak, karena Anisa dan temen-temennya mana pernah bawa gerobak sama sekali.

Anisa meragukan kemampuan temen-temennya jika jualan pakai gerobak, takut jatuh disaat dijalan nanti.

Sarah baru sadar, bahwa Sarah juga tidak akan mampu bawa gerobak seperti laki-laki yang bisa kuat stabil bawa gerobak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!