Devan yang baru pulang dirinya sangat lelah karena pekerjaan yamg memang numpuk dan sedikitasalah di lapangan membuat Devan mengadakan rapat sampai 4 jam yang tidak ada solusinya.
"Vano... Kamu baru balik.?" Ucap mama Jelita.
"Mah... Vano ke atas dulu." Ucap Devano.
"Kita makan malam bersama ya Vano." Ucap mama Jelita.
"Kenapa ma, anak itu.?" Ucap papa Darron.
"Sepertinya ke capean pak pulang kerja." Ucap mama Jelita.
"Anak itu... Ma, jadi tadi kamu ketemu bunga dimana?" tanya papa Darron.
"Di rumah sakit pah, lalu aku ikotin anaknya yang lagi bermego sama kasir, besok setelah mama arisan sama ibu ibu mama kerumah sakit." ucap mama Jelita.
"Papa akan ikot." ucap papa Darron.
"Papa mau ikot kemana?" tanya Devano yang baru datang habis mandi bergabung dengan kedua orang tuanya untuk makan malam.
"Kerumah sakit." ucap Papa Darron.
"Siapa yang sakit.?" tanya Devano sambil memasukan makan ke mulutnya.
"Istri sahabat papa." ucap mama Jelita.
Devan menikmati makannya, kini hanya suara sendok dan garpu yang berdenting sehingga selesai makan mereka bertiga duduk di ruang taman belakang kolam renang... Berbincang santai bersama papa dan mama nya itu yang Devano lakukan setiap pulang lebih awal bersama kedua orang tuanya.
"Sepi..." ucap mama Jelita.
"Kenapa mama tidak ajak Jerry kesini.?" ucap Devano.
"Kenapa tidak kamu menikah dan kasih mama cucu." ucap mama Jelita.
"Kakak mu kan sudah punya keluarga sendiri dia harus tinggal bersama suami dan keluarganya apa lagi Ferry anak tunggal..." ucap papa Darron.
"Jadi harapan kami hanya kamu Vano... Mama ingin kamu menikah agar bisa mama punya teman Vano." ucap mama Jelita.
"Vano pasti akan menikah dan kasih mama cucu..." uca Vano.
"Mama sudah memiliki calon untuk mu." ucap Mama Jelita.
"Maksud mama, mama mau menjodohkan Vano.? ma Vano sudah punya Hellen." ucap Vano.
"Hellen, buka mata kamu Vano mama yakin kamu sudah tahu." ucap mama Jelita.
"Tapi ma.." ucap Vano terhenti karena papa Darron menyerahkan sebuah kertas yang di bawa oleh seorang pelayan.
"Ini yang kamu cintai wanita ini.? Papi yakin kamu sudah tahu." ucap Papa Darron. Emosi.
"Tapi papa dan mama yakin wanita itu menerima menikah denganku pasti dia ingin harta kita saja ma, dia hany mencintai uang kita saja ma hanya harta yang ada di palanya ma..." ucap Vano sedikit kesal.
"Vano mama lebih baik kamu menilih gadis biasa tapi memiliki sopan santun menghargai dirimya, walau mau harta kita tapi mama yakin wanita yang mama pilih tidak seperti yang kamu pikirkan.." ucap Mama Jelita.
"Tapi aku tetap akan menerima Hellen apa adanya ma, dan Vano yakin ini salah paham Vano ingin meminta penjelasan pada Hellen ma." ucap Vano.
"Vano..." ucap mama Jelita... Plak mama Jelita menampar sang putra karena kesal pala mama Jelita pusing hampir mau pingsan.
"Mama." ucap Vano dan suami papa Darron bersamaan papa Darron pun menangkap sang istri mengajak nya istirahat ke kamar.
Vano hanya duduk melihat selembar foto yang di beri sang papa Vano sudah tahu kelakuan sang kekasih hanya saja Vano tidak ingin di jodohkan... Meremas foto Hellen dengan sang kekasih yang masuk kamar hotel dengan mesrah dan berciuman di tempat umum...
"Hellen, ini balasan cinta dan kepercayaan yang Aku berikan pada mu." gumam Vano sambil meremas foto itu. Devano juga tidak percaya sang kekasih menipunya dan sampai kedua orang tuannya sudah tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments