...~Happy Reading~...
“Zafeer kamu gila! Bagaimana kalau Papa tahu soal ini!” Zefanya langsung memekik lirih saat sudah tiba di tempat yang di janjikan oleh Zafeer dan melihat seseorang yang tidak seharusnya ia temui di tempat tersebut.
“Papa gak akan tahu, kalau kamu gak kasih tahu!” ucap Zafeer menghela napas nya berat, “Ayo!”
“Enggak!” tolak Zefanya menahan tangan Zafeer yang sedang menggandeng nya, “Aku gak mau buat Papa marah!” imbuh nya menggelengkan kepala.
“Gak akan Zefa! Hanya sebentar! Pliss, kasih kesempatan sebentar saja!” bujuk Zafeer benar benar memohon, “Di sana juga ada omma Jingga, gapapa! Percaya sama aku!”
Untuk sesaat, Zefanya terdiam. Matanya berulang kali menatap ke arah saudara kembar nya lalu beralih menatap pada dua orang wanita tua yang berada tak jauh dari tempat nya. Wanita tua yang tak lain dan tak bukan adalah oma Jingga dan satu lagi oma Zarra.
Oma Zarra, walaupun Zefanya dan Zafeer tidak pernah di perkenalkan oleh ayah nya tentang beliau. Tapi sedikit banyak, keduanya tahu dan mengerti siapa nenek nya dan mengapa sang ayah tidak memperbolehkan nya untuk bertemu hingga dekat dengan sang nenek. Sebagai anak yang baik yang mana hanya hidup dan di besarkan dengan kasih sayang sang ayah seorang, keduanya pun menurut dan tidak berniat sama sekali untuk mencari tahu.
Bagi Zafeer dan Zefanya, ia sudah merasa bahagia bersama sang ayah tanpa sang nenek. Maka dari itu selama ini keduanya diam dan tidka banyak bertanya. Tapi, entah mengapa kini tiba tiba Zafeer mengajak nya keluar dan menemui oma Zarra, setelah sang ayah sudah kembali pulang. Kenapa? Ada apa dengan zafeer, pikir Zefanya.
“Akhirnya kalian datang juga!” Senyuman manis seketika langsung terbit di wajah oma Jingga. Walau pun sudah memiliki beberapa cucu, tapi wajah nya masih terlihat sangat muda. Bahkan, jika di jadikan ibu, wanita itu masih sangat cocok, berbeda dengan wanita di depan oma Jingga, oma Zarra memang sudah terlihat cukup berumur karena rambut nya yang sudah mulai hampir memutih semua.
Sedangkan oma Jingga, wanita itu selalu terlihat ceria dan aktif. Bahkan seolah menolak untuk terlihat tua, rambut nya tidka pernah terlihat putih sedikit pun. Karena ia sangat rajin untuk pergi ke salon, guna menutupi setiap helai uban yang mulai tumbuh dan menghiasi rambut nya.
Tapi, walau pun oma Zarra sudah terlihat tua dan sepuh, energi nya masih sangat lincah. Hingga kini, ia masih aktif bekerja sebagai dokter, di salah satu rumah sakit ternama di kota Jakarta. Karena memang hanya itulah aktifitas nya selama ini, lantaran ia yang selalu di diamkan oleh anak dan suami nya, maka dari itu ia memilih untuk tetap bekerja, guna menghilangkan rasa sedih nya.
“Ayo duduk dulu! Kalian mau pesan apa?” tanya oma Jingga mengajak Zefanya untuk duduk di sebelah nya, yang mana hal itu membuat Zefanya beradu wajah dengan oma Zarra. Sedangkan zafeer, laki laki itu sudah mendudukkan dirinya di samping oma Zarra tanpa di minta.
“Zefa udah makan, Oma!” jawab Zefanya menolak, tapi matanya terus menatap pada wanita di depan nya.
“Kamu sangat cantik, Sayang. Ternyata benar, wajah kamu sangat mirip dengan ibu kamu,” oma Zarra bergumam begitu lirih sambil terus menatap wajah Zefanya yang ada di depan nya.
“Nama ku juga mirip sama nama Mama! Apakah Oma juga akan membenci ku?” celetuk Zefanya dengan raut wajah datar nya seketika membuat tangan oma Zarra yang hendak mengusap wajah Zefanya langsung terhenti di udara, begitu pun dengan oma Jingga dan Zafeer yang sedikit terkejut mendengar jawaban respon yang di berikan oleh Zefanya kepada oma Zarra.
...~To be continue ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Aidah Djafar
telak Babon tuh oma zarra 🤗😀 kosa kata cucumu bikin nelek hatimu 😁😂
2024-09-09
0
DhilaZiya Ulyl
oiya kan waktu itu oma Zarra gak diijinkan ketemu sama anaknya Rayhan marah sama mama Zarra...
2023-11-12
1
Yulie
oalah ini cucu cucunya Jingga x Langit ya
2023-11-07
1